家族
Kazoku / Family
Aku sangat mengharapkan kehangatan keluarga. Aku akan melakukan apa saja agar ada orang yang mau membagikan kasih sayang padaku.... jadi kumohon....seseorang..... bawa aku pergi dari sini.....
Aku tidak ingin mati.... aku ingin hi...
"Hmmm...," Oni itu berhenti, ia mengendus darah Shuri dikukunya. "Kau...darah langka ya...," Oni itu memandang Shuri yang sudah jatuh terduduk dengan tatapan licik.
"AKU AKAN MEMAKANMU....!!!"
"TIDAAAAAAKK......!!!" Shuri berteriak sambil melindungi dirinya dengan lengan.
Apakah kehidupanku disini sudah berakhir ?
💮💮💮
Normal POV
Saat detik terakhir itu, Shuri meneteskan air mata, menyesali kehidupannya yang menyedihkan.
Tes! Air mata Shuri jatuh ke lantai, bersamaan dengan sebuah sabetan pedang yang membuat kepala oni itu menggelinding ke lantai.
"Kau tak apa-apa?" Terdengar suara lembut seorang pria.
Shuri perlahan membuka matanya. Seorang pria yang menggunakan seragam pemburu iblis sedang tersenyum lembut dan menyodorkan tangannya itu terasa deja vu(Eps. 3).
"Kamu....yang ada....di hutan waktu... i..tu," ucap Shuri sebelum kehilangan kesadaran. //Pingsan mulu kau...//Shuri : Kan kamu yang nulis !
💮💮💮
Shuri / (y/n) POV
Gelap....aku perlahan membuka mataku. Aku berada di kamar yang asing. Aku yang tertidur di futon di kamar yang asing ini, segera berusaha duduk, walaupun semua badanku terasa sakit untuk digerakkan.
Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka melihatkan dua sosok yang wajahnya sudah tak asing bagiku, si penyelamatku dan..... si penjual dango !!! (Eps. 2)
"Kau sudah sadar ya. Bagaimana perasaanmu ?" tanya laki-laki si penjual dango.
"Bagaimama keadaan orang tuaku....?" bukannya menjawab aku balas bertanya dengan pertanyaan yang sudah kuketahui bahwa jawabannya memilukan.
Si penjual dango itu menghela nafas perlahan. "Hari ini adalah hari pemakaman orang tuamu, karena kau tidak ditemukan bersama mereka, warga menganggap kamu diculik," jawab si penjual dango dengan tatapan sendu.
"Namaku Uka, aku adalah mantan pemburu iblis. Lalu ini adalah anakku Ryoji, ia sudah lima tahun menjadi pemburu iblis," si penjual dango memperkenalkan dirinya bersama anaknya yang dari tadi memasang muka datar.
"Lalu, bagaimana aku akan pulang sekarang...?" kataku sambil menunduk.
"Kau bisa tinggal disini...," ucap Ryoji sambil menyilangkan tangan dan bersandar di dinding. "Kamu kira untuk apa aku membawamu kesini..?" lanjutnya.
Aku langsung mengangkat kepalanya dan menunjukkan ekspresi terkejut. "Hontou ?"
Uka mengangguk. "Tapi karena warga mengira kamu sudah tiada, kamu harus berisolasi dari semua orang...," Uka memperingati diriku dengan muka serius. Sayang sekali, aku tidak bisa bertemu Makomo, Sabito dan Giyuu sekarang.
Aku mengangguk semangat. Melihat bahwa aku sudah kembali memiliki semangat, Ryoji tersenyum tipis (pake banget) dan langsung berjalan keluar dari kamar. //ih, Ryoji tsundere ya..?//Ryoji : Paan sih, thor?!
"Kalau begitu, sekarang beristirahatlah. Malam masih panjang," Uka menyusul Ryoji keluar dari kamar tempatku tidur.
Sekarang apakah aku masih bisa merasakan kehangatan itu lagi ?
Bersambung....
============================================ Hai para readers, cuma mau bilang jangan tertipu dengan cerita yang dah kayak mau klimaks, padahal blum :p. Tenang...ni ff masih lama tamatnya, karena masi ada ribuan masalah yang belum author beberin disini.
Kenapa update tiga kali minggu ini ? Karena hari ini adalah hari pertama puasa, anggap aja bonus buat kalian di bulan Ramadhan yang indah ini.
Jangan lupa vote dan comment. Sumpah, vote kalian itu dapat mempengaruhi ide saya.
Bonus : (Karena mereka g muncul di eps kali ini, daripada diprotes, author post ini aja)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Giyuu dan Sabito, kalian unyu banget kalo masih kecil gitu. Pengen kuunyel-unyel (>~<)