Hukuman

75 7 51
                                    

"Sebuah kebetulan adalah takdir yang sedang menyamar, katanya "

***


  Jalanan kota jakarta pagi itu sangat ramai,terlihat seorang gadis tengah mengayuh sepeda ontelnya diantara padat nya kendaraan yang berlalu lalang, lauren menepikan sepedanya di dekat trotoar jalan yang begitu padat.

Dia melihat seorang nenek tua yang hendak menyebrang jalan, lauren menghampiri nenek itu berniat membantunya menyebrang jalan.

"Nek mari aku bantu nyebrang nya" Gadis itu tersenyum ramah pada nenek tua di hadapannya.

"Eh anak cantik ngak apa apa biar nenek sendiri saja,nanti kamu terlambat ke sekolah nya"

Gadis itu mesam mesem mendengar kata cantik terlontar dari si nenek, duh jadi malu.

"E-eh iya nek aku emang cantik maklum keturunan lee min ho gitu nek,ngak papa ko nek mari aku bantu" Sahut lauren dengan kekehan kecilnya

"Ah kamu ini ada ada saja, yasudah kalo gitu" Nenek itu memegang tangan Lauren untuk berjalan di jalan raya yang lumatan padat kendaraan, sementara gadis itu melihat kanan dan kiri untuk memastikan mereka menyebrang dengan aman.

Setelah memastikan si nenek sampai tujuannya di sebrang, gadis itu kembali pada sepeda ontelnya, dengan tergesa namun...

BRUUUUKK

Belum juga ia sampai pada sebrang dimana sepedanya berada, tubuhnya malah melayang ke udara seperti  burung yang terbang namun sial detik berikutnya aspal jalanan menjadi kasur bagi tubuhnya.

Semua mata menatap padanya, gadis itu bukannya bangun tapi malah lesehan kaya orang linglung yang tak sadar dengan apa yang terjadi.

"Eh dek kamu ngak papa?"

Ibu ibu pengemudi motor turun dan membantu lauren untuk bangun. Gadis itu dengan tatapan pongo menatap polos pada orang yang membantunya. Detik berikutnya lauren bangun lalu menghembuskam nafas kasar. Bukannya menjawab pertanyaan si ibu ibu, gadis itu malah  berdiri dan berjalan ke depan mobil yang barusan menabraknya dengan cara tak manusiawi. Dengan kedua tangan yang di atas pinggang, lauren memasang wajah marah.

"WOI TURUN LO!!"

"TURUN WOI!!"

Gadis itu menepuk nepuk kasar depan mobil yang barusan menabraknya, tak lama seorang pria dengan seragam putih abu sama sepertinya berdiri di depannya dengan wajah datar menyebalkan.

"Gak usah pegang pegang mobil gue, Tangan lo kotor!"

Gadis itu menatap tak percaya dengan kalimat yang ia dengar, bukannya minta maaf malah songong ni anak.

"HAH, Apa lo bilang? Lo udah nabrak gue barusan bukannya minta maaf malah songong lo!!"

"Gue ngak salah! Yang salah itu lo, kaga liat tuh lampu ijo hah?"

Sontak lauren langsung melihat ke arah lampu lalu lintas, dan benar di sana sudah berwarna hijau yang artinya ia menyebrang bukan di lampu merah, ta-tapi buka berarti pria itu juga ngak salah kan.

"Y- ya tapikan lo udah nabrak gue!!"

"Siapa yang salah?"

"Ya gue salah!! Tapi apa nabrak orang itu bener hah?!"

"Ck. Sekarang mau lo apa?"

Pria itu mendelik kesal pada gadis yang tak habis habis mengoceh dari tadi.

Destiny, Why me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang