"Mengapa alur kehidupan begitu rumit? Dan kenapa manusia di tuntun mencari jalan sendiri?"
- Lala
***
Daren berangkat bersama dengan lira, gadis itu sudah agak baikan karena tusukan nya tak terlalu dalam, setelah beberapa hari tak masuk.
Mereka berjalan beriringan di koridor sekolah yang sudah ramai dengan murid berseragam sama dengan mereka.
"Ren kamu gak mau jujur sama aku?"
"Hm jujur apa ra" ucap nya dengan tatapan kosong mengarah ke depan.
"Kamu sukakan sama lauren?"
"Sok tau! aku gak pernah suka sama simurahan itu"
Deg
Kenapa. Kenapa. Hati gue sakit ya ngucapin itu. Batinnya.
"Udah jujur aja dari awal kamu itu udah move on dari aku kan"
"Apaan sih gak jelas!!"
"Ck keras kepala ko di peliraha!"
/mantul neng"Udah deh masih pagi gak usah bikin bad mood"
"Ck terserah!"
Mereka memasuki kelas nya lalu duduk di bangku masing masing, di sana sudah banyak teman nya yang lain juga sudah datang termasuk para kutu kupret sahabatnya. Berhubung bel masuk sudah berbunyi dari lima menit lalu.
"Wihh masih pagi tu muka udah lecek amat" sindir langit yang melihat daren duduk dengan wajah yang masam. Sebenarnya pria itu kesal, marah, sakit pada dirinya sendiri saat melihat lauren beberapa hari ini acuh padanya bahkan nomer nya pun di blok oleh gadis itu.
"Yoi lang lagi mikirin utang kali"
"Lagi mikirin utang apa gantungin seseorang"
/sedep mas."Siapa lang siapa?" heboh sam
"Siapa lagi kalo bukan yang dulu dia sumpah serapah tu orangg"
"Ohhh gue tauu, kemakan omongan sendiri ya"
/tanduk muncul bro"Wah kalo gitu gue harus berdiri paling depan kalo gini"
"Buat apa lang?"
"Buat ketawain ucapan tolol nya dulu"
Hahahaaa
BRUKK
"LO BERDUA BISA DIEM GAK!!"
"Wih takut tanduknya muncul tuh"
"Hooh bener lang siaga tiga"
"GUE BILANG DIEM BANGSAT!"
"Iya iya sensi amat sih"
"Kenapa marah? Kesindir lo? Makanya punya mulut tu di jaga bro!" ucap sini reza yang langsung beranjak pergi namun baru beberapa langkah pria itu berhenti dan berkata lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Teen FictionSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...