Cerai

1.4K 195 77
                                    

Terima kasih sudah menghargai penulis dengan vote dan komen.  Tanpamu, buku ini bukanlah apa-apa. Terima kasih sudah turut serta menentukan pilihan hatinya Joo Hyun!

luv!

luv!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Ini akhir pekan dan Joo Hyun berniat untuk bangun lebih siang. Memanjakan tubuh yang lelah oleh rentetan pekerjaan yang menguras waktu. Nyatanya, pagi-pagi sekali Joo Hyun sudah terbangun oleh suara hentakan piring dan wangi semerbak masakan dari arah dapur. Awalnya ia pikir masih belum sadar penuh. Atau memang dia sedang lapar sehingga indra penciumannya pun ikut berimajinasi. Namun kegaduhan dapur semakin terdengar sehingga Joo Hyun pun mengumpulkan seluruh upaya untuk melihat keadaan.

Bagai tersiram air dingin. Joo Hyun terkejut mendapati sosok Seok Jin berada didepan meja dapur. Lengkap dengan apron merah muda. Pemuda itu tengah menggenggam pisau dan mengupas bawang bombai merah.

"Seok Jin?" panggil Joo Hyun mencoba meyakinkan indra penglihatannya. Ini masih pagi, dan pemuda yang sudah beristri itu berada di apartementnya. Joo Hyun tidak sedang berhalusinasi kan?

"Selamat Pagi" Seok Jin tersenyum cerah. "Mandilah terlebih dahulu. Makanannya akan segera siap." 

Joo Hyun mengangguk paham dan segera membasuh diri. Ia mencoba menenangkan batin. Namun pikirannyapun terasa kosong. Entah hal apa yang harus ditenangkan dalam dirinya. Sangat mengganjal. Namun tak dapat diungkapkan oleh kata-kata.

Sementara itu Seok Jin telah selesai dengan Saffron Cream Sauce-nya. Kemudian ia menumis matang irisan daging ayam dan membubuhinya dengan sedikit parutan parmigiano reggiano. Diambilnya piring datar yang tersedia di rak dapur Joo Hyun. Menata sepenuh cinta daging dada ayam tumis diatas piring. Setelah dirasa tatanan terlihat cantik, dituangkannya Saffron Cream Sauce dipermukaan daging. Tepat saat itu Joo Hyun telah kembali menghampiri Seok Jin.

Tanpa diminta, Joo Hyun membantu Seok Jin menata hidangan di atas meja makan. Meja makan Joo Hyun tidak lah besar dan hanya tersedia empat kursi disana. Semenjak Seok Jin bertunangan dengan wanita lain, meja itu tak pernah terjamah lagi oleh Joo Hyun. Joo Hyun lebih menikmati makanannya sembari menonton televisi. Makan di meja itu hanya akan menyulut memori yang menyedihkan baginya.

Sedangkan Seok Jin ingin sekali memeluk Joo Hyun. Mencium aroma sabun di leher wanita itu. Namun pertengkaran yang terjadi beberapa waktu lalu membuat mereka berdua terasa canggung untuk bermesraan. Seok Jin pun mengurungkan niat. 

Rasanya sudah lama sekali Joo Hyun tak mencicipi masakan Seok Jin. Biasanya mereka berdua akan menjajah dapur diakhir pekan. Mencoba resep-resep baru. Dan Joo Hyun akan memanggil Seok Jin dengan panggilan Chief seperti didrama-drama kuliner. Ah, kenangan indah itu terasa mimpi. Tidak mungkin Joo Hyun dapat merasakannya lagi.

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang