t w o

17.1K 1.5K 120
                                    

7 tahun kemudian..

"Kim Jina!!"

Anak kecil berumur tujuh tahun itu berlari kearah sang mamah dengan senyuman di wajahnya.

"Ada apa mamah?" tanya Jina.

"Mamah dan Jisoo eonnie mau ke supermarket apa Jina mau ikut?" tanya
Jennie.

Jina menggeleng, "Tidak. Aku mau disini saja bersama tante Lisa dan tante Rose"

Kim Jina, gadis kecil cantik yang mempunyai senyuman indah. Senyuman yang mirip dengan sang ayah.

Dari kandungan hingga menjadi sebesar ini Jina tidak tau siapa ayah nya, di sekolahnya pun ia selalu di ledek oleh teman-temannya karena setiap kali mengambil rapot ia selalu bersama mamahnya. Sedangkan anak-anak yang lain selalu bersama ayah dan ibu nya.

Sebenarnya Jennie juga tidak tega setiap kali melihat Jina menangis saat pulang sekolah, tapi ia harus bagaimana lagi? Ia tidak mungkin memberitahu Jina siapa ayah nya yang sebenarnya.

"Mah? Mamah kenapa melamun?"

"Tidak. Kalau begitu Jina jangan nakal, Jina mau menitip apa?" tanya Jennie.

"Aku mau ice cream!!" teriak Jina girang.

"Tidak-tidak! Jangan ice cream, yang lain saja. Jina sudah sering memakan ice cream, mamah takut Jina nanti sakit" kata Jennie.

"Tapi Jina mau nya ice cream.. "

"Jina! Mamah bilang jangan!" tegas Jennie.

"Ada apa ini? Kenapa teriak-teriak?" tanya Jisoo, ia datang bersama Lisa dan Rose.

"Tante Jisoo Jina pengen ice cream tapi gak di bolehin sama mamah.. " lirih Jina.

"Bagaimana kalau kita beli burger saja? Tante Lisa akan mentraktir mu" kata Lisa.

"Tapi Jina ingin ice cream.. "

Rose menggendong Jina, "Jina ice cream tidak baik, kita beli burger saja ya?"

Jina mengangguk lucu, "Yasudah tidak apa"

"Eonnie aku dan Lisa akan membawa Jina dulu, sampai nanti!" pamit Rose

"Ayok Jen katanya kita akan ke supermarket" kata Jisoo lalu Jennie mengangguk.

Di sisi lan Rose dan Lisa sudah berada di restaurant, mereka mengajak Jina untuk makan dahulu lalu membeli burger.

"Jina kamu tunggu disini, tante Rose dan tante Lisa akan memesan dulu. Oke?"

Jina mengangguk, "Oke tante"

Selama Rose dan Lisa memesan makanan Jina sedari hanya memperhatikan orang yang sedang makan di tempat ini. Ia berpikir kenapa restaurant ini sangat sepi? Memang makanannya tidak enak.

Karena merasa bosan ia berjalan-jalan sebentar, tetapi badan kecil nya menabrak kaki seseorang.

Jina mendonggakkan kepalanya untuk melihat siapa yang telah ia tabrak.

"Paman maafkan Jina" Jina membungkuk sopan.

Lelaki yang Jina tabrak itu berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Jina.

"Tidak apa. Siapa namamu? Jina?"

Jina mengangguk. "Nama paman siapa?" tanya Jina.

"Taehyung" jawab Taehyung singkat.

Taehyung memperhatikan wajah Jina, kenapa wajahnya sangat mirip dengannya? Apa ini hanya perasaanya saja?

"Oh iya pamann Taehyung maafkan Jina sekali lagi" ujar Jina menunduk.

"Jangan menunduk seperti itu paman tidak suka"

Jina mendonggak, "Sepertinya Jina pernah melihat paman, tapi dimana ya?"

Jina berpikir sebentar, membuat Taehyung merasa gemas melihat tingkah anak kecil ini.

"Oh bukannya paman anggota BTS itu?!" kaget Jina.

Taehyung mengangguk lalu tersenyum, "Benar sekali gadis kecil"

"Paman sangat tampan, semoga ayah Jina nanti tampan seperti paman" kata Jina sedih.

"Jangan sedih. Memangnya ayah Jina kemana?" tanya Taehyung.

"Tidak tau, setiap Jina bertanya ke mamah dimana ayah mamah selalu bilang ayah sedang bekerja jauh" jawab Jina.

"Tapi sampai sekarang ayah belum juga pulang" lanjutnya.

Entah mengapa hati Taehyung sakit saat melihat Jina bersedih seperti, kenapa ia merasakan ia mempunyai ikatan dengannya.

Padahal setiap berada di dekat anak kecil lainnya Taehyung biasa saja, tidak merasakan apapun. Tetapi kepada Jina? Ia merasakan hal berbeda.

"Jina!"

Jina menoleh lalu berlari kearah dua wanita yang berteriak tadi, wajah kedua wanita itu terlihat khawatir.

"Kemana saja kau? Tante bilang jangan kemana-mana" omel Lisa.

"Maafkan Jina tante" Jina menunduk membuat Lisa merasa bersalah karena telah memarahinya.

"Maafkan tante juga" Jina mengangguk.

"Tante, tadi Jina tidak sengaja menabrak paman ini" ucap Jina sambil menunjuk Taehyung yang berada di depannya.

Rose dan Lisa menoleh kearah yang di tunjuk Jina, betapa terkejutnya mereka saat melihat Taehyung disana.

Bukan hanya Rose dan Lisa yang terkejut tetapi Taehyung juga, lelaki itu sama terkejutnya.

"Ta-taehyung?"

"Jina kita pergi dari sini saja ya? Mamah mu sudah menelepon tante" ujar Rose.

Taehyung segera mencekal tangan Rose, "Dimana Jennie? " tanya Taehyung.

"Aku tidak tau" jawab Rose cuek.

"Kenapa paman menyebut nama mamah? Paman mengenal mamah Jina?" tanya Jina polos.

Taehyung menatap Jina terkejut, "Mamah? Jina anaknya Jennie?" Jina mengangguk.

Lalu Taehyung menoleh kearah Rose dan Lisa, "Dia beneran anak Jennie? Kapan Jennie menikahnya?" tanya Taehyung.

"Taehyung maaf ya kita harus pergi dulu" pamit Lisa lalu mereka pergi dari tempat itu.

Taehyung menatap ketiga orang tersebut, sebenarnya Jennie menikah dengan siapa? Kenapa tidak memberitahunya?

to be continued..

Maaf kalo banyak kegajeannya.

Vote sama komennya♥

A Y A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang