Kim Yerim

1.1K 168 45
                                    

REMEDY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.

.

Seorang perempuan muda berambut panjang nampak tertatih menjinjing setelan jas pria. Rok skirt abu-abu yang dikenakan membatasi gerak lengkah. Heels bututnya membentur lantai keramik, suaranya sampai menggema. Kedua tangannya sudah penuh oleh perintilan, ia pun kesulitan untuk menekan password apartement itu. Dengan derap terburu-buru ia masuk hampir terjungkal. Suguhan pemandangan ruangan mewah pun menyapa kedua indranya. Sebenarnya, wanita itu bukan pertama kali kemari. Namun tetap saja merasa kagum dan tercengang setiap kali ia kemari. Apartement yang begitu luas bergaya bohemian dihiasi dekorasi perabotan vintage, lampu chandelier dan karpet  permadani. 

Kedua mata perempuan itu menyipit. Mencari sosok seorang pemuda yang genap satu minggu ini telah menjadi atasannya. Namun nihil. Mungkin sang atasan masih di kamar. Lebih baik ia menunggu saja. Tidak sopan jika mengitari rumah orang lain tanpa seijin yang si empunya.

Perempuan cantik itu pun menghela nafas. Dia Kim Yerim. Yang bahkan tidak pernah percaya dengan keberuntungan yang baru saja terjadi dalam hidupnya. Sebagai sekretaris baru yang telah setahun magang di perusahaan sebesar UY Scuti Group. Ia telah pasrah ketika keperawanan harus diserahkan sebagai jaminan pengangkatan status pegawai tetap. Saat itu ia tidak punya pilihan. Ia hanyalah gadis sederhana, anak tunggal kebanggaan ibunya di desa. Ia ingin membanggakan sang ibunda. Hanya itu yang tersirat dipikiran lugunya. Namun siapa yang mengira seorang pemuda mendobrak pintu dan menyelamatkannya. Pemuda tampan itu ternyata putra Tuan Jeon, pewaris tunggal UY Scuti Group. Namun kejutan takdir tidak berhenti sampai disitu. Sebab sang pewaris justru menunjuknya sebagai sekretaris pribadi.

"Noona?" Suara seorang pemuda membuat perempuan itu terperanjat. "Ah, Sekretaris Kim?"

Yerim hampir memekik mendapati Jeon Jung Kook, sang atasan keluar dari kamar dengan jubah mandinya. Dada polos nan bidang pemuda itu terpampang, tak luput pula betis berototnya. Rambutnya yang basah acak-acakan memberi kesan maskulin serta menggoda. Disuguhi pemandangan seperti itu membuat Yerim gelagapan. Sedangkan Jung Kook terlewat santai. Wajahnya masih saja datar. Ia tak sanggup membaca jelas ekspresi Yerim yang tengah susah payah menelan ludah.

"Sa-saya membawa jas yang anda inginkan, Sajangnim." ujar Yerim berusaha seprofesional mungkin. Ia mendekat untuk menyerahkan lima setelan jas abu-abu itu. Namun Jung Kook malah ketakutan menjauhinya. Setiap satu langkah Yerim maju, satu langkah pula Jung Kook mundur. Yerim kebingungan.

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang