"Bermimpilah setinggi langit.karena aku yang akan memotong sayap mu agar kau kembali jatuh"
- Leon
***
Leon, pria itu bersembunyi dibalik pohon dengan mata yang tak lepas memperhatikan gerak gerik lauren, yang kini melangkahkan kaki di trotoar jalan yang sepi seusai bel bunyi sekolah nya berbunyi.
Wajah datar mendominasi dirinya sekarang di tambah dengan sikap nya yang kian mendingin, bahkan terhadap bella yang menyandang sebagai sahabatnya sendiri.
Gadis itu tetap sama menariknya dari beberapa tahun leon meninggalkannya, aishh sial sepertinya wajah cantik yang menghantui itu kini yang menjadi karma baginya sekarang. Ah apapun itu dia tak peduli yang penting gadis itu kembali menjadi miliknya. Apapun dan bagaimana pun caranya. Sekali pun dia harus mati maka gadis itu juga harus ikut mati.
/wah dah miring tu otak.Langkah kaki lauren berhenti. Entah lah dia merasa di buntuti seseorang namun saat mengedar pandang tak ada siapapun selain dirinya. Ah mungkin cuma perasaan nya saja.
Gadis itu melanjutkan lagi langkah nya.
Namun seiring dengan langkah nya kini terdengar suara langkah yang samar samar di belakang nya. Merasa sedikit takut dia langsung menambah cepat jalan nya. Tapi langkah itu semakin terdengar jelas tanpa menoleh dia langsung berlari sekuat nya.Leon tersentak saat lauren langsung berlari apa gadis itu menyadari kehadirannya? Ah percuma kalo gitu dia langsung mengejar lauren sekuat tenaga, meski lauren jago akan olahraga lari namun dia tak mengisi perutnya tadi alhasil leon, pria itu berhasil menarik tangan lauren.
Lauren tersentak kaget kala ada sebuah tangan kekar menarik tangan nya, tanpa menoleh siapa yang menarik nya, tangan kekar itu sudah menyeret nya ke arah lain yang lebih sepi.
"Si siapa?" tanya lauren gelagapan, dia tak melihat wajah dari pemilik tangan itu karena tertutupi kuncup hoddy hitam yang sudah menyembunyikan kepalanya.
Setelah menarik tangan lauren agak paksa, leon mendudukan lauren di sebuah taman yang sepi.
"Si siapa lo!!"
"Kamu lupa sama pangeran kamu ya" ucap pria itu beriringan dengan membuka kuncup hoddy yang menyembunyikan wajahnya.
"Cuihh mau apa lo hah!!" bentak lauren yang sudah dalam kukungan leon.
"Mau kamu" ucap nya santai dengan tersenyum manis.
"Ck gue gak sudi sama lo!! Mingirr!!"
"Mau gak mau lo tetep bakalan sama gue!!" bentak balik leon tepat di depan wajah lauren karena merasa tak terima dengan bentakan gadis itu.
"Singkirin muka busuk lo dari gue!!" merasa tersingung leon langsung mencekal kedua tangan lauren erat hingga timbul bekas memerah di sana.
"Lepass!!" lauren coba berontak saat tangan nya di cekal kuat oleh lelaki brengsek itu. Namun tak membuahkan hasil tenaga nya jauh beda berkali kali lipat dari pria itu, berusaha sekuat tenaga pun tak bisa du tambah dirinya tak mengisi perut nya tadi di kantin karena lupa bawa uang.
"Lepass!!" racau nya dengan berontakan nya yang kian melemah dan air mata yang sudah luruh di pelupuk nya itu. Melihat itu membuat leon tambah bersemangat dengan aksi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
أدب المراهقينSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...