Normal POV
Akaza menunduk terhadap anak laki-laki didepannya. Anak laki-laki itu sedang membaca buku dengan tenang. Netra merah milik bocah itu melirik kepada Akaza.
"Saya..... tiba untuk memberi laporan.... Muzan-sama...," ucap Akaza. Muzan hanya diam, namun jelas tatapannya semakin tajam.
"Saya sudah melakukan banyak penyelidikan, tapi tidak ada informasi yang diandalkan dan saya sama sekali tidak bisa memastikan keberadaannya.....
Saya tidak dapat menemukan blue spider lily," jelas Akaza sedikit ragu."Lalu.... saya.... gagal membunuh pilar api. Iblis bunga itu menghalangi saya," lanjut Akaza.
"Tidak, memang perintahku yang menyuruhnya menolongmu, Akaza. Ketika baru saja aku hendak menyuruhnya membereskan pilar api, aku kehilangan kendalinya lagi....," ujar Muzan sambil menatap tangannya kanannya yang sangat pucat.
Tangan kanan itu mengepal.
"Yah, setidaknya aku menemukan kenyataan bahwa aku bisa mengendalikannya. Kutukanku masih tertanam didalam tubuhnya. Suatu hari nanti, aku akan mengendalikannya sepenuhnya," lanjut Muzan sambil menyeringai puas.
"Aku akan memaafkanmu kali ini Akaza. Namun jangan kecewakan aku lagi, mengingat bahwa kau yang seorang iblis bulan atas berhasil terlukai oleh ahli pedang yang bahkan bukan seorang pilar."
"Sekarang, enyahlah."
Mendengarkan perintah itu, Akaza langsung menghilang dari sana. Meninggalkan Muzan disana.
Akaza muncul lagi didepan sebuah pohon dimana pedang Tanjirou tertancap. Akaza menggeram kesal dan menghancurkan pedang itu berkeping-keping.
"Bocah sialan itu....!!! Akan kuingat wajahmu....!!! Ketika bertemu lagi, AKAN KUPECAHKAN KEPALAMU....!!!" teriak Akaza.
💮💮💮
"Jadi begitu...."
"(y/n), kau bisa melawan kutukan Muzan karena kutukan itu ditanggung Shuri. Namun jadinya kekuatan onimu sangat lemah. Ketika Shuri menguasai tubuh, maka kekuatan oni akan meningkat namun dia akan rentan dikendalikan Muzan," ujar Rengoku meringkas penjelasan Shuri.
Shuri sudah memberi tahu semuanya kepada Rengoku kecuali kenyataan bahwa (y/n) berasal dari dunia lain. Dia hanya bilang dari lahir, tanpa tahu alasannya mereka (Shuri & (y/n)) sudah ada bersama dalam satu tubuh.
"Kalau begitu, karena sekarang kau adalah (y/n)... haruskah aku memanggilmu (y/n) saja?"
"Tidak perlu, panggil aku Shuri saja. Aku juga berharap masalah aku memiliki dua jiwa hanya diketahui dirimu dan Oyakata-sama. Aku akan repot jika lebih banyak orang tahu," tolak Shuri sambil menolehkan wajahnya ke jendela. Dari jendela dia bisa melihat Aoi, Sumi, Kiyo dan Naho sedang menjemur pakaian.
"Ngomong-ngomong, aku sudah tertidur berapa lama?" tanya Shuri tanpa mengalihkan atensinya dari Aoi.
"Sudah dua minggu..."
"Huh?! Aku tertidur selama itu...?!"
Rengoku hanya mengangguk canggung melihat Shuri yang terkejut. Padahal saat misi Shuri terlihat sangat dingin, namun kini Shuri didepannya sangatlah ekspresif. Rengoku sedikit menemukan sisi ekspresif Shuri lucu. Mungkin karena yang berada di kereta adalah "Shuri Asli", sementara yang berada didepan Rengoku sekarang adalah (y/n).
![](https://img.wattpad.com/cover/220837414-288-k220628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba_Kazoku
Fanfiction家族 Kazoku / Family Aku sangat mengharapkan kehangatan keluarga. Aku akan melakukan apa saja agar ada orang yang mau membagikan kasih sayang padaku.... jadi kumohon....seseorang..... bawa aku pergi dari sini..... Aku tidak ingin mati.... aku ingin hi...