Pagi ini Noah dikejutkan dengan tiket pesawat yang tergeletak di atas meja ruang tengah. Tak berapa lama Donna menelponnya dan memberi pesan agar Noah berangkat pagi ini juga ke Bali. Ia terpaksa terburu-buru packing pakaiannya karna ia harus sampai bandara kurang dari satu jam.
Beruntung ia tadi terbangun pukul enam pagi karna ingin buang air kecil. Ia tak berhentinya mengumpat menyesali perbuatan Keenan yang semena-mena. Itulah salah satu alasan kenapa Noah tidak betah bekerja dengan mantan bosnya itu.
Keenan selalu saja memberi perintah sesukanya. Padahal semalam ia bertemu dengan pria itu, kenapa ia tidak memberi tahunya sekalian? Dan seingatnya tidak ada tiket pesawat di atas meja itu tadi malam. Ia yakin karna tadi malam ia duduk disana sebelum wanita entah siapa namanya itu pergi. Artinya benda itu baru di antar pagi-pagi buta ini.
Noah menyeret kopernya dengan terburu-buru, taksi online sudah menunggunya di lobby.
Noah bahkan tidak sempat menemui pria sialan itu di unitnya. Ia memutuskan menelepon Keenan saat di perjalanan atau setelah sampai di tempat tujuan.
Ia ingat Keenan memintanya untuk ke Bali dua hari lalu. Tapi pria itu tidak menjelaskan pukul berapa ia akan berangkat. Bahkan tiket pesawat baru datang pagi ini. Noah pikir Keenan mengundur hari keberangkatannya sehingga tidak memberinya kabar apapun atau malah tidak jadi memintanya berangkat.
"Pagi mas, dengan mas Noah?"
"Eh iya pak, bandara ya pak"
"Siap mas"
Taksipun melaju. Jari Noah mencari nama Keenan di layar ponselnya."Hmm" jawab pria itu dengan suara khas mengantuk.
"Enak lo ya, leyeh-leyeh dikasur sementara gue pontang-panting ngejar pesawat"
"Sorry Nuh, gue lupa banget ngasih tau lo semalem""Trus gue ngapain ke Bali?"
"Kan gue udah kasih note, lo gak baca apa?"
"Gue gak sempet baca surat cinta lo, gak keburu sama packing""Hari ini jadwal lo interview calon talent MW, harusnya Denish yang gue suruh, tapi dia udah dikasih tugas lain sama Donna, nanti WA Donna aja berkas data calon talent kita siapa aja"
"Ah ya sekalian ya Nuh, ntar malam wakilin gue ke acara grand opening usaha temen gue, nanti gue kirimin alamatnya"
"Wakilin gimana sih sebenarnya Ken? Gue kan gak kenal sama temen lo""Sabar Nuh jangan langsung ngegas, gue nitip gift buat temen gue makanya mesti ada yang wakilin"
"Kan lo bisa kirim aja gift lo ke alamatnya""Giftnya mahal bego, nanti ilang lo mau tanggungjawab?"
"Kenapa gue yang tanggungjawab?"
"Ya udah brati lo yang anter tu barang sampe ke orangnya dengan selamat""Please lah Nuh, gue minta tolong"
"Ya ya ya" Noah mematikan sambungannya secara sepihak. Meladeni Keenan memang tidak ada habisnya. Kebiasaan lama Keenan jika meminta tolong maka akan ada minta tolong lainnya.Noah bahkan mengabaikan bisnis coffee shop dan bisnis lainnya selama seminggu terakhir. Ia hanya memastikan laporan setiap hari masuk ke emailnya tanpa ia sempat mengoreksinya.
Keenan membuatnya benar-benar sibuk semenjak ia membantu menggantikan posisi Dom di perusahaannya.
***Noah menyeret kopernya menuju kamar hotel yang sudah Keenan pesan. Semuanya sudah lengkap dan Noah tinggal melaksanakan pekerjaannya.
Ia menempelkan kartu itu pada pintu kamar dan pintu itupun secara otomatis terbuka. Noah memperhatikan jenis kamar yang Keenan pesan untuknya.
Ia tidak yakin Keenan memesan kamar ini untuk Denish. Pasti pria tua itu berbohong. Kamar ini lebih cocok untuk sepasang kekasih atau pasangan suami istri yang berbulan madu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Sugar
Romance21+ Dua pasang anak muda yang kembali dipertemukan ketika sama-sama sudah dewasa dan mapan. Noah Eldrick Ghozalie, seorang professional photograper ternama, berusaha mengejar kembali mantan kekasihnya yang sekarang menjadi seorang model. Mencari ses...