Sudah tiga tahun lamanya Shuri berteman dengan Sabito, Makomo dan Giyu. Dari pertemanan itu Shuri tahu bahwa ia seumuran dengan mereka, walaupun dia sering diejek karena paling pendek (Author ketawa sampai sakit perut// dipenggal Shuri).
Sampai suatu hari, Shuri menemukan seorang wanita alkemis yang sedang menjual obat-obatannya di pasar. Shuri yang tertarik menjadi alkemis menjadi murid wanita itu. Nama wanita itu adalah Hina.
Sudah sebulan lebih Shuri berguru pada Hina. Hina menyebut Shuri jenius karena pemahamannya akan buku alkemis yang rumit di umurnya yang belia. //Padahal alasan Shuri bisa mengerti karena umur jiwanya yang sudah tua, dah 25 thn sekarang.
Shuri / (y/n) POV
Hari ini adalah saatnya aku belajar dari Hina-sensei. Aku pamit ke Oka-san dan Otou-san. Dengan cepat aku berlari keluar rumah dan berjalan menuju tempat Hina-sensei.
Saat diperjalanan tak sengaja aku bertemu Makomo yang sepertinya sedang berbelanja. "Makomo san, ohayo..!" sapaku padanya.
"Ara~ ohayo, Shuri. Hari ini juga mau belajar ke Hina-sensei ya..," Makomo membalas sapaanku sambil tersenyum ramah.
"Ya, hari ini juga sepertinya aku tidak bisa mampir ke rumah Urokodaki-ojisan. Gomen'ne..,"
"Daijobou, tak perlu memasang muka masam seperti itu. Shuri kan temanku, jadi kamu boleh mendatangi kami kapan saja. Jangan sunkan.... . Kalau begitu, ganbatte'ne Shuri...!" Makomo menyemangatiku diakhir kalimatnya.
Aku menggangguk sebelum melanjutkan aktivitas berjalan kaki menuju rumah Hina-sensei.
💮💮💮
Uhh....aku capek banget..... tak kusangka hari ini aku belajar di rumah Hina-sensei sampai selarut ini.
Aku menatap jalanan malam yang sepi. Aneh, karena biasanya pada jam segini jalan masih ramai. Aku jadi merinding sendiri, membayangkan ada Kuchisake-onna (wanita mulut sobek) muncul dan membunuhku dengan gunting legendarisnya
//Author merinding pas ngetik ini karena saat author ngetik dah jam 23.15 // malah curhat.Karena membayangkan hal horor, bulu kudukku merinding, membuat diriku langsung berlari secepatnya agar cepat sampai rumah. Lagi-lagi hal aneh terjadi, rumahku yang selalu terang benderang saat malam, kenapa jadi gelap gulita begini? Kecurigaanku bertambah ketika menyium bau anyir darah.
Deg.... jangan-jangan...! Aku langsung membuka pintu rumah dengan keras (baca : banting). "AAAAAAAAAAAAAAAA...........!!!!" teriakku melihat pemandangan yang ada didepanku.
Otou-san dan Oka-san tergeletak berlumuran darah dengan bagian tubuh termutilasi. Setelah itu aku mengalihkan pandanganku pada siluet makhluk yang mirip manusia dengan kulit pucat dan mata merah. Makhluk itu berdiri disamping mayat Otou-san dan Oka-san, ia....memakan.... daging....Otou-san dan Oka-san.....!!!
"H-huek...," aku langsung muntah, tak tahan lagi melihat pemandangan mengerikan ini. "Muzan sialan, kenapa ada oni disini...?" ucapku pelan dengan tubuh gemetaran.
Normal POV
Oni yang awalnya tidak memedulikan Shuri, yang awalnya lebih sibuk memakan mangsanya. Sekarang menoleh kepada Shuri setelah mendengar gadis itu mengumpat pada Muzan.
"Jangan....kau.....HINA 'ORANG ITU'......!!!" Oni itu langsung menerjang Shuri dengan kukunya yang tajam.
Sreet...! Oni itu menebas Shuri dengan kukunya. Untung Shuri berhasil menghindar, walaupun lengan kirinya menjadi korban cakaran oni.
"Hmmm...," Oni itu berhenti, ia mengendus darah Shuri dikukunya. "Kau...darah langka ya...," Oni itu memandang Shuri yang sudah jatuh terduduk dengan tatapan licik.
"AKU AKAN MEMAKANMU....!!!"
"TIDAAAAAAKK......!!!" Shuri berteriak sambil melindungi dirinya dengan lengan.
Apakah kehidupanku disini sudah berakhir ?
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba_Kazoku
Fanfiction家族 Kazoku / Family Aku sangat mengharapkan kehangatan keluarga. Aku akan melakukan apa saja agar ada orang yang mau membagikan kasih sayang padaku.... jadi kumohon....seseorang..... bawa aku pergi dari sini..... Aku tidak ingin mati.... aku ingin hi...