Lana berjalan terburu-buru menuju sebuah kafe yang ada di salah satu bangunan tower terbesar di jakarta.
Kafe itu berbeda dengan kafe lainnya karena tidak memiliki cabang sama sekali. Padahal peminatnya banyak, terbukti betapa ramainya orang-orang disana.
Lana memasuki kafe itu dan mencari-cari orang yang ingin ia temui. Tampak seorang pria duduk sendirian di pojok ruangan. Lana menghampirinya.
"Hai kak, sorry banget agak macet"
"Hai! iya santai aja, biasa kan jam makan siang pasti rame" Lana hanya membalas dengan senyuman simpul.Tak lama waiters datang membawa satu minuman green tea latte yang dipesankan Keenan.
Keenan sudah menanyakan minuman apa yang ingin Lana pesan saat gadis masih dalam perjalanan."Kakak kok bisa dapet meja sih? Ini kan kafe yang rame banget, apalagi jam makan siang gini" Keenan terkekeh.
"Ini kafe gue Lan, bisa gue pecat mereka kalau gak sediain gue meja" jawabnya masih sambil terkekeh.Mulut Lana yang menganga semakin membuat Keenan geli.
"Serius? Sorry, aku gak tau kak"
"gapapa, sekarang udah tau kan?""Hehe iya, makasih ya kak traktirannya"
"Iya.... ini serius lo cuma pesan green tea latte?"
"Iya, soalnya tadi udah makan di kantor" Keenan mengangguk."Jadi kakak mau ngomong apa?"
"Oh itu, gue cuma mau nyampein pesan Nessa, lo pasti udah tahu dari dia kan?"
Lana mengangguk sambil tersenyum masam, ia pikir Keenan tidak akan membahas soal ini atau justru tidak menggubris permintaan Nessy. Ternyata dia salah."Jadi gimana Lan? Gue sih gak masalah selama lo nya juga gak masalah"
"gimana ya ngomongnya, aku gak enak ngerepotin kakak, kalau Nessy direpotin kan udah biasa, lagian dia juga suka ngerepotin aku" Keenan kembali terkekeh, sepertinya tidak buruk jika membantu Nessa menjaga temannya yang unik ini.Lana ternyata lucu juga. Meski pekerjaannya sebagai model, Lana tidak seperti kebanyakan model. Pakaiannya tidak heboh, dandanannya juga tidak menor.
Wajahnya juga cantik alami tidak seperti kebanyakan model yang penampilannya seperti fotokopian. Dari gigi yang di venner, wajah yang ditanam benang, hidung dan bibir yang di filler, oplas dimana-mana, dll.
Lana terlihat alami dan apa adanya.
Ia tampak kalem, lemah, dan terlalu lembut, sangkin lembutnya Lana bisa saja hancur.Membuat semua orang yang melihatnya kasihan dan ingin melindunginya.
Mungkin itu alasan kenapa Nessa menitipkan Lana seperti barang pecah belah yang takut terjatuh atau terbentur jika tidak dijaga dengan baik.
Meski baru bertemu dua kali, tapi entah kenapa Keenan sudah menyukai Lana, bukan suka dalam arti laki-laki kepada perempuan. Keenan menganggapnya seperti adik perempuannya, sama seperti Nessa.
Bedanya Lana minta disayang seperti kucing yang manja. Sedangkan adik sepupunya lebih mirip anjing galak yang minta di tampol.
Nessa sangat menyebalkan di segala situasi. Kelakuannya tidak beda dengan preman pasar, dan mulutnya lebih tajam dari emak tiri.
Meninggalkan Nessa di tengah medan perang pun tidak akan membuat Keenan khawatir. Keenan tertawa geli dalam hatinya. Habislah ia jika Nessa tahu apa yang ia pikirkan.
"Ya udah aku setuju, tapi sampai Nessy pulang aja kan kak?" Keenan mengangguk sambil tersenyum manis.
"Kalau bisa jangan berlebihan ya kak, Lana takut dianggap buruk sama orang-orang""Kenapa emangnya? Lo punya pacar?"
"Hah! Bukan gitu"
"justru Lana yang takut kalo kakak udah punya pacar""Lo takut gue udah punya pacar?"
"Ih bukan gitu juga" Keenan tertawa geli melihat tingkah Lana yang salah tinggah. Mulutnya maju seperti bebek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Sugar
Romansa21+ Dua pasang anak muda yang kembali dipertemukan ketika sama-sama sudah dewasa dan mapan. Noah Eldrick Ghozalie, seorang professional photograper ternama, berusaha mengejar kembali mantan kekasihnya yang sekarang menjadi seorang model. Mencari ses...