t h i r t y f o u r

4.8K 491 24
                                    

Jennie sudah sampai di apartemen Minhyun, sebelum masuk ia memasukkan kata sandi dulu karena kata Minhyun kalau Jennie ingin kesini tidak papa meskipun Minhyun sedang tidak ada dirumah, dan kata sandi apartemennya pun Jennie tau karena kakanya yang memberitahu itu.

Saat Jennie sudah memasukkan kata sandi dan pintu terbuka, ia langsung masuk ke dalam. Dan disana ada Minhyun yang sedang menonton televisi, sepertinya pria itu tau kalau itu Jennie yang datang karena yang tau kata sandi nya hanya dirinya dan adiknya Jennie.

"Oppa!" panggil Jennie.

Jennie menghampiri Minhyun lalu ia duduk di samping kakaknya sambil memeluknya.

"Adik oppa ini kenapa manja sekali?"

"Aku merindukan oppa" Minhyun terkekeh melihat adik kesayangannya ini.

"Apa oppa pergi selama itu sampai kau sangat merindukan oppa?"

Jennie mengangguk lucu, "Benar. Oppa perginya sangat-sangat lama sampai aku merindukan oppa kesayanganku"

Setelah menyelesaikan ucapannya itu Jennie langsung duduk tegak menatap kakaknya serius.

"Bentar! Atau jangan-jangan oppa selama ini betah disana karena oppa sudah mempunyai kekasih?"

Minhyun dengan cepat menggeleng, "Tidak. Aku tidak punya kekasih, mana sempat aku memikirkan soal itu karena aku selalu sibuk"

"Jadi mulai sekarang oppa harus memikirkan soal itu karena menurutku sekarang sudah waktunya untuk oppa mencari wanita dan menjadikannya seorang istri"

"Sekarang kau sudah memperbolehkan aku dekat dengan wanita?"

Jennie mengangguk, "Tentu. Memangnya aku pernah melarang oppa untuk tidak dekat-dekat dengan wanita"

Minhyun tersenyum lalu mengelus rambut Jennie, "Yasudah kalau begitu nanti akan aku cari. Sekarang aku ingin menghabiskan waktu dengan adikku saja"

"Kau kesini sendiri?"

"Iya. Supriku mengantar sampai bawah saja"

"Kemana Jina? Dan Taehyung juga?"

"Jina sedang sekolah, tadi sebelum kesini aku mengantarnya ke sekolah dahulu. Dan soal Taehyung dia akhir-akhir sibuk bekerja"

"Tapi kau sudah memberitahunya bahwa kau disini?" tanya Minhyun.

"Sudah sewaktu di perjalanan menuju apartemen oppa, tapi dia tidak membalasnya bahkan pesanku tidak dibaca sama sekali"

Melihat raut sang adik yang sedih Minhyun langsung memeluknya, "Jangan bersedih seperti itu sekarang kau sudah berada disini jadi kita harus bersenang-senang"

Jennie tersenyum. "Tentu saja oppa"

Jennie menoleh kearah Minhyun, "Oppa aku ingin memberitahu sesuatu, berita bahagia"

"Berita apa? Kau terlihat sangat bahagia"

Jennie mengangguk kecil, "Benar oppa aku sangat bahagia. Karena aku sekarang tengah mengandung lagi"

Minhyun menoleh terkejut lalu setelah beberapa detik wajahnya memperlihatkan kebahagiaan dan Minhyun langsung memeluk Jennie.

"Selamat adikku. Jina pasti sangat senang karena akan mempunyai adik"

"Tentu saja oppa"

Dibalik pelukan itu Minhyun tersenyum, bibirnya memang tersenyum tetapi mata pria itu menajam pikirannya mengingat kejadian yang tadi pagi ia lihat saat ia dibandara.

Ia tidak akan membiarkan adiknya disakiti oleh siapapun, kalau ada yang menyakiti adik kesayangannya ini ia pastikan orang itu akan menyesal karena hartanya adalah sang adik. Jadi jika adiknya sedih maka ia pun akan merasakan kesedihannya itu bahkan sangat.

Sebenarnya ia ingin memberitahu Jennie tentang apa yang ia lihat tadi pagi tetapi melihat sang adik yang sedang bahagia ia tidak mau membuat kebahagiaan itu luntur. Dan lagi ia juga takut karena Jennie sekarang tengah mengandung.

Jadi sekarang Minhyun lebih baik diam dan tidak memberitunya. Dan sekarang ia akan membuatnya adiknya bahagia selalu tanpa adanya rasa sedih sedikitpun.

To be continued

Jangan lupa vote sama komenn♡

A Y A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang