13

459 20 0
                                    

Lana dan Nessy sudah sampai di apartment. Jay juga sudah pamit pulang setelah membantu mereka membawa koper.

Seperti biasa Nessy langsung berbaring di atas sofa sambil menunggu Lana membereskan barang-barang mereka.
"Lan"
"Hm"

"Kayanya Jay suka sama lo deh"
"Maksudnya naksir? Gak lah dia emang baik kok sama semua orang"
"Beneran sama semua orang?"
"Iya" Nessy mengangguk-anggukkan kepala.

Jam menunjukan pukul sebelas malam lewat. Besok Lana harus ke kantor untuk taken kontrak dengan klien barunya.

"Lan, ada yang mau gue omongin, lo udah selesai belom?"
"Ngomong aja Nes, aku masih mau ganti sprei kasur"
"gue tunggu aja"

Lana mengangkat bahunya. Ia berjalan ke kamar mereka untuk mengganti sprei tempat tidur. Malam ini sangat melelahkan karna setengah hari mereka habiskan untuk jalan-jalan di Bali.

Meskipun begitu Lana sangat senang karna baru pertama kalinya menikmati hidup setelah tiga tahun terakhir hidupnya jungkir balik. Ia berharap bisa mengajak Gissel berlibur suatu hari nanti.

Ah ya dia belum mengabari mamanya kalau ia sudah sampai Jakarta.
Setelah mengirim pesan singkat kepada Gissel, Lana kembali menyelesaikan sprei kasurnya.

Nessy masih di ruang tamu entah sedang apa. Sprei sudah terpasang dengan rapih. Lana kembali ke luar kamar untuk memberitahu Nessy.

Biasanya Nessy suka ketiduran di luar sampai pagi kalau tidak Lana bangunkan.
"Ness, sprei udah dipasang, eh kamu belum tidur? kirain"

"Kan udah gue bilang gue mau ngomong, sini duduk"
"Ada apa sih?"
"Nyokap gue minta gue pulang"

"Pulang ke singapur?" Nessy menganggukkan kepalanya.
"Ehm jadi kapan kamu berangkat?"

"Gue belum mau berangkat kalau belum mastiin lo ada yang jagain" Lana mengangkat sebelah alisnya.
"Maksudnya?"

"Lo kan sendiri Lan di jakarta, gak ada orang tua gak ada keluarga"
"Aku udah besar Nessy, masak harus dijagain?"

"Kalo sifat lo kaya gue, gue percaya. Lo tuh polos banget Lana, kalo ada cowok yang macem-macemin lo gimana?" Lana meringis, Nessy ada benarnya. Ia akui kalau urusan laki-laki ia tidak bisa menjaga dirinya.

Selain karna laki-laki tenaganya lebih kuat, ia juga tidak bisa bedakan mana laki-laki yang baik dan mana yang punya niat jahat.

Menurutnya penampilan dan gossip orang-orang saja tidak bisa menentukan karakter asli seseorang. Terkadang yang terlihat alim juga bisa berbuat jahat kan?

"Lagian nyokap lo kenapasih gak mau tinggal di sini aja?"
"Kan udah aku bilang Ness, mama aku gak mudah beradaptasi di tempat baru, apalagi Jakarta kota yang besar, aku juga udah sering ajak mama ke sini, tapi cuma sekedar liburan aja dia gak mau" Nessy menghela napas sambil menggaruk jidatnya.

Ia sudah menganggap Lana seperti saudaranya sendiri. Berat sekali meninggalkan Lana sendirian tanpa ada yang jagain dia.

Nessy punya sepupu jauh di Jakarta. Tapi ia tidak terlalu akur karna Nessy menganggapnya aneh. Belum lagi sikap brengseknya yang bisa saja mencelakakan Lana.

Meski dulu Nessy sempat dijaga sepupunya itu karna orang tuanya yang menitipkan dirinya waktu SMA dulu. Nessy tahu sepupunya tidak akan menjahili Lana.

Tapi bisa saja kan? Lana tidak bisa dibilang tidak menarik. Bahkan tanpa sekolah modeling ia bisa jadi BA brand ternama. Lana bukan hanya cantik tapi sangat cantik.

Nessy sudah sering mendengar teman-teman prianya yang tertarik pada Lana. Tapi karna Lana selalu bersama Nessy, siapa yang bisa menyentuh gadis itu?
Bisa-bisa mereka tidak bisa melihat matahari lagi besoknya.

Hallo SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang