Komplek Rich

Sweet Times (1)

Happy reading :)

Kebersamaan bersama orang terkasih tidak bisa tergantikan oleh apapun.

Hari Sabtu pagi menjadi hari bermalas-malasan bagi Han Seungwoo setelah seminggu bekerja dari pagi sampai malam demi mencari sekontainer berlian untuk Eunbi. Terbukti sudah pukul 10 pagi, tapi Seungwoo masih memeluk bantal kesukaannya dengan erat.

Oekkkkk...

Suara tangisan bayi menggema di rumah itu membuat Han Seungwoo sedikit menggeliat.

"Eung, tolong liatin Pyo dulu ya. Aku lagi masak nih gak bisa ditinggal," ucap Eunbi sedikit berteriak.

Seungwoo segera bangun mau tidak mau. Dia menguap karena masih mengantuk. Seungwoo berjalan menuju kamar Dongpyo dan melihat anak itu sudah berdiri di ranjangnya dalam kondisi masih menangis.

"Aigooo anak appa. Popoknya udah full nih. Ganti dulu ya," ucap Seungwoo menggendong Dongpyo.

Seungwoo membuka popok anaknya yang sudah hampir 2 tahun itu. Dengan telaten, appa Seungwoo mengganti popok Dongpyo.

"Selesai," ucap Seungwoo tersenyum setelah memakaikan Dongpyo celana lagi.

"Appa... cucu..." ucap Dongpyo yang sudah mulai jago berbicara.

"Iyaa kita ke dapur yuk," ucap Seungwoo menggendong Dongpyo.

"Pagii jagoan mommy," ucap Eunbi ketika melihat Dongpyo.

"Mommy, cucu..." ucap Dongpyo.

"Pyo duduk dulu ya," ucap Seungwoo meletakkan Dongpyo di ruang tamu beserta beberapa mainan di sana.

Seungwoo bergerak memasak air untuk membuatkan susu bagi Dongpyo. Sementara itu Eunbi hampir selesai dengan kegiatan memasaknya.

"Eung, nanti temenin aku ke pasar yuk," ajak Eunbi.

"Tumben ajak aku? Kok gak sama Sakura sih?" tanya Seungwoo sibuk melihat takaran air di botol Dongpyo.

"Kamu masa ibu abis ngelahirin diajak ke pasar sih," jawab Eunbi.

"Ohh iyah lupa Eun," balas Seungwoo terkekeh.

"Wonyoung ke mana? Gak sama dia ajah?" tanya Seungwoo.