"Seorang teman akan sangat bermakna, tergantung dengan siapa kau berbagi tawa tanpa harus memikirkan luka"
- Lala
***
Autor pov'
Sore itu nampak seorang gadis tengah tertidur pulas di atas kursi kayu yang tampak legam dengan cat yang berwarna coklat."AAARGHHHHH", gadis itu terbangun dengan keringat yang membasahi wajah cantiknya, sepertinya dia tengah mengalami mimpi buruk.
"Ah sial gue ketiduran mana udah sore lagi ".
gumamnya lalu beranjak menuju halte bus namun sepertinya keberuntungan tak berpihak pada nya sekarang, karena nyatanya tak ada satupun kendaraan yang lewat.Gadis itu tampak kesal mengacak acak rambut nya menjadi tak beraturan dia bnar benar seperti orang yang sedang frustasi sekarang. Belum tadi dia datang kesiangan trus lupa mengerjakan pr alhasil hukuman nya pun jadi dua kali lipat ditambah lagi tadi dia selesai mengerjakan hukuman nya gadis itu udah kena semprot sama guru killer lagi dan lagi sekarang dia malah ketiduran dan pulang telat huh sepertinya hari ini benar benar 'bad day' buat dia.
Gadis itu tampak lelah menunggu bus yang tak datang datang dari lima belas menit yang lalu tak mau ambil pusing gadis itu meronggoh ponsel nya dari saku rok abu abu nya, untungnya batrai ponsel nya masih lumayan banyak.
"Hallooooo bellaaa Kembarannya Mak tiri Cinderella sekarang jemput gue di taman belakang sekolah SE-KA-RANG gue tunggu bye" ucap gadis itu pada seseorang di sebrang teleponnya.
"WOYY lo mau buat kuping gue budeg hah ! Kalo mau telpon itu yang halus dikit ke,lah ini udah tau suara lo cempreng kaga ada bagus bagusnya malah teriak teriak lo dan kalo mau min,,,"
Tutt,,, tutt,,, tutt
Sambungan di matikan oleh gadis itu bisa bisa pecah kuping nya terus terusan denger ocehan si bella, tapi tak lama terdengar suara kekehan kecil dari gadis itu karena dia sendiri membayangkan raut wajah kesal dari gadis itu yang bisa buat mood nya sedikit membaik.
Dia pun menunggu Bella menjemput nya di halte bus belakang taman sekolah. Bella, gadis yang barusan mendumel dari telpon sebrang sana itu adalah sahabatnya dari satu tahun lalu saat mereka baru menginjakan kaki di sekolah ini dan persahabatan mereka pun aman aman aja smpe sekarang namun gadis itu belum terbuka tentang cerita hidup nya pada sang sahabat hingga sahabatnya pun tidak tau apa apa tentang dirinya ya walau pun sahabat nya itu tau sedikit tentang kepribadian nya.
Yaa___BELLA AGGHATA ___itulah nama sahabat gadis itu .
Tinn ..tinn
Suara klakson motor membuyar kan lamunan nya tak mau buang waktu dia pun naik ke atas gleny (nama motor kesayangan bella) tanpa basa basi pada sang pemilik motor, "BERANGKAAAAT" teriak gadis itu saat sudah naik.
"Yaelah berisik amat lu, dapat dosa apa gue dapat sahabat kayak lo " ucap bella setengah kesel sama gadis itu "Yaelah baperan amat lo kayak pantat bayi " ucap si gadis itu.
"Ya ya ya semerdeka lo aja " ucap bella lalu memajukan kan gleny yang menembus dingin nya angin di jalan itu 'tapi tak sedingin masalalu si gadis itu'.
***"Lalapoh tumben lo pulang sore gini, kagak biasanya" tanya bella pada gadis yang di boncengi nya.
Ya gadis itu adalah__LAURENCIA GIA ASTRELLA____
"Hah apa bel"?
Tanya lauren yang tampak nya sedang melamun "lo kenapa lala, kayak banyak pikiran aja lo sampe ngak ngedenger gue ngomong atau kuping lo yang emang udah budek" ucap bella yang sedang pokus mengendari gleny motor beat hijau kesayangn nya."Sembarangan lo kalo ngomong, nyebut kaga lu, amit amit kalo tiba tiba ada malaikat ngeaminin omongan lu" lauren mendumel dengan mengguncang guncangkan pundak bella. Hampir saja gadis pemilik beat hijau itu kehilangaj keseimbangan.
"Ishh, iya iya maaf jangan lo guncang guncang pundak gue bege entar lo mau lecet di aspal berjama'ah hah"
"Ya kaga mau lah"
"Makanya, abis tadi lu ngelamun mulu, mikiran apa sih"
"Emm, gue tu lagi galau tau gak, gue lagi mikirin gimna pernikahan gue nanti sama si taehyung sementara si RM nya masih cinta sama gue" ucap lauren tak lupa dengan sederet gigi yang dia tampilkan
"Huuu dasar kang halu lo, Sadar oi mana mau taehyung ama modelan dekil kaya lo" ucap bella yang sudah cekikikan ngejek lauren.
"Suka suka gue lah orang bner ko mereka tu jodoh gue" ucap lauren yang sudah cemberut
"Ya ya ya serah lo aja ngak mungkin menang gue debat ama lo"ucap bella yang tak lama menepikan motor di depan sebuah rumah yang besar dan nampak elegan.
"Tuh dah nyampe,gue langsung pulang aja takut kesorean gue" ucap bella lalu melajukan lagi gleny,"Oke thanks ya bella cuantik" teriak lauren karena bella udah agak jauh.
Terdengar hembusan napas berat dari lauren, kakinya terasa berat untuk melangkah ke dalam rumah itu. yang mungkin tampak bagaikan istana bagi siapa saja yang melihat nya namun tidak dengan lauren rumah itu bagaikan neraka yang setiap detik demi detik hembusan nafas akan membakarnya.
*Notes
Maap banyak typonya kka, selamat membaca ceritaku jangan lupa vote dan komen ya:)
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Ficção AdolescenteSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...