"Mereka yang membenci mu nyatanya mereka yang menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan mu"
***
Lauren berjalan sendiri di koridor sekolah yang tampak sepi karena sebagian murid yang sudah beranjak pergi. Kaki nya terus melangkah menuju parkiran , setelah melihat mobil itu dia langsung masuk ke dalam seperti biasanya sang pemilik mobil hanya acuh tak acuh bahkan tak lagi menyapa lauren seperti awal dia menginginkan gadis itu. Meski begitu dia tetap selalu mengantarkan gadis itu pulang.
"Maap lama ya?"
"Hm"
Tak ada percakapan yang mendominasi lagi pria itu langsung menginjak pedal gas mobil nya, lalu meninggal kan area sekolah menuju rumah gadis itu.
Hening
Canggung
Keduanya sibuk dengan pemikiran nya masing masing tak ada kata atau sapaan hangat lagi dari pria itu untuk lauren, bahkan dirinya tak mengerti mengapa cepat sekali pria di samping nya itu berubah, apa dia telah melakukan kesalahan? Atau pria itu bosan? Atau hanya inggin memperma-
"Kenapa berhenti ren?"
"Lo pindah ke jok belakang!"
"Maksud?"
"Jangan banyak bacot!!"
"Yaudah deh"
Tak lama dari lauren pindah ke jok belakang seorang gadis cantik masuk ke mobil cowo itu dan langsung duduk di samping pria itu.
Deg.
Dia tak mengerti dengan pria itu sekarang tadi dia menyuruhnya pindah ke belakang tanpa bantahan dia mengikuti perintah nya tapi sekarang ada gadis yang duduk di samping pria itu.
Bukan... Bukan tapi kini yang di lihat nya begitu menyayat bagian lain dalam dirinya. Dengan mata kepala nya sendiri pria itu memeluk si gadis lalu mencium pipi nya bahkan si gadis itu ikut memeluk si pria seolah dunia milik berdua dan lauren hanya tabu di antara mereka.
"A aku takut ren"
"Kamu gak usah takut ada aku ko disini"
"Ta tapi dia nyakitin aku"
"Shitt brengsek!!"
"A aku harus apa hiks"
"Kamu gak perlu takut, aku akan selalu lindungin kamu, bagiku kamu prioritas ku"
Deg.
Lauren tak bergeming sedikit pun tubuhnya terasa kaku hanya untuk di gerakan saja, seolah yang dia lihat adalah mimpi buruk nya, dia menyaksikan langsung bagaimana interaksi dua orang itu.
"Ta tapi ay ayah gimana?"
"Hummft kita cari caranya nanti sekarang kamu tenang dulu" sahut nya lembut pada gadis di dalam dekapan nya iti.
Si gadis melepas pelukan mereka, perlahan tangis nya reda dia mengedarkan pandangan nya, netra nya mengakap seorang gadis lain dalam mobil pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny, Why me?
Teen FictionSeorang gadis remaja yang ingin lepas dari jeratan masalalu ya, dimana hal itu seperti rantai yang membelenggu hingga ia harus pergi sejauh mungkin agar bisa lari dari semua itu. Sebuah pertemuan tanpa diduga membuatnya harus mengenal pria berwajah...