"Ingin rasanya aku pergi dengan semua rasa sakit ini lalu bahagia tanpa harus mengenal lagi luka"
- Lala
***
Lauren duduk di perpus sendiri dengan novel tebal yang ada di tangan nya, seusai pelajaran bahasa tadi ia langsung membolos ke perpus. Jika ia terus di kelas pertahanan nya akan runtuh karena rizi tak henti hentinya mejadi rizi yang dulu, Cerewet padanya meski sudah di acuhkan berkali tapi pria itu tak pernah berhenti.Sekarang populasi galang ada dua. Bedanya lauren pernah jatuh cinta pada rizi jika galang pria itu datang tanpa di undang.
Daren.
Nama itu muncul di benak nya di tengah pokus nya pada buku. Dia jadi teringat akan pria itu.
Ia tak bisa bohong ada bagian kecil yang tersayat entah kenapa saat mengingat pria itu mengenalkan gadis yang dia sebut spesial. Sebenarnya siapa gadis itu.Dia menyimpan novel tebal itu lalu mengecek ponsel nya, kenapa? Kenapa hatinya sanggat berharap pria itu sekedar memberinya ucapan selamat ulang tahun. Dia mulai melangkah kan kaki nya ke luar perpus. Berniat ke taman belakang untuk menenangkan pikirannya.
Ah dia lupa memang nya dia siapa? Jangan kan mengucapkan selamat padanya mungkin pria itu tak pernah tau akan hari ini.
Karena mungkin tentang diriku tak pernah ada yang berarti baginya. Lalu untuk apa pria itu memintanya backstreet? Jika akhirnya dirinya di buang?
Sayup sayup dia mendengar suara dari arah taman belakang sekolahnya, dia mulai mendekati suara itu. Dia bersembunyi di balik pohon melihat interaksi antara dua orang itu.
"Dia" batinnya lauren
"Gue mau pertunangan kita batal titik!"
"Kamu nyuruh aku kesini buat ngebatalin pertunangan kita? Tapi kenapa?"
"Gue ngak cinta sama lo, gue cinta nya cuma ke satu orang yang jelas bukan lo!!"
"Tapi kenapa?"
"Udah deh jan banyak bacot lo!!"
"Pokoknya aku ngak mau batalin pertunangan ini!"
"Kalo gitu lo mati aja!"
Bless
Matanya terbuka lebar saat seseorang yng sangat dia kenali menusukan pisau di perut lira.
"Liraaaa"
Tanpa pikir panjang lagi dia langsung mengahampiri tubuh gadis itu yang sudah ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut gadis itu. Lauren langsung memeluk tubuh lira, gadis itu menangis melihat keadaan lira saat ini.
"La-la"
"Lira lo tahan ya gue cari bantuan"
"Lauren" lirih pria itu yag sukses membuat lauren menoleh tajam padanya.
"Kenapa lo tega sama lira hah!! Gak cukup cuma gue yang dulu lo ancurin hah!!"
"Denger aku dulu lala"
"Pergiiii!!"
"La-la"
"Lira lo harus kuat lo harus kuat gue bakal selamatin lo"
"La per-gi"
"Ngak gue ngak bakalan ningalin lo ra pliss bertahan ra gue mohon"
"Lala lo harus ikut gue sekarang" Leon yang menjadi tunangan lira si gadis spesial deron itu langsung menarik paksa tangan lauren menyeret gadis itu masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Teen FictionSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...