Hari sudah semakin malam dan Jina pun sudah selesai belajarnya.
"Ayah tidur sama Jina ya" kata Jina.
Taehyung mengangguk, "Iya dong"
"Sama mamah juga" ucap Jina.
Jennie menoleh dengan wajah terkejutnya, "Kok sama mamah? Jina bisa kan berdua sama ayah, biasanya juga Jina tidur sendiri"
"Gak mau. Jina pengen tidur sama ayah sama mamah, please mah" Jina menatap Jennie dengan mata memohon.
"Tapi kan—"
"Iyahin ajalah Jen, kesian juga" ujar Taehyung.
Jennie menghela nafas, "Yaudah iya"
"Yey!" Jina bersorak gembira.
Jina berlari menuju kamarnya di susul Taehyung dan Jennie.
Jina sudah merebahkan badannya di kasur tetapi Jennie dan Taehyung masih berdiri sambil memperhatikan Jina.
"Mamah sama ayah kenapa berdiri disitu? Cepat sini" Jina menarik tangan Taehyung dan Jennie.
"Jina tidur di tengah ya" Jina merebahkan badannya di tengah, Taehyung di kanan dan Jennie di kiri.
Taehyung dan Jennie sudah merebahkan badannya di samping Jina.
"Ayah besok mau kemana?" tanya Jina.
Taehyung menggeleng, "Ayah harus pergi ke perusahaan dulu Pd-Nim menyuruh seluruh member BTS kesana, dan setelah itu ayah janji akan kesini"
"Oh iya ayah baru inget!" Jina dan Jennie serempak menoleh kearah Taehyung.
"Jen aku sudah memberitahu Pd-Nim tentang kita yang akan menikah"
"Lalu?" tanya Jennie.
Jina ia hanya diam karena menurutnya ini pembicaraan kedua orangtuanya. Jadi ia hanya mendengarkan saja.
"Pd-Nim menyuruhku untuk membawamu kesana, ke gedung bighit"
"Kapan?"
"Aku sih terserah kau saja"
"Kalau besok bagaimana? Bukankah besok kau harus ke perusahaan? Jadi sekalian saja" kata Jennie.
Taehyung mengangguk, "Oke, nanti kesananya kita bersama-sama saja"
"Tapi tidak apa kan aku kesana? Aku sangat gugup"
"Tidak apa Jen, ada aku disini"
"Ada Jina juga" Jina mengangguk.
"Jina besok mau kan ikut ayah ke perusahaan?"
"Iya Jina mau! Mau banget malah!" ucap Jina antusias.
"Nanti Jina bakal ketemu paman Jimin lagi dong, sama paman Jungkook juga"
"Iya nanti Jina bisa bertemu mereka"
"Yey! Jina jadi gak sabar"
"Oh iya, tapi Jina kan harus sekolah" kata Jina.
"Iya benar Tae aku juga harus bekerja" ujar Jennie.
"Jina tidak usah sekolah dulu saja nanti ayah akan minta izin ke guru Jina"
"Kau juga sama, minta izin dulu ke atasanmu" kata Taehyung.
Jina dan Jenni mengangguk bersama, "Yasudah sekarang Jina tidur " ucap Taehyung.
Bighit Entertainment
"Tae bagaiamana ini aku sangat takut dan juga gugup" ujar Jennie.
Taehyung menggenggam jemari Jennie lembut lalu menatap wajahnya dengan senyum hangat. "Jangan khawatir" ucap Taehyung.
"Tenang saja Jen kau harus santai jangan gugup seperti itu, Pd-Nim tidak akan memarahimu kok" ujar Namjoon terkekeh.
"Tapi aku tetap saja gugup oppa"
"Hei tenang. Kau ini sangat lucu ya, Pd-Nim tidak akan memakanmu dia hanya ingin melihat kalian berdua saja kau dan Jina" kata Jin.
"Kalau Pd-Nim memarahimu ada kita yang akan menolongmu, jadi kau harus tenang oke?" ujar Jimin.
Jennie membuang nafas kasar, lalu melirik member BTS satu persatu sambil mengangguk dan tersenyum.
"Oke. Kalau begitu kita ke dalam dulu, kau tidak apa kan disini denga Jina?" tanya Namjoon.
"Tidak apa"
"Yasudah aku ke dalam dulu Jen. Jina jangan nakal oke ayah ke dalam dulu sebentar" Jina mengangguk.
Sebelum masuk ke ruangan Pd-Nim member BTS sempat melambaikan tangan kearah Jina dan Jina membalasnya sambil tersenyum lebar.
Setalah semuanya masuk ke dalam dan pintu tertutup rapat Jennie dan Jina hanya saling diam, Jennie yang bermain ponsel sedangkan Jina yang tengah bermain dengan bonekanya.
Setalah menunggu beberapa jam lamanya akhirnya member BTS keluar tetapi tidak bersama Taehyung.
Jennie dan Jina langsung berdiri dari duduk mereka lalu tersenyum.
"Kalian sudah di tunggu Pd-Nim di dalam" ujar Hoseok.
"Paman ayah Jina dimana?" tanya Jina.
"Ayahmu ada di dalam. Jadi Jina sama mamah ke dalam dulu dan nanti baru bertemu ayah di dalam" jawab Jimin.
"Aku ke dalam dulu oppa" kata Jennie dengan senyumannya.
Keenam member BTS membalasnya dengan senyuman juga.
"Jennie sangat cantik, kalau dia bukan calon istri Taehyung hyung aku akan menjadikannya sebagai istriku" kata Jungkook.
"Kalau Taehyung dengar sudah habis kau olehnya" ucap Yoongi.
"Aku tidak takut!"
"Yasudah terserahmu. Kalau kau di hajar Taehyung aku tidak akan membantumu" kata Namjoon.
"Bukan cuman aku sih tapi semua hyung mu tidak akan membantumu" lanjut Namjoon.
"Ya! Hyung!" teriak Jungkook.
Kelima hyung nya hanya tertawa saat melihat adik mereka yang berteriak.
to be continued
Annyeong! Akhirnya bisa update juga.
Jangan lupa vote sama komennya♡Maaf ya up nya gak bisa cepet2 hehe.
Maaf juga kalo chapter ini gak seru'(