Tanjirou POV
"Aku sudah tidak punya apa-apa lagi untuk diajarkan kepadamu."
"Eh?" Aku memandang bingung Urokodaki-san, tidak mengerti. Apa maksudnya berbicara seperti itu?
"Dari sekarang, kamu harus membuktikan dirimu sendiri, apakah kamu bisa meningkatkan dirimu sendiri melalui dasar yang sudah kuajarkan," jelas Urokodaki-san tanpa mengalihkan pandanganya dari batu besar dihadapan kami. "Jika kamu dapat membelah batu ini, maka akan aku ijinkan kamu ikut dalam seleksi akhir," sambungnya.
Sebuah batu... apakah dapat dibelah? Dapatkah kulakukan dengan pedang? Aku pikir....aku tidak bisa, pedangnya akan patah... .
Tiba-tiba Urokodaki-san berjalan pergi. "Urokodaki-san, tunggu Urokodaki-san....!!!" teriakku berusaha menghentikan Urokodaki-san, tapi itu hanya sia-sia. Urokodaki-san berjalan menjauh tanpa membalikkan badannya sekalipun.
💮💮💮
Sudah enam bulan, aku melanjutkan latihan sesuai yang diajarkan Urokodaki-san setiap hari, tapi aku masih belum bisa membelah batunya. Belum cukup. Latihanku belum cukup. Jika aku tidak bekerja keras, bekerja lebih keras!
Aku tidak bisa melakukannya....?
Nezuko akan..."AKU HARUS KERJA KERAS..!! LEBIH KERAS....!!!" teriakku sambil membenturkan kepalaku ke batu besar yang harus kubelah ini.
"DAMARE...!!!"
Sebuah suara teriakan muncul, aku mendongakkan kepalaku dan mencari asal suara tersebut. Seorang laki-laki dengan topeng rubah duduk diatas batu besar sambil menatapku. Tangan kirinya memegang sebuah pedang kayu.//sebenernya Author bingung, topeng yang dipake Sabito thu rubah ato srigala si?
"Memalukan sekali melihat seseorang berteriak aneh," sambung sosok itu.
"Sesulit dan sesakit apapun itu, diamlah dan terima itu semua. Jika kamu laki-laki, jika kamu laki-laki sejati..."
Laki-laki itu berdiri dan langsung menerjang dengan pedang kayunya kearahku.
Tak..!
Aku menahan pedang kayunya dengan pegangan katana. Tiba-tiba kakinya menendangku, membuat tubuhku terjerembab kearah belakang.
"Guh...." aku meringis menahan sakit. Kuarahkan pandanganku pada laki-laki bertopeng rubah yang berdiri tegak didepanku.
"Lambat, lemah, kaku, keadaanmu ini bukanlah seorang laki-laki."
//Kyaa...! Sabito memang selalu muncul secara badass...!!! //Eh, author malah fangirl-ria...
Bersambung...
============================================
Hai, readers-chan. Maafkan Author yang untuk beberapa waktu kedepan hanya bisa mengupdate cerita ini ketika sore atau malam. Soalnya waktu pagi, Author pake buat ulangan sama ngurus dua kucing peliharaan Author (Btw, salah satu kucing Author persis Haku. Bulu putih polos, mata hijau). Terima kasih atas perngertian kalian...Jangan lupa vote dan comment...
Stay health disaat new normal ini...
Bye bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba_Kazoku
Fanfiction家族 Kazoku / Family Aku sangat mengharapkan kehangatan keluarga. Aku akan melakukan apa saja agar ada orang yang mau membagikan kasih sayang padaku.... jadi kumohon....seseorang..... bawa aku pergi dari sini..... Aku tidak ingin mati.... aku ingin hi...