Berdamai dengan Diri Sendiri

807 87 19
                                    


Cilukba! Semoga masih pada ingat work ini :')


REMEDY

LOVE IS SELFISH, POSSESSIVE AND ADDICTIVE

§§

.

.

.

.


Setelah pertemuan terakhir Jung Kook dengan Kim Tae Hyung. Jung Kook jadi sering mengigau dan mengalami mimpi buruk. Karenanya Joo Hyun tidak tega jika membiarkan Jung Kook tidur sendirian. Ia akan senantiasa menenangkan Jung Kook hingga pemuda itu kembali terlelap. Hal ini sering terjadi, membuat Joo Hyun khawatir.

Joo Hyun tahu bahwa Jung Kook benar-benar harus menjalani perawatan secara ilmiah. Ia tidak bisa membantu banyak. Namun setidaknya sesi dengan psikiater maupun psikolog akan sedikit meringankan kerisauan hati pemuda itu. Maka, diam-diam Joo Hyun telah mengumpulkan beberapa pamflet konseling. Mencari tahu beberapa psikolog terbaik lewat internet. Ia pun mencari waktu yang tepat untuk membicarakannya dengan Jung Kook. 

"Kali ini pasti berbeda dari yang sebelumnya. Aku sudah memeriksa riwayat mereka."

"Mereka tidak akan bisa membantu, Noona. Kau tahu sendiri seberapa sering aku menggunakan jasa seperti itu di masa lalu. Pada akhirnya mereka hanya memberiku pil tidur."

Joo Hyun tidak terlalu terkejut atas penolakan Jung Kook. Jung Kook memang pernah mencanangkan kata menyerah untuk berkonsultasi dan pada akhirnya ia tidak benar-benar menjalani sesi konsultasinya. Ia melakukan apa yang Joo Hyun minta hanya sekadar untuk mendapatkan obat anti depresan.

Pada tengah malam, Joo Hyun terbangun dari tidur nyenyaknya. Terhenyak ia mendapati sisi ranjang yang hampa. Biasanya Jung Kook tidur disampingnya. 

Joo Hyun pun memutuskan untuk turun dari tempat tidur. Mata yang tadinya terasa berat untuk terbuka, dipaksa untuk terjaga. Dengan cepat ia meraih kesadaran. Mencoba mencari Jung Kook ke penjuru ruangan. Rasa khawatir mulai mengerayapi hatinya karena Jung Kook tidak berada di sana. Hingga kemudian ia menyadari pintu balkon kamar yang tidak tertutup sempurna.

"Kook-ah?" panggilnya perlahan mendekat dan membuka pintu balkon. Ditemukannya Jung Kook tengah menatapnya kaget.

"Noona" ucapnya "Kenapa bangun?"

"Sedang apa?" Joo Hyun bergabung dengan Jung Kook. Membuat rambutnya berkibar perlahan karena angin malam yang sedikit kencang.

"Aku tidak bisa tidur." tambah Jung Kook. "Diluar dingin. Lebih baik kita masuk ke dalam" 

Joo Hyun mengangguk dan mengikuti Jung Kook yang duduk di sofa "Sulit tidur lagi ya? Mau aku buatkan teh herbal?"

Jung Kook menggeleng lesu. Kemudian ia terdiam menatap Joo Hyun. Diperhatikannya wajah ayu Joo Hyun itu mengguratkan kepedulian kepadanya. Bukankah raut wajah itu adalah hal yang Jung Kook inginkan? Namun kenapa membuat dada Jung Kook terasa sesak? 

"Kook-ah?" panggil Joo Hyun membuyarkan lamunan Jung Kook. Ia mendekati Jung Kook. Mendaratkan tangannya pada dahi laki-laki itu. Menyamakan suhu di wajah laki-laki itu dengan dirinya. Jung Kook tidak demam. Namun kulitnya terasa dingin. Pertanda ia cukup lama berada di luar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RemedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang