t w e n t y f o u r

6.6K 659 31
                                    

Di dalam kamar Taehyung sekarang sudah ada Taehyung dan Jennie, mereka berdua duduk di pinggir kasur tanpa ada yang memulai pembicaraan.

Tetapi karena Taehyung tidak suka keheningan ia langsung menoleh kearah Jennie,

"Kau dan Jina menginap disini saja ya?"

Jennie menoleh dan berpikir sesuatu, "Aku sih terserah pada Jina, kalau dia ingin menginap ya menginap jika tidak ya sudah aku dan Jina akan pulang sekarang"

"Malam-malam begini?"

"Ini tidak terlalu malam, baru jam tujuh malam"

"Tapi tetap saja ini sudah malam kan? Lebih baik kalia menginap saja, pasti Jina menyetujuinya karena dia kan selalu bermain dengan Jimin jadi kalau kalian menginap disini Jina bisa bermain dengan Jimin sepuasnya" ujar Taehyung.

"Yasudah aku akan menginap disini, tetapi nanti tidurnya di kamar mana?"

"Disini, di kamarku"

Jennie menoleh terkejut, "Tidak! Aku akan tidur dengan Jina, jadi beritahu aku dimana kamarnya"

"Disini tidak ada kamar lagi, jadi kau tidur disini denganku dan Jina"

"Tidak mau, kita belum sah menjadi suami istri ya"

"Yasudah sekarang kita menikah saja" ucap Taehyung membuat Jennie lagi-lagi dibuat terkejut.

"Ini suda malam. Aku akan keluar dulu, tidak enak dari tadi di kamar tanpa menyapa member lain" Jennie berdiri dari duduknya lalu berjalan keluar kamar.

Taehyung ikut menyusulnya, ia mengekori Jennie dari belakang.

"Kalian sudah selesai?" tanya Namjoon saat melihat Taehyung dan Jennie keluar kamar.

Jennie mengernyit heran, "Selesai apaan oppa?"

"Jen kenapa kau menyebutnya oppa sedangkan kepadaku kau hanya memanggil namaku tanpa menggunakan oppa" ujar Taehyung tak terima.

Jennie melirik Taehyung tajam, "Mereka itu lebih tua dariku jadi aku harus sopan kepada mereka!"

Taehyung mengerucutkan bibirnya membuat kelima member BTS menatapnya jijik.

"Jijik anjir Taehyung! Gausah so imut gitu deh, minta di tabok!" ujar Jin.

"Sirik mulu lo!"

"Tapi gak gitu juga kali, liat tuh Jennie juga jijik liat lo" Yoongi menunjuk Jennie menggunakan dagunya.

Taehyung melirik Jennie dan benar saja Jennie sudah memalingkan wajahnya tidak menatap Taehyung lagi.

"Ayah!!"

Suara Jina membuat semuanya menoleh, Jina berlari kearah Taehyung dan Jimin yang langsung duduk di sebelah Jungkook.

Taehyung langsung berjongkok dan tersenyum manis melihat Jina yang sekarang sudah berada di hadapannya itu.

"Sudah selesai bermainnya?"

Jina mengangguk, lalu ia menarik lengan Taehyung agar duduk bersamanya. Taehyung menurutinya dan ia duduk bersama Jina di sebelah Jimin.

"Mamah sini duduk sebelah ayah"

Jennie menoleh lalu ia memilih untuk duduk di sebelah Jin.

"Mamah kok gak duduk di sebelah ayah sih! Kenapa duduk disana?" kesal Jina.

"Gapapa. Mamah pengen duduk disini aja, lagian kalo mamah duduk di sebelah ayah kan gak mungkin sempit begitu" Jina menoleh ke sebelah ayah nya dan benar saja tempat di sebelah ayahnya itu hanya sedikit mamahnya tidak akan muat jika duduk disitu.

"Kalian sudah makan?" tanya Jennie. Sontak mereka semua menggeleng.

"Aku akan memasak untuk kalian, apa bahan-bahannya ada?"

"Di dalam kulkas sana sudah banyak, kalau kurang aku bisa membelinya lagi" ujar Jin.

"Tidak usah oppa. Kalau begitu aku akan memasak dulu" Jennie langsung bergegas ke dapur.

"Aku akan membantumu" Jin mengikuti Jennie ke dapur.

"Tidak usah oppa, aku bisa sendiri memasaknya"

"Aku akan tetap membantumu. Aku juga yang selalu membuatkan mereka makanan jadi aku akan memberitahumu makanan apa saja yang harus di masak" jelas Jin.

"Yasudah tidak papa"

"Ayah kenapa?" tanya Jina yang melihat raut wajah kesal Taehyung.

"Ayah mu itu sedang cemburu" ujar Jimin.

Jina menoleh kearah Jimin dengan tatapan bingung, "Cemburu itu apa paman?"

"Cemburu itu seperti ayahmu. Dia sedang cemburu melihat mamah mu memasak dengan Jin hyung" jelas Jimin.

"Kenapa harus cemburu? Bukannya mamah dan paman Jin hanya memasak saja?"

"Sudahlah anak kecil tidak perlu tau, yang boleh tau hanya anak dewasa saja" kata Jungkook.

"Memangnya aku anak kecil? Aku ini sudah dewasa ya paman, dengar itu!" Jina menatap tajam Jungkook.

"Dewasa darimana nya? Lihat badanmu saja lebih besar dariku"

"Umurku dan umur paman saja berbeda. Paman Jungkook itu sudah tua dan aku masih muda dan cantik" ucap Jina sambil mengibaskan rambutnya.

"Enak saja kau menyebutku tua!" omel Jungkook.

"Memang paman sudah tua, badan paman saja lebih besar dariku"

"Ya! Badanmu dan badan ayahmu saja lebih besar badan ayahmu jadi dia sudah tua"

"Itu berbeda. Paman yang sudah tua! Tua bangka dasar!" Jina menjulurkan lidahnya membuat Jungkook makin kesal, sedangkan yang lainnya hanya tertawa melihat itu.

To be continued

Maaf banget kalo makin gaje :v
Maaf juga kalo banyak typo nya hehe.

Jangan lupa vote sama komennya♡

A Y A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang