"Jangan terlalu cepat menilai, kamu hanya melihat kucing bukan berhadapan langsung dengan singa"
- Dareen
***
Gadis itu duduk di bangku taman, seusai lari dari rumahnya pandangan nya lurus kedepan menatap jalanan yang kini begitu ramai dengan orang orang yang tengah lari sebelum sang surya menunjukan diri.
"Humfft"
Hembusan napas yang begitu gusar terdengar dari gadis yang mungkin hampir menyerah pada kehidupan dunia yang mau tak mau harus ia hadapi.
"Permisi mbak boleh istri saya duduk di situ"
Ucap seorang pria paruh baya yang sedang menggandeng istrinya dengan perut yang buncit, menyadarkan lauren dari lamunan nya.
"Eh silahkan bu pak, saya juga mau pergi, permisi " ucap lauren yang langsung beranjak pergi.
"Makasih mbak" ucap mereka yang tak di dengar olah lauren.
Lauren terus berjalan tanpa arah, kaki nya terus melangkah tanpa tujuan, pandangan lurus kedepan namun pikirannya yang sedang melayang layang ke tempat lain tanpa petujuk jalan.
"Brukkk"
"Attuhhh atittt aki etcaa" gaduh seorang anak kecil yang sedang berjalan memakan ice cream nya tak sengaja menabrak lauren.
"Duh adek ngak kenapa napa? Ada yang sakit?,kok adek jalan nya sendirian? Mana orang tua adek"
Ucap lauren refleks secara tertubi tubi melontarkan pertanyaan pada anak kecil yang mungkin baru berusia sekitar lima tahunan itu.
"Etta ntak apa apa to ta" ucap cadel anak kecil itu sambil senyum pada lauren.
"Oh ngak apa apa, kamu kesini sama siapa ko kamu sendirian, nama kamu siapa" ucap lauren yang sudah berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu.
"Nama atu etta, etta ketini sama tata etta" ucap anak kecil itu.
"Oh nama kamu etta, kalo gitu kaka kamu di mna" tanya lauren.
"Nta tau ta" ucap etta.
"Hmm kalo gitu kita cari aja kaka kamu kasian pasti cariin kamu, tapi sebelum itu kaka mau beliian kamu ice cream buat ganti yang tadi tumpah karna kamu ngak sengaja nabrak kakak, gimana?".
"Ayoo ta belangkat" ucap etta antusias.
"Yaudah kalo gitu ayo" ucap lauren yang langsung mengendong etta kepangkuan nya.
"Pak es krim rasa vanilla satu dan.." ucap lauren mengantung sambil melirik etta.
"Coklat attu" ucap etta yang langsung di hadiahi cubitan gemas di pipi tembemnya oleh lauren.
Saat sudah menerima es krim mereka pun duduk di bangku taman yang sedang kosong karena sudah sebagian orang meninggalkan taman dari lima belas menit yang lalu.
"Ka es kim nya ena, makaci ya" ucap etta sembari belepotan.
"Iya sama sama ,ihh kamu gemes deh" ucap lauren yang langsung mencubit pipi etta lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Teen FictionSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...