Sudah seminggu sejak kejadian Shuri pingsan dihutan. Setelah dihukum tidak boleh bermain diluar selama seminggu, Shuri kembali diperbolehkan bermain.
Shuri / (y/n) POV
Walaupun dilarang tapi aku tidak akan pernah jera... . Aku akan tetap bermain kehutan hahahaha...!!
Aku segera mempercepat jalanku menuju hutan. Aku pergi ke tempat dimana aku bertemu oni. Lagi-lagi aku duduk diatas batu besar.
Rencananya disini aku akan melatih beladiri yang pernah kupelajari yaitu kendo dan jujitsu. Apalagi dengan tubuh masih anak-anak seperti ini aku punya kesempatan mempertahankan kelenturan tubuh. Aku mengambil sebuah ranting yang cukup panjang dan mulai mengayunkannya dengan semangat.
Srek...srek...!
Suara semak-semak yang bergesekan mengalihkan kefokusanku berlatih. "Siapa disana?!" teriakku cukup lantang.
"Ah, ketawan ya... sayang sekali...," sosok itu keluar. Seorang anak laki-laki dengan rambut berwarna peach yang khas.
"Sabito... ah!" aku mengucapkan yang tidak seharusnya.
Aaaaaa aku bego, bego, bego....!! Aku dan Sabito belum pernah ketemu, aku pasti dikira gadis sok kenal atau lebih parah, gadis penguntit karena mengetahui namanya. (Kan kamu masih anak-anak Shuri.... belum gadis//digeplak)
"Apakah kita pernah bertemu?" Sabito menunjukkan ekspresi bingung melihat aku mengetahui namanya.
Aku langsung menjatuhkan rantingku dan berlari kesembarang arah. Aku malu sampai ke urat, beneran. Sabito terkejut melihatku langsung berlari dan juga langsung berlari mengejar.
Hah...hah.... gawat tubuh anak kecil itu mudah capek. Berbeda dengan Sabito yang lebih tua dariku apalagi dia laki-laki, pasti staminanya masih banyak. Aaaaa sebentar lagi dia akan menangkapku....!
Sabito POV
Gadis kecil ini punya stamina lebih kuat dari anak- anak seumurannya. Lagipula kenapa dia berlari dariku? Aku kan cuma ingin berkenalan. Ah sekarang ia lebih lambat, ini kesempatan menghentikannya.
Sebelum sempat aku mengulurkan tangan untuk menghentikannya. Gadis kecil itu terjatuh tersandung akar pohon.
"Ah... kau tidak apakan ?" Aku mendekatinya yang sudah terduduk pasrah. Karena posisinya yang membelakangiku, ia menoleh kebelakang untuk melihatku.
Sial... dahinya.... berdarah. Darahnya terus-terusan menetes, sepertinya lukanya cukup dalam. Si gadis itu hanya diam dengan tatapan datar yang menusuk, seakan-akan sedang menyalahkanku, melihat tatapannya aku langsung teringat Giyuu.
Tes... sekarang ia mulai menangis. "Hiks...hiks huaaaaaaaa....!!!" tangisnya mulai pecah. Aku langsung panik, gimana ini?
"Sabito kun, apa yang kamu lakukan disini?"
Bersambung....
============================================
Maafkan author kalau eps kali ini gaje banget. Author lagi mandeg idenya hehe...
Jangan lupa vote dan comment
Bye bye

KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba_Kazoku
Fanfiction家族 Kazoku / Family Aku sangat mengharapkan kehangatan keluarga. Aku akan melakukan apa saja agar ada orang yang mau membagikan kasih sayang padaku.... jadi kumohon....seseorang..... bawa aku pergi dari sini..... Aku tidak ingin mati.... aku ingin hi...