Lana memandangi ruko baru yang ia beli, ia juga sudah menemukan design interior yang tepat untuk menata ruangan rukonya.
Bagas tampak sedang mengangkat telepon di luar ruko. Lana mendudukkan bokongnya sambil masih memandangi sekelilingnya. Ia berdoa dalam hati untuk kebaikan usaha barunya itu.
"Lan aku harus ke kantor, aku antar kamu pulang atau kamu mau pulang sendiri?"
"Aku pulang sendiri aja Gas, makasih ya udah nemenin seharian"
"Any time, aku pergi dulu ya"
"Hati-hati" Bagas mengangguk lalu melambaikan tangannya.Lana mengangkat ponselnya yang berdering. Tampak nama Nessy di layar ponselnya.
"Halo"
"Kamu di Jakarta?"
"Ehm boleh, nanti aku share location aja"
"Okay bye" Lana menutup sambungannya. Besok Nessy akan datang menemuinya.
***Benny menyambar botol minuman dari tangan Noah. Noah melengos kesal, ia baru saja membuka botol itu, sayang kan kalau tidak diminum?
"Balikin Ben!"
"Gak! Lo gak ada berubahnya dari dulu, kalau galau gak usah alay dong"
"Itu wine Ben! Bukan miras oplosan! Dimana alaynya?""Gue juga gak mabok, cuma minum doang, cuaca lagi dingin!"
"Pokoknya gak! Biar gue aja yang minum" Jawab Benny lalu pergi keluar begitu saja dari kamar."Yeee si geblek" umpat Noah. Dia tidak dibolehkan minum alkohol tapi yang menasehatinya, sendirinya malah minum.
Noah membaringkan tubuhnya dengan bersender pada sandaran tempat tidur. Menonton berita di televisi yang sebenarnya tidak menarik.
Noah memikirkan pembicaraannya bersama Keenan beberapa jam lalu. Ia dan Nessa akan menyusulnya ke Bandung dalam rangka membantu mencari Lana. Ada yang aneh menurutnya.
Bukannya Nessa berusaha menyembunyikan Lana selama ini? Kenapa tiba-tiba jadi ingin membantunya? Apakah ada udang dibalik rempeyek?
Benny kembali masuk ke dalam kamar, wajahnya sudah memerah karna minumannya tadi.
"Ngapain lo masuk lagi?"
"Banyak nyamuk""Besok temen gue ke sini bantuin kita cari Lana"
"Bantuin lo kali"
"Iya maksudnya bantuin gue" jawab Noah dengan wajah masam."Jadi gue gak dibutuhkan lagikan? Soalnya kerjaan gue banyak"
"Gaya banget lo, sok sibuk"
"Emang gue sibuk, emangnya lo""Gue juga sibuk kalo lo lupa kerjaan gue apaan"
"Oh iya, lo kan bos gue juga" Benny tampak cengengesan."Ngomong-ngomong El, abis ketemu Lana mau lo apain?" Noah tertegun.
Itu pertanyaan dia selama ini untuk dirinya sendiri, yang ia sendiri tidak bisa menjawabnya.
"Gue juga gak tahu""Gimana sih lo, temen lo jauh-jauh ke sini buat bantuin lo, malah lo gak tahu mau ngapain"
"Gue juga bingung... pertama kali ketemu dia di otak gue cuma pengen nahan dia""Lo penasaran doang itu namanya"
"Masa?"
"Iya lah pake nanya""Iya, kayanya gue emang cuma penasaran"
"Dia kaya nutupin sesuatu yang seharusnya gue tahu, tiap ketemu gue dia kaya liat kuman""Setan kali bukan kuman"
"Sialan lo! Gue serius!""Trus-trus?"
"Gue bisa terima soal dia ninggalin gue dulu, anggap aja gue sama dia dulu sama-sama labil"
"Sekarang kita udah sama-sama dewasa, udah gak pantes main kucing-kucingan kaya gini"
"Gue cuma pengen tahu apa yang dia sembunyiin dari gue""Kenapa lo yakin banget dia nyembunyiin sesuatu? Bisa aja dia cuma muak liat muka lo, makanya selalu kabur kalo ketemu sama lo"
"Kalo muak doang masak sampe pulang kampung, pake vakum segala lagi dari kerjaan" Benny terkekeh mendengar kata-kata 'pulang kampung' dari mulut Noah.
"Kalo cuma muak harusnya dia biasa aja, toh gue bakal mundur sendiri kalo dia gak nanggepin"
"Gue harap pengorbanan gue buang-buang waktu untuk bantuin lo gak sia-sia ya El""Sialan lo! Awas aja lo minta bantuan gue"
"Buset pendendam banget lo, gak bisa becanda ya? Kaku amat""Dari dulu gue juga gini, kalo mau ngelawak sana sama temen lo si Jay"
"Temen lo juga El"
"Terserah!" Noah mengambil bantalnya lalu meletakan di atas mukanya.
