Happy reading :)
Tidak ada orang tua yang rela anaknya disakiti orang lain.
Di siang hari yang cerah, Hangyul sedang mengemudikan mobilnya menuju ke rumah sakit milik Wooseok. Hari ini, Hangyul akan menemani Yeji untuk memeriksa kakinya dan membuat kaki palsu. Sebenarnya Yeji menolak untuk memasang kaki palsu, hanya saja Hangyul memaksanya untuk memasang kaki palsu. Hangyul tidak tega banyak orang suka melihat Yeji dengan sinis saat melihat anaknya itu karena keadaannya.
"Daddy... Yeji beneran baik-baik ajah deh," ucap Yeji masih memaksa Hangyul supaya mengubah keputusannya.
"Gak apa, Yeji. Daddy gak mau kamu dipandang rendah terus sama orang lain. Padahal anak daddy ini, anak yang hebat," jawab Hangyul.
"Yeji gak masalah, dad. Yeji udah gak peduli semua hinaan itu. Toh ada daddy, mommy, Tomi, dan teman-teman Yeji yang selalu dukung Yeji," ucap Yeji.
"Tetap ajah daddy gak suka kalau ada orang yang menghina kamu," ucap Hangyul.
"Tapi... Kaki palsu itu kan mahal."
"Udah berapa kali daddy bilang sama kamu jangan kuatir soal uang? Kamu anak daddy, uang gak masalah buat daddy, kamu lebih penting," ucap Hangyul tersenyum.
"Makasih banyak daddy, udah sayang sama Yeji," ucap Yeji dengan mata berkaca-kaca.
"Eomma, appa... Yeji beruntung banget punya daddy Gyul dan mommy Chae," batin Yeji.
Saat sampai di rumah sakit, Hangyul langsung membawa Yeji menemui dokternya. Mereka berkonsultasi soal keadaan kaki Yeji yang diamputasi itu. Juga ada satu orang lagi yang memang sengaja datang untuk mengukur Yeji supaya kaki palsu yang dibuat nanti bisa cocok untuk Yeji.
"Minggu depan, kamu udah bisa jalan normal sayang. Gak perlu pakai kursi roda lagi," ucap Hangyul tersenyum mendorong kursi roda Yeji.
"Kamu mau makan apa?" tanya Hangyul karena sekarang mereka berjalan-jalan di daerah Hongdae.
"Apa ajah dad," ucap Yeji tersenyum.
Mereka berdua masuk di salah satu restoran daging. Tentu saja pemandangan Yeji dan kursi rodanya menarik perhatian banyak orang. Tapi Hangyul dan Yeji tidak mempedulikan tatapan mereka.
Hangyul memanggang daging yang sudah disiapkan. Ia juga memotong dagingnya menjadi kecil-kecil. Dan ketika dagingnya sudah matang, Hangyul memberikannya kepada Yeji. Yeji dilarang untuk ikut memasak daging karena Hangyul bilang hari ini hari spesial Yeji jadi ratu. Mereka berdua menikmati makan siang mereka dengan canda tawa yang mengiringinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Rich
Teen FictionKerusuhan 7 keluarga di sebuah komplek mewah. Anak-anak komplek yang sudah bertumbuh menjadi remaja dan dewasa, serta mulai menghadapi masalah kehidupannya masing-masing. Juga bapak-bapak dan ibu-ibu yang semakin bucin dengan pasangannya. (Cerita ha...