9

562 19 0
                                    

Nessy dan Lana baru saja sampai di club malam tempat Nessy akan perform. Setelah menyapa dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Bianca yang menjadi kliennya malam ini.

Seperti biasa Lana akan duduk di dekat Nessy sambil menunggu gadis itu menyelesaikan pekerjaannya. Nessy mulai memainkan alat musik yang sudah disediakan sambil mengucapkan kata-kata pembuka untuk tamu yang hadir juga ucapan-ucapan manis untuk kliennya.

Setelah itu ia mulai asik di dunianya sendiri. Lana sabar menunggu Nessy bekerja sambil menyesap minuman yang ia pesan. Meski ia sudah satu tahun lebih menemani Nessy bekerja. Lana masih tidak terbiasa dengan situasi dunia malam.

Ia tidak suka asap rokok yang mengebul dimana-mana, juga musik yang memekakkan telinga. Lana juga tidak pernah meminum minuman berakhohol seperti yang diminum orang-orang di club malam.

Ia lebih memilih memesan orange juice, soda, atau air mineral.
Lana memperhatikan sekelilingnya. Tampak Bianca yang menyita perhatian banyak orang, ia sedang berjoget liar dengan banyak teman laki-lakinya yang mengelilinginya.

Mungkin wanita itu sudah mabuk. Lana jadi teringat permintaan Nessy untuk menemaninya minum di bar yang ada di bawah lantai ini. Ia menghela napas dengan gusar, mudah-mudahan ia tidak mengantuk. Bisa-bisa bukan Nessy saja yang tidak bisa kembali ke kamar hotel dengan selamat.

Sudah empat jam Lana menunggu Nessy. Bokong dan telinganya sudah terasa kebas, ditambah lagi dadanya mulai sesak karna menghirup asap rokok. Ia memutuskan untuk mengirup udara segar di luar saja, mungkin Nessy sebentar lagi akan selesai.

Ia pun beranjak dari sofa yang sudah menampungnya selama empat jam.
Sebelumnya ia memutuskan untuk buang air kecil di toilet yang letaknya tidak jauh dari pintu keluar.

Ia tidak sengaja melihat pria yang berdiri tidak jauh dari pintu toilet wanita. Wajahnya tidak terlalu kelihatan karna ruangan yang gelap. Meskipun begitu ia seperti mengenal pria yang hanya diam sambil melipat kedua tangannya di dada. Ia hanya diam sambil menatap ke arah panggung.

Mungkin setelah urusannya di toilet selesai ia akan memastikan kembali siapa pria itu. Tidak baik tidak menyapa orang yang kita kenal. Lana menemukan bilik toilet yang kosong. Segera ia mengunci pintu dan menyelesaikan urusannya.

Setelah memastikan perutnya terasa lega, Lana keluar dari bilik dan mencuci tangannya terlebih dahulu. Beberapa wanita berpakaian ketat memperhatikannya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Lana sudah biasa dengan tatapan itu. Hampir setiap menemani Nessy di club malam ia selalu mendapat tatapan yang aneh. Mungkin karna Lana tidak berdandan dan berpakaian seperti mereka, atau memang semua wanita yang suka ke club malam memiliki sikap yang sama.

Entahlah Lana tidak ingin pusing-pusing memikirkannya. Ia mengeringkan tangannya lalu pergi keluar dari toilet itu.
Tiba-tiba langkahnya berhenti ketika tidak sengaja berpapasan dengan pria yang berjalan terburu-buru melewatinya.

Ia seketika menahan napas dan menopang tubuhnya yang shock dengan berpegangan pada dinding di dekatnya.

Pria itu.

Lana bisa melihat setiap detail dari matanya, hidungnya. Semuanya.

Lana mengenal wajah itu.
Noah.

Hallo SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang