Happy reading :)
Berbagilah dengan orang yang memerlukan.
Hari ini, Suho dan Seulgi terbang menuju Afrika Selatan. Setahun dua kali mereka pasti pergi ke sana untuk melihat keadaan anak-anak di sana. Suho dan Seulgi ini menjadi duta UNICEF sejak 2 tahun yang lalu. Mereka sangat suka melakukan kegiatan sosial. Mereka sudah membangun beberapa panti asuhan dan rumah tinggal di Afrika bagi mereka yang membutuhkan. Buat mereka, uang dan kekayaan yang mereka dapat adalah cara untuk mereka menolong orang lain. Mereka punya prinsip kalau mereka hanyalah pengelola berkat yang Tuhan kasih. Gak heran kalau Minkyu juga punya sifat yang sama. Anaknya juga suka berkunjung ke panti asuhan karena orang tuanya yang mengajarkan hal itu. Kalau Yuna ya masih sekolah jadi masih menikmati hidup dengan teman-temannya, tapi Yuna juga bukan anak yang boros. Dia juga suka menolong temannya yang membutuhkan.
Suho dan Seulgi sudah sampai di Bandara Cape Town setelah menempuh perjalanan selama 20 jam. Mereka langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju desa tempat mereka akan melakukan perjalanan misi untuk UNICEF kali ini.
Setelah 3 jam tambahan mengendarai mobil, mereka sampai di salah satu desa. Dari luarnya sudah sangat terlihat kalau desa ini bukan desa yang berkecukupan. Rumah yang masih terbuat dari bambu dan ranting tanaman, serta daun yang menutupinya. Sangat jauh berbeda daripada kemewahan di kompleknya. Setelah sampai, Seulgi dan Suho masuk ke salah satu rumah yang sudah disiapkan untuk mereka. Mereka beristirahat lebih dulu karena hari sudah malam.
Keesokan harinya, Seulgi bangun pagi dan menuju ke luar untuk memasak makanan. Tradisi di desa ini biasanya mereka akan memasak makanan dan saling berbagi.
"Pagi ibu Ester," panggil Seulgi dengan bahasa setempat yang ia tahu.
"Pagi ibu cantik," sapa ibu Ester itu.
"Mau masak apa?" tanya Seulgi dengan bahasa tubuhnya. Biasanya ada penerjemah yang akan membantu mereka berkomunikasi, tapi si penerjemah masih tidur dan Seulgi tidak tega membangunkannya karena dia tau pasti sangat lelah setelah hampir seharian di pesawat dan mobil.
Ibu Ester menunjuk beberapa ubi-ubian yang ada di dekatnya. Seulgi langsung membantu ibu Ester untuk membawa ubi itu menuju ke depan rumah tempat mereka akan memasak.
"Ini ayamnya, tolong dimasak," ucap suami ibu Ester menyerahkan beberapa ekor ayam yang baru selesai ia bersihkan.
Suho dan Seulgi membawa banyak ayam hidup dari Korea dengan menggunakan pesawat pribadinya. Juga beberapa bahan makanan lain yang jumlahnya sangat banyak mereka bawa. Semalam, Suho menyerahkannya kepada beberapa bapak-bapak di desa ini da berpesan kalau mereka bisa makan ayam itu dan dipelihara beberapa supaya bisa bertelur dan jumlahnya bertambah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Rich
Teen FictionKerusuhan 7 keluarga di sebuah komplek mewah. Anak-anak komplek yang sudah bertumbuh menjadi remaja dan dewasa, serta mulai menghadapi masalah kehidupannya masing-masing. Juga bapak-bapak dan ibu-ibu yang semakin bucin dengan pasangannya. (Cerita ha...