Hari ini, hari yang mendebarkan. Lana akan menjalani sesi pemotretan yang berbeda dari sebelumnya. Ia akan masuk majalah dewasa ternama dan legend. Siapa yang tidak bangga? Bahkan Lana diundang sendiri tanpa meminta Keenan untuk memasukkan wajahnya di sana.
Artinya Lana tidak bisa dibilang panjat sosial kan? Lana menarik nafas dalam-dalam sebelum memasuki gedung tinggi nan megah itu. Ia sudah mempersiapkan mentalnya beberapa hari terakhir, jadi seharusnya semua akan berjalan dengan baik.
Mudah-mudahan ia bisa menerima pakaian 'seksi' yang dimaksud Alessa.
Ia melangkah menuju receptionist untuk menanyakan letak kantor itu. Lalu kembali melangkah menuju lantai dimana kantor Majalah Men's World berada.Lift terbuka. Ia tersenyum ke beberapa orang yang berlalu-lalang, sepertinya mereka adalah stuff di sana karna memakai name tag yang menggantung di leher masing-masing.
"Halo Lana" Lana menoleh kepada sumber suara. Tampak wanita cantik berpakaian formal menghampirinya.Lana membalas senyuman wanita itu dengan ramah meski ia tidak tahu siapa wanita itu.
"Kenalkan nama saya Donna" Lana mengangguk dan tersenyum."Yuk saya antar ke ruang make up"
Lana mengangguk lagi lalu mengikuti arah jalan wanita yang bernama Donna itu. Ruangan make up tampak sepi, hanya ada MUA dan penata rambut."Halo Lana, senang bisa bertemu denganmu, aku Millen dan MUA kita ini namanya Karen, by the way kami fans kamu loh" sapa pria penata rambut itu dengan heboh, cara bicara dan bahasa tubuhnya sedikit gemulai. Mengingatkannya dengan MUA di managementnya yang biasa ia panggil dengan sebutan mami.
"Terima kasih, aku tidak menyangka bertemu dengan penggemar disini"
"Nanti sempetin ya foto bareng kita, biar bisa pamer di IG" Lana tertawa dan mengangguk.
"Yuk kita make up dulu"
***"Kamu pakai ini ya nanti kalau kesulitan menggunakannya bisa panggil Karen" Lana mengangguk. Ia memperhatikan pakaian yang berada di tangannya. Sepertinya tidak sulit dan tidak butuh bantuan Karen dalam memakainya. Hanya dress biasa. Tidak mewah juga tidak seksi sama sekali.
Meski dress itu sangat pas dan menampakan lekuk tubuhnya. Tapi untuk ukuran majalah dewasa, ini masih jauh dari kata seksi menurutnya. Lana mengangkat bahunya. Ikuti saja lah, yang penting kan di bayar hehehe.
***Lana keluar dari fitting room. Karen dan Millen menatapnya dengan teliti, sesekali mereka memiring-miringkan kepalanya. Bahkan Millen tampak menggigiti kukunya yang pendek.
"Wah Lana memang seksi ya, bahkan pakaian biasa seperti ini bisa membuatnya tampak hot" kata Millen pada dirinya sendiri. Lana memerah di tempatnya.
Benarkah? Apa model-model mereka juga begitu? Tampak hot meski memakai pakaian yang biasa saja?
"Body Lana sangat balance dengan tingginya, makanya terlihat sangat sempurna" jawab Karen dengan sedikit berbisik pada Millen.
"iya lo benar juga, makan apa ya si Lana?"
"Kayanya dia gak pernah makan indomie pake telur tengah malam Len"
"Kayanya sih gitu, tapi kenapa baju pilihan Noah bisa tepat banget ya? Bahkan ukurannya juga pas"
"Mungkin karna dia sangat mengidolakan Lana makanya dia tahu apa yang tepat untuknya""Pilihan siapa?" Seketika Millen dan Karen berhenti berdiskusi dan menatap Lana. Mereka tersadar karna melupakan gadis itu.
"Oh itu, tidak apa, tidak penting kok"
"Millen lo antar Lana gih, gue masih mau make up lagi"
"Siap, yuk Lan aku anter ke studio" Lana mengangguk.
***"Hai" Lana terpaku di tempatnya. Millen sudah kembali ke ruang make up, meninggalkannya sendiri bersama photographer mereka.
Lana memperhatikan wajah yang menyapanya barusan. Tiba-tiba ia merasa sulit bernafas, atau ruangan ini memang pengap? Tapi tampaknya AC berfungsi dengan baik, karna ia juga merasa kedinginan di area tangan dan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Sugar
Romance21+ Dua pasang anak muda yang kembali dipertemukan ketika sama-sama sudah dewasa dan mapan. Noah Eldrick Ghozalie, seorang professional photograper ternama, berusaha mengejar kembali mantan kekasihnya yang sekarang menjadi seorang model. Mencari ses...