Eps. 37 : Kereta Api

1.9K 261 39
                                    

Shuri / (y/n) POV

"Kutunggu hari dimana kau bisa menceritakan semuanya padaku. Bukan hanya tentang Sabito dan Makomo, tapi semua. Aku ingin mengetahui semuanya tentang dirimu."

Aku hanya termenung mendengar kata-kata Giyuu. Sementara Giyuu sudah berlalu kembali menuju kediamannya. Ketika punggung lelaki itu sudah menghilang, aku mulai meneteskan air mata.

"Dasar pengecut...! Hiks... aku....bahkan ga bisa...hiks...melawan memori menakutkan itu... hiks... . K-kenapa aku selalu ga bisa menghadapinya?," isakku sambil berusaha menghentikan bulir air mata sebelum mengalir lebih deras.

"Aku ingin mengetahui semuanya tentang dirimu."

Kata-kata itu terngiang-ngiang di kepalaku

Blush!

Mukaku berubah menjadi merah padam, tapi sebuah senyuman muncul.

Terima kasih, setidaknya itu menghiburku bahwa masih ada orang yang memedulikanku.

"Sejak kapan kamu bisa ngekode?," candaku sambil menutup mukaku yang merah padam dengan telapak tangan.

Di tempat lain Giyuu sedang menutup dahinya dengan telapak tangannya. Telinganya berubah menjadi merah. "Barusan, apa yang barusan kuucapkan....?"

💮💮💮

Normal POV

"Tanjirou!" panggil Shuri pada bocah bersurai merah anggur didepannya. Dia terlihat bersiap-siap hendak pergi dari kediaman kupu-kupu. Sepertinya arc kereta akan dimulai.

"Ah, Himawari-san, ada apa?"

"Kau sudah mau melakukan misi lagi?"

"Yap, tubuhku telah sehat kembali. Jadi aku akan berburu kembali."

"Itu......... apakah aku boleh ikut membantu?"

"Eh? Himawari-san tidak usah ikut. Lagi pula kami akan ditemani oleh salah satu pilar. Himawari-san lebih baik banyak beristirahat saja."

Malah gegara itu..!!! Aku ga bisa membiarkan pilar api mati...!

"Uhhh ayolah Tanjirou!!! Kumohon ijinkan--"

"Ara ara.... Himawari-san~ Kamu mau pergi kemana?" sebuah suara memanggil Shuri. Shuri menengok belakangnya sambil berkeringat dingin. Dibelakangnya sudah ada Shinobu yang tersenyum mematikan.

"Seorang pasien tidak boleh keluar sebelum benar-benar sembuh bukan?~"

"I-itu....."

Tanpa berkata apa-apa lagi, Shinobu menyeret Shuri menuju kamar rawatnya. Sementara Shuri berusaha menggapai Tanjirou yang semakin jauh darinya.

"Huaaaa, Taanjiiroouuuuu..!!!" rengek Shuri.

Shinobu memasukkan Shuri kekamarnya dan menutup shoji kamar. Sebelum benar-benar menutup, Shinobu menatap Shuri dengan senyuman intimidasi.

"Himawari-san, jangan berani keluar dari sini, ya~?" ancamnya dengan nada riang. Shuri hanya bisa meneguk ludah mendengar ancaman Shinobu.

Kimetsu no Yaiba_KazokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang