t w e n t y t h r e e

6.4K 662 9
                                    

Taehyung, Jennie dan Jina sudah masuk keruang Pd-Nim, saat masuk tadi Jina langsung berlari ke ayah nya dan duduk di sampingnya dan Jennie ia langsung duduk di sebelah Jina.

Jennie bisa melihat Pd-Nim sekarang ada di depannya dengan mata yang tertuju kepada Jina tanpa eksprei apapun.

"Jadi ini anakmu Tae?" tanya Pd-Nim tanpa mengalihkan pandangannya pada Jina.

Taehyung mengangguk sebagai jawabannya sedangkan Jina hanya dan menggeser duduknya agar semakin dekat dengan Taehyung.

"Hei jangan takut aku tidak akan memaraimu kok, siapa namamu?" Pd-Nim bertanya dengan senyum lebarnya.

Jina melirik Pd-Nim, "Jina"

"Nama yang cantik"

"Dan kau Jennie Kim kan?" Pd-Nim beralih menatap Jennie.

"A-ah iya, saya Jennie Kim" Jennie tersenyum tipis sebenernya ia canggung jika berbicara dengan bos nya Taehyung ini.

"Jangan canggung seperti ini, kau bisa menganggapku seperti ayahmu sendiri. Bukankah sebentar lagi kalian akan menikah? Jadi kau juga nanti akan menjadi anakku juga" ujar Pd-Nim.

"Dan Jina akan menjadi cucuku" Pd-Nim melirik kearah Jina.

"Jina mulai sekarang panggil Pd-Nim kakek oek?" ujar Taehyung.

"Kakek" ucap Jina.

Pd-Nim tersenyum lebar, "Lucunya"

"Jadi pernikahan kalian jadinya kapan?" tanya Pd-Nim.

"2 minggu lagi" jawab Taehyung.

"Memang kau tidak ada jadwal?"

Taehyung menggeleng, "Aku sudah melihat jadwalnya dulu dan ternyata tidak ada jadwal untuk 2 minggu ini"

"Kalau begitu bagus"

"Pd-Nim kalau begitu kita pergi dulu, member yang lain sudah menunggu di luar" kata Taehyung.

"Kalau begitu silahkan"









Dorm Bangtan.

Setelah pertemuan tadi dengan Pd-Nim mereka memutuskan untuk kembali ke dorm.

"Tae aku tidak menyangka kau akan menikah" ujar Hoseok.

"Iya benar. Padahal aku hyung mu tetapi kau duluan yang menikah" timpal Jin.

"Kalian cari pasangan saja" ujar Taehyung.

"Aku tidak usah lelah-lelah mencari pasangan diluar sana para wanita sedang mengatri untukku dan aku tinggal pilih saja mana yang aku mau" ujar Jin.

Taehyung dan member lain mendelik, hyung nya ini pede sekali pikir mereka.

"Kenapa kalian semua menatapku begitu? Bukankah benar yang aku ucapkan tadi?"

"Aku merasa kasihan padamu hyung" ujar Yoongi.

Jin menatap Yoongi tajam, "Kau sirik padaku ya?!"

"Sudahlah aku malas berbicara dengan orang tidak waras" ucap Yoongi lalu ia pergi menuju kamarnya.

"Dasar kau Min Yoongi! Awas saja kau!" teriak Jin.

"Hyung sabar. Aku akui hyung memang tampan tetapi masih tampanan aku sih" ujar Jungkook.

"Kau!" Jin memukul lengan Jungkook. Dan yang di pukul hanya tertawa.

"Aku ke kamar dulu" ucap Taehyung.

"Tae jangan malam pertama dulu, kalian berdua belum sah" kata Namjoon.

"Apaansi hyung. Aku hanya ingin ke kamar saja Jennie sudah menungguku di kamar"

"Tuh kan. Tae inget Jina masih kecil!"

"Namjoon hyung kita hanya ingin berbicara saja"

"Kalau berbicara bisa disini kan? Kenapa mesti di kamar? " Jin menatap Taehyung selidik.

Taehyung tidak menjawab langsung pergi ke kamarnya.

"Mentang-mentang Jina lagi main sama Jimin hyung. Terus hyung enak-enakan bikin adik buat Jina lagi"

to be continued

Vote sama komennya♡
Buat chapter ini maaf banget pendek plus gaje hehehe :v

A Y A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang