Taehyung sudah sampai di dorm lalu mendudukkan dirinya di samping Jimin.
"Kau kenapa?" tanya Jimin yang melihat Taehyung sedari tadi diam.
Taehyung menggeleng tanpa menoleh kearah Jimin.
"Ada masalah?" tanya Jimin lagi.
"Tidak" jawab Taehyung singkat.
Jimin mendekatkan dirinya ke Taehyung lalu mengusap punggunggnya.
"Kau itu sahabatku, aku tau bagaimana sifat mu. Jika kau diam seperti ini berarti kau sedang mempunyai masalah" kata Jimin.
"Masalah apa? Ceritakan padaku" lanjutnya.
Taehyung menghela nafas lalu menoleh kearah Jimin, "Kau tau kan gadis yang dulu pernah aku ceritakan kepadamu?"
Jimin mencoba berpikir lalu akhirnya mengangguk, "Jennie Kim kan?"
Taehyung mengangguk. "Tadi waktu aku ke restaurant tempat biasa kita makan aku bertemu dengan kedua temannya" jelas Taehyung.
Jimin mengerutkan dahinya. "Lalu apa masalahnya? Bukannya bagus kau bertemu mereka agar kau bisa bertemu Jennie kembali?"
"Masalahnya adalah anak kecil itu Jim" balas Taehyung yang membuat Jimin mengerutkan dahinya heran.
"Anak kecil apa?" tanya Jimin, ia tidak mengerti mengapa Taehyung menyebut anak kecil.
"Aku bertemu dengan kedua teman Jennie tetapi mereka membawa anak kecil"
"Lalu?"
"Anak kecil itu tidak sengaja menabrakku, dan dia meminta maaf kepadaku. Tetapi kenapa saat aku melihat anak itu aku sangat bahagia" jelas Taehyung.
"Bukannya setiap kau bertemu anak kecil juga selalu bahagia?" tanya Jimin.
"Ini berbeda Jim. Aku dan anak kecil itu seperti punya ikatan, wajahnya pun seperti mirip denganku apalagi senyumannya" jawab Taehyung. Matanya menatap lurus kedepan.
Lalu Taehyung menoleh kearah Jimin. "Kau tau Jim, ternyata anak kecil itu anaknya Jennie" ucap Taehyung.
Jimin menoleh terkejut, "Anak Jennie? Apa dia sudah menikah?" tanya Jimin.
"Aku pun tidak tau"
"Aku tau mengapa kau merasa anak itu mirip denganmu, dan juga mengapa kau merasa kau mempunyai ikatan dengannya" kata Jimin.
Taehyung diam tidak menjawab, ia menunggu perkataan Jimin selanjutannya.
"Karena kau dulu pernah berpacaran dengannya" lanjut Jimin.
"Apaansi Jim! Sama sekali gak masuk akal" kesal Taehyung dan Jimin menanggapinya dengan cengiran.
"Mamah Jina pulang!" teriak Jina, ia berlari memasuki rumah sederhana itu dengan Rose dan Lisa yang di belakangnya.
"Jina jagan lari-lari, nanti jatuh" omel Jennie.
"Maaf mah" ucap Jina menunduk.
Jennie tersenyum lalu mengusap lembut rambut anaknya, "Tidak apa"
"Mamah tau gak? Tadi Jina ketemu artis loh" kata Jina.
Jennie dan Jisoo menatap Rose dan Lisa lalu menatap Jina kembali.
"Artis siapa?" tanya Jisoo.
"Ganteng banget orangnya tante, baik lagi. Jina ketemu sama dia itu karena Jina gak sengaja nabrak kaki paman itu" jawab Jina.
"Kamu seneng ketemu sama paman itu?" tanya Jennie.
Jina mengangguk, "Seneng banget, tadi Jina gak sempet minta foto soalnya tante Rose sama tante Lisa langsung nyuruh pergi dari situ" kata Jina cemberut. Jennie dan Jisoo menoleh kearah Rose dan Lisa.
"Bukan kita gak ngebolehin Jina foto sama dia eonnie" ujar Lisa dan diangguki Rose.
"Terus kenapa?" tanya Jisoo.
"Artis yang Jina maksud itu Taehyung" ucap Rose membuat Jennie dan Jisoo terkejut.
"Nah iya mah nama paman itu Taehyung, dia ganteng banget. Jina pengen deh punya ayah kayak paman Taehyung" kata Jina.
Dia memang ayah kamu Jina batin Jennie.
"Mamah kenapa? Kok diem mulu?" tanya Jina.
Jennie menggeleng lalu tersenyum lembut, "Enggak kok. Mamah gak kenapa-napa" jawab Jennie.
"Jina lebih baik sekarang kita makan burger ini aja? Gimana?" Jina mengangguk setuju.
"Oke deh tante, ayo!" teriak Jina.
Rose dan Lisa langsung membawa Jina ke meja makan sedangkan Jisoo sedang berbicara dengan Jennie.
"Eonnie aku harus bagaimana? Jina sudah bertemu dengan Taehyung" ucap Jennie.
"Kayak nya ini udah rencana Tuhan buat mempertemukan Jina sama Taehyung" timpal Jisoo.
"Dan nanti cepat atau lambat Taehyung dan Jina akan mengetahui semuanya" lanjut Jisoo.
Jennie menunduk sedih, "Eonnie apa Taehyung sudah mengetahui Jina itu anaknya?" tanya Jennie.
"Tidak tau, tapi sepertinya dia sudah menyadari bahwa Jina terlihat mirip dengannya apalagi senyumannya, kau lihat kan? Senyumannya sama persis seperti Taehyung" Jisoo memperhatikan Jina yang sedang tertawa bersama Rose dan Lisa.
Jennie memperhatikan itu juga, membuatnya ikut tersenyum, "Jika Taehyung mengetahui Jina itu anaknya, apa dia akan mengakuinya?" tanya Jennie lagi.
"Pasti Jen, Aku yakin"
"Tapi eonnie sekarang Taehyung sudah sukses, aku takut ia tidak mengakui Jina sebagai anaknya" ucap Jennie.
Jisoo menoleh kearah Jennie. "Taehyung bukan lelaki seperti itu Jen. Dan berhenti berpikir negatif, berpikir positiflah mulai sekarang" kata Jisoo.
"Mamah kenapa?"
Suara itu membuat Jennie dan Jisoo terkejut, mereka menoleh dan melihat Jina yang sudah berdiri disamping Jisoo.
"Tidak, mamah tidak kenapa-napa" jawab Jennie tersenyum.
"Mamah sebenarnya dimana ayah?"
to be continued..
Jangan lupa vote sama komen cerita aku♡
Ceritanya emang gaje banget, tapi harus hargain oke?