"Apa egois aku jika tak ingin kembali terluka?"
- Lala
"Bukan hanya kamu yang terluka, tolong sedikit berkaca, kamu juga luka bagi manusia bagian lain"
- Galang
***
Setelah beberapa hari lauren di rawat di rumah sakit tanpa siapapun tau keadaan gadis itu, di temani oleh galang, pria itu juga membolos sekolah selama beberapa hari ini hanya diam mengawasi lauren, galang sengaja mematikan ponsel lauren dan dirinya.
Tapi sekarang lauren sudah agak baikan dia di perboleh kan untuk pulang, padahal dari kemarin nya lagi dia sudah di perbolehkan untuk pulang, tapi galang tetap bersikeras untuk di rawat beberapa hari. Mau tak mau dia mnuruti pria itu.
Kini mereka berada di dalam mobil galang. beruntung yang punya rumah sakit itu adalah nenek nya galang jadi mereka tak perlu susah susah membayarnya.
Tapi walupun seandainya itu rumah sakit bukan punya neneknya galang, lauren tetep mampu bayar karena tabungan nya masih lumayan banyak.
Memang dari awal tau lauren terkena leukemia. neneknya pria itu, bersikeras untuk membantu lauren melawan penyakit itu namun lauren juga brsikeras menolaknya, dia tak inggin merepotkan orang lain.
Jika ini takdir nya lauren akan mencoba menerima meski di lubuk hatinya dia juga ingin bertahan hidup tapi apa boleh buat. Mungkin pulang dan bercerita pada tuhan adalah akhir dari bagian hidupnya.
Galang sudah memarkirkan dengan rapi mobil nya di depan rumah lauren. Memang sesudah tau lauren selama ini punya penyakit itu, pria itu perlahan gak selebay dulu.
"Lala"
"Hm"
"Kalo ada masalah cerita sama aku, jangan di pendem sendiri lagi ya"
"Ngakk"
"Kenapa?"
"Gue ngak mau jadi beban lo, selama ini lo udah banyak bantuin gue,makasi"
"Hmm teserah kamu kalo gitu,tapi cuma cerita doang gak masalah buat aku, bahkan bisa ringanin beban kamu"
"Makasi lang, gue masuk rumah dulu"
"Iya beb"
"Ck mulai"
____
Lauren melangkah kan kaki nya masuk kedalam rumah setelah beberapa hari ini tak pulang.
"Ngapain pulang segala!! Ngak seklian mati aja!!"
Deg
Berharap saat masuk dia mendapat pelukan hangat dari kedua orang tua nya, mendapat tatapan khawatir akan dirinya, namun itu hanya ekspetsi nya saja, kenyataan nya, ayahnya sendiri tak berharap dia ada di sini.
"Hheeehe Ayah bisa aja" ucap nya dengan kekehan seperti biasa.
"Kamu kemana aja? Waktu itu gara bilang kamu di bawa laki laki?" tanya nadine
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Ficção AdolescenteSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...