1

39.1K 951 14
                                    

"Tuan, semuanya sudah siap untuk meeting hari ini" ucap seorang wanita yang notabennya adalah seorang sekertaris

"Hm..." jawabnya datar sambil mengambil jas yang ia taruh di kursi kebesarannya

Kevin Algino, dia adalah CEO sekaligus pemilik perusahaan terbesar di dunia. Pemuda tampan yang telah memiliki karir yang sangat besar dan di senangi oleh para wanita di luar sana.
Sayang dia tidak suka wanitayang agresif padanya.

Jangan lupakan jika dia adalah seorang kepala mafia yang sangat kejam bahkan dia bisa membunuh mangsanya di tempat.

Saat Kevin sudah sampai di tempat meetingnya, semua kariawan berdiri dan membungkuk memberi hormat.

Setelah meeting selesai ia mendapatkan telfon dari bawahannya atau bisa di bilang tangan kanan sang mafia.

"....."

"Aku akan segera kesana"

Sekarang dia terliat sangat marah akibat informasi yang di berikan oleh bawahannya. Pasalnya tangan kanannya memberitahu jika ada orang yang bermain curang di belakangnya

Kevin tidak akan segan-segan memberi pelajaran pada orang yang sudah menghianatinya.

"Siapkan mobilku" ucap Kevin kepada sekertarisnya sambil berjalan cepat ke luar gedungnya

"Mobilnya sudah siap di luar tuan"

Kevin pun langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ke suatu tempat yang hannya ia dan perkumpulannya saja yang tahu.

Saat Kevin tiba, ia sudah di sambut oleh anak buahnya di depan markas mafia dan tetap fokus dengan wajah dinginnya sambil berjalan ke arah dimana penghianat itu di taruh.

Kevin melihat tangan kanannya sudah berada di depan ruangan tersebut.

"Tuan dia ada di dalam"

"Bagus"

Saat Kevin memasuki ruangan itu, dia sangat senang ketika melihat pemandangan yang sangat indah dimana mangsanya ternyata sudah merlumuran darah akibat di pukuli anak buahnya.

"Waw... ini pemandangan yang indah bukan?" Ucap Kevin sambil berjalan mendekati pria yang sedang di ikat menggunakan rantai.

Pria itu nampak sudah tak berdaya akibat pukulan yang ia terima dari anak buah bosnya itu, dia hannya bisa menundukkan kepalanya karna sudah tidak kuat lagi mendongakkan kepalanya.

"Hey... apa kau mau bermain denganku? Aku ingin bermain saat ini"

"Tuan... saya mohon... maafkan saya... saya... janji... tidak akan melakukannya lagi..." ucap pria itu dengan susah payah

"Minta maaf? Hm... gimana ya?" Ucap Kevin yang berjalan menuju meja dan mengambil salah satu benda tajam yang sudah di siapkan "Tapi aku ingin bermain gimana dong" lanjutnya sambik tersenyum penuh kemenangan

"Ku mohon tuan, saya akan berlutut bahkan mecium kakimu agar kau memaafkanku"

menangis meminta mohon agar ia di maafkan dan di lepaskan. Tapi Kevin tidak akan mengampuni orang yang sudah bermain di belakangnya.

"Apa kau ingin menciumnya?" Tanya Kevin dengan nada pelan sambil mendekatkan wajahnya dengan wajah pria di depannya

"Iya tuan" jawab pria itu sambil menangis

"Tapi mulutmu itu tidak pantas untuk kakiku ini PENGHIANAT!!"

Kevin sudah memuncak dia tak segan-segan untuk memukul bahkan menampar pria di depannya.

Pria itu sudah tidak sadarkan diri akibat pukulan Kevin, tapi Kevin langsung membangunkannya untuk menyiksanya

"Hey... mengapa kau tertidur?" Tanya Kevin "Waw... pipimu sangat mulus" labjut Kevin yang langsung menyayat pipi pria itu yang membuat sang empu terbangun kembali

My Psikopath BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang