Hari ini Jina sudah di perbolehkan pulang setelah satu minggu dirawat dirumah sakit, member BTS sudah pulang dari kemarin dan mereka pun sudah diberitahu kalau Jina sudah pulang.
Sesampainya dirumah, Jina mendudukkan dirinya di sofa dengan Jisoo dan Lisa yang berada di kanan-kirinya dan juga Rose yang berada disamping Jisoo.
Dan Jennie sedang membereskan kembali pakaian Jina dan di masukkannya ke dalam lemari.
"Tante sekarang jam berapa?" tanya Jina.
"Jam 4 sore, kenapa?" Jina menggeleng.
"Tante mau nginep lagi disini?"
Jisoo menggeleng, "Maaf ya kali ini tante gabisa nginep, rumah tante belum di bersihin" jawab Jisoo.
"Tante Rose sama tante Lisa juga gabisa?"
Mereka berdua menggelenge serempak, "Kita juga gabisa, maaf ya. Tapi janji deh lain kali tante bakal nginep disini lagi" ujar Rose.
"Beneran tan?" Rose mengangguk.
"Tante harus pulang dulu ya, jangan nakal"
Jennie menghampiri mereka, "Hati-hati, makasih banget udah nemenin Jina selama di rumah sakit" kata Jennie.
"Iya-iya santai aja kali. Jina dadah!" Lisa melambaikan tangannya kearah Jina.
Jina membalasnya, "Dah tante!"
Pintu tertutup! Mereka sudah pulang dan tersisa hanya Jennie dan Jina.
"Mamah, besok apa Jina boleh sekolah?" tanya Jina.
Jennie menoleh, "Kamu udah baikkan? Kalo masih sakit jangan sekolah dulu nanti mamah yang akan kirim surat ke guru kamu" kata Jennie.
"Jina udah sembuh mah, kepala Jina aja udah gak pake perban lagi, boleh kan mah?"
"Yaudah deh gapapa, tapi nanti pulang mamah jemput kamu" ucap Jennie dan Jina mengangguk sambil tersenyum senang.
"Kamu sekarang mandi beres itu makan"
"Oke mah"
Pagi hari ini Jennie dan Jina sedang sarapan pagi, Jina sudah memakai seragam, jadi setelah selesai sarapan mereka akan langsung berangakat sekolah.
"Mamah Jina sarapannya udah selesai, kita berangkat sekarang saja" kata Jina.
Jennie menoleh lalu mengangguk, "Iya, mamah beresin ini dulu" balas Jennie.
Setelah membereskan bekas sarapan mereka, Jennie dan Jina langsung berangkat menuju sekolah Jina.
Mereka berdua sudah sampai. Jennie melambaikan tangannya ke arah Jina dan Jina membalasnya sambil tersenyum lebar.
Jina memasuki kelasnya, baru saja masuk teman sekelasnya sudah membicarakannya membuat Jina menunduk.
"Lihat deh Jina berangkatnya selalu diantar mamah nya, memang ayah nya kemana?"
"Bukannya ayah nya meninggalkan mereka berdua ya? Kasihan sekali Jina"
"Untuk apa di kasihani. Kata nya juga ayah nya itu tidak pulang-pulang karena mamah nya selingkuh"
Mata Jina sudah berkaca-kaca ia sakit hati saat mereka bilang mamahnya berselingkuh, ingin melawan tapi tidak berani.
Jina memutuskan untuk diam dan duduk di tempatnya, ia tidak boleh menangis disini.
Semua murid sudah berhamburan untuk pulang begitupun dengan Jina, ia berjalan menuju gerbang sekolah dengan senyum nya yang tidak pernah pudar.
Tetapi senyumnya tiba-tiba memudar karena teman-temanya lagi-lagi membicarakannya.
"Pasti dia pulang sendiri lagi, kasihan sekali. Mamah nya sibuk kerja dan dia di telantarkan"
"Kata mamah ku Jina memang tidak mempunyai ayah, bahkan sejak dia lahir"
"Apa dia anak yang lahir tanpa ayah? Maksudku lahir di luar nikah?"
"Oh! Bisa jadi!"
"Jangan membicarakanku di belakang!" teriak Jina. Air matanya sudah mengalir deras wajahnya pun sudah memerah.
"Kalian tidak tau bagaimana keluargaku! Berhenti membicarakan keluargaku yang tidak-tidak jika tidak tau asalnya!"
Setelah itu Jina langsung berlari dan ia bisa melihat disana ada mamah nya yang tengah berdiri sambil tersenyum.
Jina memeluk mamah nya dan menangis sejadi-jadinya.
"Jina kenapa?" tanya Jennie.
"Mereka selalu membicarakan keluarga kita" lirih Jina.
"Membicarakan kayak gimana?"
"Kata mereka Jina lahir tanpa ayah, apa memang benar mah?" tanya Jina.
Jennie terdiam, "Mah?" panggil Jina.
"E-eh iya?"
"Apa benar mah?" tanya Jina.
"Jangan dengerin apa kata temen kamu, ayah kamu lagi kerja di luar negeri nanti juga dia pulang" kata Jennie.
"Jangan menangis, sekarang kita pulang. Kebetulan kerjaan mamah sudah beres jadi mamah di bolehin pulang" lanjut Jennie.
Jina tersenyum, "Beneran mah?" Jennie mengangguk.
"Yey!"
to be continued..
Maaf banget kalo ceritanya makin gaje.
Vote sama komennya♡