***Keenan menunggu Nessy di depan lobby. Nessy tampak tergopoh-gopoh membawa barang-barangnya lalu memasukan satu per satu ke dalam mobil.
"Lo bawa apaan sih? Lo kira kita mau mudik?" Nessy menutup pintu mobil, lalu menatap tajam ke arah Keenan."Supir diem aja ya, gak usah banyak bacot" Keenan yang disebut supir pun memasang wajah masam.
"Gue gak biasa packing gini, biasanya Lana yang packing"
"Gak berubah juga ya, padahal udah gue ajarin dari dulu caranya packing""Udah ah yang pentingkan gue udah selesai, gak usah diperpanjang"
"Terserah""Lo udah bilang Noah kan kalau kita mau nyusul?"
"Yakali gak bilang, emangnya mau kasih surprise ulang tahun""Gak gitu Ken! Gue gak mau capek-capek sampai sana malah gak ada yang dikerjain"
"Lo sendiri udah bilang Lana belum?"
"Udahlah, dia udah share location juga""Ya udah berarti tinggal berangkat aja"
"Lo gak ajak Thalita?"
"Ngapain? Kurang kerjaan banget Thalita ikut""Iya juga, yang ada lo digorok karna ngurusin Lana mulu" Nessy terkekeh dengan jawabannya sendiri. Perjalanan memakan waktu sekitar enam jam.
Keenan menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Ia menggoyangkan tubuh Nessy yang tertidur.
"Ness bangun! Mana share location nya? Kita udah sampai"
"WOY BANGUN!!"
Nessy terbangun nyaris meloncat.Ia memukul Keenan sekuat tenaganya.
"Biasa aja banguninnya!"
"Itu udah biasa, lo kan emang kebo"
Nessy mengerucutkan bibirnya."Ini kita kemana? Udah sampai Bandung nih"Nessy melihat sekelilingnya.
Benar.Mereka sudah sampai Bandung.
Nessy mengambil ponselnya untuk melihat share location yang dikirim Lana. Lalu memperlihatkan ponselnya pada Keenan.Mereka akhirnya sampai di depan sebuah rumah sederhana di dalam lorong yang lumayan sempit.
"Yang mana rumahnya Ness?"
"Bentar gue telepon dulu""Halo Lan, gue udah sampai nih, rumah lo yang mana?"
"Temuin gue aja, gue didepan rumah pagar putih"
"Okay""Gimana?"
"Lana ke sini bentar lagi, kita tunggu di sini aja" Keenan mengangguk.Tidak lama Lana menghampiri mereka. Mengetuk kaca mobil Keenan pelan. Keenan membukanya.
"Parkir di sini aja kak, cuma agak di pojokin supaya mobil lain bisa lewat"
Keenan mengangguk, lalu menutup kacanya kembali.Mereka berjalan kaki bersama-sama menuju rumah kontrakan Lana.
Rumah itu sederhana, tidak terlalu kecil namun tidak bisa dibilang besar."Rapih banget rumah lo Lan"
"Iya emangnya lo, urakan" Nessy memukul lengan Keenan.
"Gue gak ngomong sama lo ya"
Lana terkekeh melihat interaksi Nessy dan Keenan."Kalian nginep dimana?"
"Gue jelas di hotel Lan, gak tahu deh nih anak orang mau kemana"
Nessy kembali memukul lengan Keenan."Ya udah, Nessy tidur sama aku aja di sini"
"Thank you Lan"Lana mengangguk.
"Oh ada tamu ya?" Tanya Gissel yang tiba-tiba datang."Kenalin mah ini Keenan, kakak sepupunya Nessy"
"Keenan tante" sapa Keenan sambil mengulurkan tangan untuk menyalami Gissel.Sedangkan Nessy mengangguk sambil sedikit tersenyum, karna Gissel sudah mengenalnya.
"Dalam rangka apa ke Bandung?"
"Main aja tante, udah lama gak ke Bandung, sekalian ketemu Lana" Jawab Nessy."Mah, Nessy nanti nginep di sini ya" Gissel mengangguk.
"Nak Keenan tidur dimana?"
"Saya cari hotel aja tante"
Gissel kembali mengangguk."Ya udah tante tinggal dulu" Gissel berlalu meninggalkan ketiga anak muda itu.
"Ya udah, gue cari hotel dulu, besok pagi gue jemput" Nessy mengangguk.
Ia mengantar Keenan ke mobil bersama Lana.
"Jangan tidur sama cewek ya Ken, gue gak mau diteror calon bini lo" kata Nessy dengan nada jahil.
"Sialan lo!" Umpat Keenan. Ia menghidupkan mesin mobilnya, lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Sugar
Romance21+ Dua pasang anak muda yang kembali dipertemukan ketika sama-sama sudah dewasa dan mapan. Noah Eldrick Ghozalie, seorang professional photograper ternama, berusaha mengejar kembali mantan kekasihnya yang sekarang menjadi seorang model. Mencari ses...