"Jina kenapa wajahmu murung memangnya siapa yang datang?" teriak Lisa.
"Ada teman-teman mamah mu ya?" Jina mengangguk.
Pria itu mengerutkan dahinya, ia bingung kenapa Jina seperti ini tidam seperti biasanya.
Biasanya jika ia datang kesini Jina langsung memeluknya sambil tersenyum lebar, tetapi kenapa kali ini berbeda?
"Jina kenapa? Tidak seperti biasanya, tidak merindukan paman?"
Jina menatap pria itu ia langsung memeluknya dan tersenyum, "Jina merindukan paman kok"
"Tapi sepertinya saat tadi kau membuka pintu kau nampak terkejut, Jina sedang menunggu siapa memangnya? Mamahmu?"
"Jina sedang menunggu ayah"
"Ayah? Ayah siapa?"
"Ayah Jina memangnya ayah siapa lagi"
"Jina siapa yang dat—"
"Oppa!!"
"Lisa, Rose apa kabar kalian? Sudah lama sekali kita tidak bertemu" pria itu terkekeh pelan.
"Kabar baik oppa. Kalo begitu masuk dulu ke dalam aku akan membuatkan oppa ninuman" kata Rose.
Pria itu mengangguk lalu masuk ke dalam apartemen itu sambil menuntun Jina.
Rose langsung berjalan kearah dapur dan membuatkan minuman untuk pria itu dan ia juga membawa beberapa cemilan dari dalam kulkas.
Setelah sudah selesai semuanya Rose menaruh minuman dan cemilan itu di nampan lalu membawanya ke ruang tamu dan menyimpannya di atas meja.
"Oppa silahkan di minum dulu, maaf ya cemilannya tidak terlalu banyak" ucap Rose.
Pria itu menggeleng, "Tidak apa. Aku malah merasa tidak enak sudah di suguhkan minumana dan cemilan"
"Itu sudah kewajiban kita oppa, karena oppa disini adalah tamu kita" ujar Lisa.
"Jennie kemana? Belum pulang?"
"Belum oppa"
"Oh iya tadi Jina bilang dia sedang menunggu ayah memangnya ayah siapa?"
Rose dan Lisa saling melirik satu sama lain mereka bingung bagaimana harus menjawabnya.
"Ayah Jina paman, ayah kandung Jina" jawab Jina.
Saat Lisa ingin berbicara suara pintu terbuka membuat mereka semua menoleh.
Mereka melihat disana ada Taehyung dan juga member lainnya.
Jina yang melihat itu langsung berlari dan memeluk Taehyung.
"Ayah kenapa lama sekali?" tanya Jina.
Taehyung tersenyum lembut lalu mengusap pelan rambut Jina, "Maaf ya jalanan diluar sedang macet jadi ayah telat kesininya"
"Tidak apa yang penting sekarang ayah sudah berada disini" kata Jina.
"Bukannya mereka BTS?" tanya pria itu.
Rose dan Lisa mengangguk.
"Taehyung ayah kandung Jina?" tanya pria itu lagi.
Lagi-lagi Rose dan Lisa mengangguk.
Pria itu dengan cepat berdiri lalu berjalan cepat menuju Jina dan member BTS. Pria itu langsung menarik Jina.
"Paman kenapa menarik Jina?" tanya Jina.
"Jangan dekat-dekat dengan dia, Jina masuk kamar!" tegas pria itu.
Jina menggeleng, "Gak mau! Jina mau sama ayah paman! " teriak Jina.
"Paman bilang masuk kamar!"
"Rose Lisa bawa Jina ke kamarnya" suruh pria itu.
"Baik oppa"
Pria itu menatap tajam Taehyung, "Kau sebaiknya pergi dari sini dan jangan pernah kesini lagi, menjauhlah dari Jennie dan Jina mereka sudah bahagia tanpa mu"
"Kau siapa?! Seenaknya menyurhku pergi, aku ini ayah kandungnya!"
"Kalau aku suaminya bagaimana?" pria itu tersenyum miring.
"Dan satu lagi kau bilang kau ayah kandungnya? Mana ada ayah kandung yang membuang anaknya begitu saja? Dan membiarkan anaknya lahir tanpa seorang ayah"
"Gara-gara kau Jina selalu dihina oleh teman-temannya karena tidak mempunyai ayah, apa kau tega melihat anak kecil sepertinya dihina seperti itu?"
"Sudahlah aku muak melihat wajahmu lebih baik kalian pergi dari sini dan jangan kesini lagi!"
Taehyung menatap pria itu tajam, "Oke kalau memang kau suaminya aku tidak masalah, tetapi apa hak kau menyuruhku pergi dan tidak boleh bertemu dengan anakku lagi? Dia itu anak kandungku darah dagingku"
"Ku bilang pergi dari sini sebelum aku memanggil security untuk mengusirmu. Kau bawa temanmu ini pergi dari sini"
Taehyung tetap diam dengan matanya yang masih menatap pria itu dengan tatapan tajam.
"Cepat keluar sebelum kesabaranku habis!"
"Tae lebih baik kita pulang saja, nanti lain kali kita kesini lagi kalau pria ini sudah tidak ada" bisik Jimin.
Dengan bantuan member lainnya akhirnya Taehyung dibawa pergi dari situ.
Setelah Taehyung dan member lainnya pergi pria itu langsung menutup pintunya.
"Minhyun oppa kenapa kau mengaku-ngaku sebagai suami Jennie eonnie?" tanya Lisa.
"Aku ingin memberi pria itu pelajaran karena telah melukai adikku, aku tidak akan membiarkannya mendekati adikku atau Jina lagi"
to be continued
Gimana part ini? Seru gak?
150 vote lanjut bisa gak?Aku waktu itu pernah bilang lagi nulis cerita tentang jirose, tapi ceritanya belum selesai juga'(
Tapi minta pendapat kalian dong aku pengen bikin cerita tapi selain taennie, siapa?
Liskook?
Jirose?
Jinsoo?
Komen di atas ya, kalian mau pilih yang mana langsung komen disitunya.