"Emosi manusia begitu rentan, mereka rapuh jika sudah di kuasai perasaan".
***
Ceklek
"Asalamualaikummmm"
"Eh kakak udah pulang? Tumben mukanya cerah gitu gak biasanya lecek"/wih sedep.
"Iyalah bun cerah kayak matahari nama nya juga 'keturunan raja brunei gitu'"
Pletakk.
"Kamu tuh ya kebanyakan ngimpi,, bangun iler udah segede pulau tu!"
"Isss bunda ni ya sama anak tega bener, nih ya dengerin bun kalo anak seneng tuh ikutan seneng bukan malah di cibirr, gak baek dosaa"
"Alah kamu ngajarin bunda segala tentang dosaa, ngak inget kamu pernah cemplungin temen kamu ke sungai pas sd hah!"
"Yeh itu ma beda lagi bun dia nya aja yang ceroboh" belaa daren dengan cenguran garing nya.
"Iya dia ceroboh temenan sama orang tolol kaya kamu ka"
"Kalo aku tolol bunda lebih tolol dong kan bunda yang lahirin aku ya" cengir cowo itu lalu lari ke kamar nya.
Brukk
"KAMUUU YANG TOLOOLL!!" teriak sisil tak terima sementara si sulung nya itu sudah membanting pintu kamar keras dan menguncinya,tak lama terdenger suara kekehan dari pria itu/dah gila mas ni ya.
____
Pria itu beranjak ke kamar mandi dengan perasaan yang begitu bahagia sejak tadi entah lah kenapa dia bisa sebahagia ini terakhir dia bisa sebahagia ini dua tahun lalu kalo tak salah, sebelum semua hal busuk itu masuk kedalam hidup nya dan bundanya serta adik nya yang masih bocah itu.
Daren kembali dari kamar mandi seusai membersihkan diri , tak mau memperpanjang waktu dia langsung memakai celana jins hitam nya dan kaos putih lalu jaket hitam yang melekat di tubuh cowo itu, dia langsung merapihkan rambutnya serapih mungkin.
Pria itu melihat arloji yang ada dipergelangan tangan nya, waktu sudah menunjukan jam delapan malam, daren langsung berjalan ke bawah setelah menyambar kunci mobil dan ponsel nya, dia berjalan angkuh sambil bergaya sok cool di hadapan sisil, sampai sampai wanita paruh baya itu melonggo melihat tingkah si sulung yang kembali seperti dua tahun lalu begitu rapih dan tak urakan.
"Gak usah sok ganteng muka pas pasan juga"
"Iya benel malah keliatan buluk tata" /sedep
"Paan sih bocah ikut campur aja"
"Kaka gak boleh gitu sama adek sendiri"
"Iih bukan salah aku lah bun"
"Iiya iya serah kamu emang bener ko kata aletta, jijik bunda liat nya"
"Bunda jahat...tau ah aku ngambek" sahut pria itu yang langsung cemberut sontak sisil dan aletta pun langsung terbahak bahak liat perubahan sikap daren ini.
"Tata lucuu kalo malah"
"Udah udah bunda ngak tahan ketawa terus, eh iya ka, kamu mau kemana tumben amat rapih gini gak kaya biasanya yang kaya gembel"
![](https://img.wattpad.com/cover/220823873-288-k364144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Ficção AdolescenteSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...