Normal POV
Shuri, Tanjirou dan Zenitsu berdiri memandang sebuah mansion ditengah hutan.
"Disini ya...," gumam Shuri.
"Ada bau darah disekitar sini...tapi bau ini...-" ucap Tanjirou dan tersela Zenitsu.
"Eh, ada bau?"
"....bau yang belum pernah kucium sebelumnya," lanjut Tanjirou tanpa memedulikan penyelaan Zenitsu.
"Aku tak bisa mencium apapun, tapi bisakah kalian mendengar suara dari sana? Keliatannya kita harus kerja sama untuk kedepannya," ujar Zenitsu sambil memegang telinganya.
Srak!
Tiba-tiba terdengar suara semak-semak. Disana ada seorang anak laki-laki yang memeluk seorang anak perempuan yang lebih muda darinya. Muka mereka menampakkan ketakutan.
💮💮💮
"Anak kecil?" ucap Zenitsu bingung.
"Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Tanjirou.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Kali ini Tanjirou bertanya pada kedua anak itu dan mendekatinya. Mereka berdua langsung berjalan mundur ketika Tanjirou mendekat.
Sepertinya mereka masih ketakutan, batin Tanjirou yang sudah berjongkok didepan kedua anak kecil itu.
"Tada....! Burung pipit ditanganku!" ujar Tanjirou menunjukkan burung pipit milik Zenitsu yang mengoceh ditangannya. "Lucu kan?" tanya Tanjirou sambil tersenyum ramah. Melihat tindakan Tanjirou, kedua anak itu tidak terlalu ketakutan lagi.
"Apa yang terjadi? Apakah rumah disana adalah rumah kalian?" Tanjirou kembali bertanya pada mereka.
"Bukan, itu bukanlah rumah kami. Itu adalah rumah monster. Kakak kami diculik oleh monster. Saat kami berjalan dimalam hari, monster datang. Dia hanya menangkap kakak kami dan membiarkan kami berdua," jawab si anak laki-laki.
"Jadi kalian mengikutinya sampai disini? Kalian luar biasa, kalian sangat kuat," puji Tanjirou.
"...Uuuuuuuuu.....kami mengikuti jejak darah kakak kami, dia terluka," ujar si anak laki-laki sambil menahan tangisannya.
"Jangan khawatir, aku akan mengalahkan monster itu dan menyelamatkan kakak kalian," ucap Tanjirou.
"Apa benar tidak apa-apa?" tanya si anak perempuan.
"Hm, daijobu yo. Tanjirou sangatlah kuat, dia pasti bisa menyelamatkan kakak kalian," ucap Shuri tiba-tiba dibelakan Tanjirou. Dia menganggukkan kepalanya pada Tanjirou.
"Tanjirou," panggil Zenitsu.
"Suara apa ini? Suaranya sangat tidak nyaman... . Apakah ini drum?" lanjut Zenitsu sambil masih menatap rumah didepannya.
Brak!
Tiba-tiba pintu balkon terbuka dan dari sana seorang pemuda berlumuran darah terjatuh.
"Jangan lihat!" ujar Shuri sambil menutup pandangan kedua anak kecil didekatnya dengan lengan. Tanjirou langsung melesat, menangkap pemuda itu.
"Apakah kau baik-baik saja?! Bertahanlah!" teriak Tanjirou pada pemuda dirangkulannya.
"Akhirnya aku bisa keluar.... Padahal aku sudah bisa keluar... Apakah aku akan mati? Aku......akan mati?" gumam pemuda itu.
Tanjirou memeluk pemuda itu. Setelah itu, pintu rumah itu terbuka sendiri dan....
"GROOOOOOOOOOOOOOOOOOOWWWWWWW.......!!!"
💮💮💮
"Zenitsu, ayo!!!" ajak Tanjirou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba_Kazoku
Fanfiction家族 Kazoku / Family Aku sangat mengharapkan kehangatan keluarga. Aku akan melakukan apa saja agar ada orang yang mau membagikan kasih sayang padaku.... jadi kumohon....seseorang..... bawa aku pergi dari sini..... Aku tidak ingin mati.... aku ingin hi...