Kalut dalam Luka

30 0 0
                                    

" Tidak ada manusia yang benar benar baik, tapi akan selalu ada kebaikan dalam diri manusia"

- Langit

***

Tidurnya terganggu saat merasakan sesuatu yang begitu dingin mengengan tangan nya erat. Perlahan kelopak matanya terbuka. Mulut nya sontak ingin menjerit namun urung saat melihat wajah pulas dari lelaki yang tidur lesehan di lantai dengan mengengan tangan nya erat.

"Lah ni cowo napa di kamar gue"

Batinnya yang lalu mengedar pandang pada kamar bernuansa colkat itu. Seingat nya kamar yang selalu dia tempati itu berwarna biru cerah kenapa sekarang berbeda? Apa dia salah kamar atau lelaki itu yang memindahkan dirinya. Ah dia lupa karena kantuk nya yang begitu dasyat bagai topan dia tak sadar jika memasuki kamar yang salah.

Hendak beranjak namun urung saat suara lenguhan terdengar dari laki laki yang kini tidur lesehan di lantai.

"Giaa jangan pergi"

"Gia"

"Gi jan pergi"

"Jan- gan"

"Gia"

Awal nya lauren terkejut mendengar racauan itu dia kira pria itu telah terbangun namun dia salah pria itu masih menutup mata dengan pegangan di tangan nya yang semakin erat dan terasa dingin.

"Zi" ucap nya setelah sekian lama, namun tak ada sahutan sama sekali. Dia tau betul jika pria itu akan cepat terjaga meski mendengar suara kecil sedikit pun.

Dia berusaha menggoncangkan bahu pria itu yang malah lunglai ke lantai sepenuhnya dan dirinya ikut tertarik karena cekalan pria itu tak kunjung lepas. Posisi mereka begitu dekat dengan lauren yang berada di bawah dan rizi tepat di atasnya.

Pipinya sedikit merona melihat wajah damai itu begitu dekat dengannya, hingga dia tersadar jika lelaki yng ada di atasnya sekarang demam tinggi terbukti dengan begitu panas nya hawa dari lelaki itu, hendak melepas diri namun___

Ceklek

"Astagfirullah lo berdua mau zina di rumah gue hah!!" ucap bella yang melihat kejadian itu sudah berkacak pinggang dan langsung bergegas menuju keduanya.

"Kalo mau zina jangan lupa pintu nya di kunci dong" ucap nya enteng.

"Apaan sih lo ngawur!! Sekarang bantu gue singkirin badan raksasa ni!"

"Ogah ah , lo masih betah juga, lagian tu si datar ngapain ada di atas tubuh lo"

"Ni orang gak sadar, princess!! jadi cepet bantuin gue singkirin ni badan raksasa!!"

"Gak sadar dari mana? Orang lo sadar sadar aja udah gituan, terciduk lagi ama gue"

"Ck ck cepet bantuin goblok malah ngebacot"

"Ceilah sensi amat lo iiya iya" ucap nya yang langsung berusaha menyingkirkan tubuh kekar itu dari atas sahabat nya.

Beberapa lama dia berusaha akhirnya tubuh itu berhasil lepas dari atas tubuh lauren yang kini sudah bernapas lega.

Tanpa mempedulikan ocehan bella, lauren dengan susah payah sudah membaringkan tubuh kekar itu di atas kasur lalu menyelimutinya. Tak berhenti di situ dia juga langsung mengambil baskon dan kompresan tanpa basa basi pada si pemilik rumah. Dan dengan telaten nya dia mengompres pria yang terbaring lemah itu.

Destiny, Why me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang