"Sekeras apapun kamu menggengam Air, tetap saja itu akan menembus untuk keluar"
- Lala
***
Lauren tampak elegan dengan hoddy putih dan celana jins nya malam ini, tak lupa dengan rambut yang di untun menjuntai ke bawah semakin menambah pesona gadis itu.
Tak banyak yang dia poleskan hanya bedak tipis yang tampak natural di wajah putih pasi itu, gadis itu melangkahkan kaki nya ke bawah berniat keluar malam ini hanya sekedar mencari angin saja.
Saat kaki nya sudah ada di tangga paling akhir matanya melihat sekeliling dia melihat pemandangan yang begitu harmonis, seorang ayah yang duduk di sofa sebelah kanan, anak laki laki di tengah dan seorang ibu yang ada di sisi kiri, sungguh keluarga yang begitu harmonis.
"Andai gue tau gimana rasanya duduk di antara mereka dengan bercanda tawa layaknya keluarga" batinnya yang lalu melenggang pergi menuju pintu keluar.
Kali ini langkah nya berjalan mulus tak ada suara apapun yang menghentikan langkah kaki nya seperti biasa, orang mereka terlalu bahagia hingga tak bisa melihat kerikil kecil seperti dirinya.
Kaki nya terus melangkah hingga mata nya tak sengaja melihat ada pasar malam yang begitu ramai, merasa ingin bersenang senang tak mau bersedih malam ini dia pun melangkah kan kaki nya menuju tempat yang begitu ramai itu.
Saat dirinya tengah pokus melangkah ke arah bianglala itu tiba tiba tanpa sengaja,,
Brukk
"Atuhhh atit"
"Etta kamu gak papa kan? Makannya jalan tu liat depan orang lain maen tabrak aja" omel seorang pria pada gadis kecil yang baru menginjak lima tahunan itu.
"Iih tata jahat malahin etta, poko nya etta malah ama tata" cemberut anak kecil itu.
"Yaudah kalo etta nya marah kakak pulang aja" sahut pria itu yang langsung berdiri.
"Yaudah kalo mau pulang, pulang aja cana biar etta nanti aduin cama mama" cemberut anak kecil itu
"Cih iya iya gak jadi pulang kakak dasar bocah pengaduu" ucap cowo itu yang langsung mencubit anak kecil itu gemas.
"Etta ya?" tanya lauren yang langsung mengalihkan pandangan dua orang yang dari tadi adu mulut itu.
"Tata antikkk" teriak aletta yang langsung memeluk lauren sontak lauren langsung mensejajarkan tubuhnya sama bocah itu.
"Etta ngapain disini" tanya lauren lembut sambil mengelus rambut bocah itu.
"Etta di culik tata, etta takutt tata" rengek bocah itu.
"HAH! Di culik sama siapa? Ayoo bilang sama kakak nanti kaka gebukin orang yang mau culik etta"
"Tuh etta mau di culik cama om belewok itu" Aduu bocah itu sambil mnunjuk nunjuk daren yang sontak mengalihkan pandangan lauren menuju pria yang di tunjuk gadis kecil itu. sementara pria itu sudah memasang wajah datar dan muka jutek super nyebelin kaya biasanya.
"Ouhh itu penculik nya, pantesann orang dia bukan manusia tapi gorila"ucap nya sambil melirik daren sinis.
"Apa lo lirik lirik gue hah!"sewot cowo itu saat merasa tatapan sinis cewe itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Fiksi RemajaSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...