Kini mereka bertiga berada di restoran dengan ruangan VIP. Jungkook pergi ke toilet dan kini hanya ada Sakura dan Taehyung yang duduk bersebrangan.
Mata Sakura menatap Taehyung dengan tajam. Melipat tangan didadanya dan memasang wajah masam.
"Jika kau melihatku seperti itu terus menerus kau bisa jatuh cinta padaku." Ucap Taehyung tanpa menghiraukan Sakura.
"Dasar pria narsis. Mengapa kau ikut dengan Jungkook."
"Sudah Jungkook jelaskan bukan, jika aku bosan dirumah."
"Kau pasti ada motif lain." Sakura mendekatkan wajahnya kearah Taehyung.
"Kau selalu saja curiga padaku." Taehyung tertawa.
"Kau selalu membuat ulah ketika aku disekitarmu." Balas Sakura.
"Hmm. Bagaimana jika motifku kali ini adalah untuk merebut hatimu. Aku menginginkanmu menjadi kekasihku." Ucap Taehyung terang - terangan.
Wajah Sakura semerah tomat sekarang. "Jangan dekati aku. Kau menakutkan."
Taehyung berdiri dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura membuat dirinya hanya berjarak beberapa senti saja.
"Sakura kau tahu dengan jelas. Walaupun aku selalu membuat ulah disekitar mu dan Jungkook itu karena satu alasan."
"Hentikan. Kau tidak boleh melakukannya." Ucap Sakura terbata-bata.
"Kali ini aku akan melakukannya. Aku sudah lelah menunggu kau dan Jungkook berpisah. Setelah kalian berpisah kau dan Jungkook masih selalu bersama."
"Dia rekan satu timmu dan temanmu Taehyung."
"Jangan selalu mengingatkan aku tentang hal itu. Aku hapal dengan jelas siapa Jungkook itu. Aku menginginkanmu lama sebelum kau bersama Jungkook. Sialnya karena kebodohanku kau malah berakhir dengannya bukan denganku."
"Jangan lakukan itu. Kau hanya menyakiti dirimu sendiri."
"Aku tidak perduli. Asalkan aku mendapatkanmu. Itu adalah hadian yang sepadan untukku."
Sakura menelan ludahnya. Pria didepannya itu terlihat penuh obsesi untuk memiliki dirinya.
Taehyung menyentuh dagu Sakura. "Kau terlihat sangat menggemaskan ketika ketakukan seperti itu." Dia tertawa tanpa dosa dan kembali duduk di kursinya.
"Dasar bajingan sialan." Maki Sakura.
Jungkook kembali dari toilet melihat aura tegang diantara mereka berdua.
"Mengapa kalian berdua menjadi tegang seperti ini?"
Sakura dan Taehyung memelototi Jungkook.
Mereka berdua terlihat menakutkan.
"Sakura bagaimana shooting film terbarumu?" Jungkook mengalihkan pembicaraan.
"Bagus dan aku rasa filmnya tayang 3 bulan lagi."
"Aku harus menontonnya." Balas Jungkook.
"Berati selama itu juga kau tidak punya pekerjaan." Taehyung dan mulut kejamnya.
"Hyung." Jungkook mulai mengeluh lagi.
"Jika seperti itu tinggallah disini minimal satu bulan. Kau juga tidak punya pekerjaan lain selama tiga bulan sebelum promosi filmmu."
Sakura sudah bersiap ingin melempar sendok ke kepala Taehyung.
"Bagaimana kau tahu jika aku tidak ada pekerjaan selama tiga bulan?"
"Hanya menebak."
Sakura meremas serbet dimeja. "Apakah kau fansku. Kau terlihat tahu jadwal pekerjaanku."
"Apakah aku boleh menjadi fansmu?"
"Tidak terimakasih." Sakura tersenyum kesal.
"Sakura kau rencana tinggal dikorea berapa lama?" Jungkook kembali mengalihkan perdebatan antara Sakura dan Taehyung.
"Kemungkinan hanya dua minggu."
"Mengapa tidak satu bulan." Taehyung ikut menimpali.
"Aku akan membawamu jalan-jalan. Sudah lama bukan. Terakhir kali kau ke Korea sekitar satu tahun yang lalu." Jungkook mengabaikan Taehyung.
"Iya aku hampir melupakannya." Jawab Sakura.
"Kau terlalu sibuk jadi kau melupakan mantan pacar kesayanganmu itu." Taehyung kembali membuka suara.
"Hyung diamlah."
"Baiklah. Aku diam." Taehyung diam sejenak.
"Bagaimana promosi album terbaru kalian?"
"Sukses. Penjualan album kami melampaui penjualan album sebelumnya." Jawab Jungkook.
"Ah, kita harus membuat pesta." Sakura menepuk tangan.
"Apakah aku di ajak?" Tanya Taehyung.
"Tidak. Kau dilarang ikut. Aku hanya ingin merayakannya dengan Jungkook."
"Kenapa? Aku juga member BTS. " Taehyung protes.
"Karena aku tidak mau. kau itu pengganggu."
"Kau tidak adil padaku." Gerutu Taehyung.
"Sejak kapan aku adil kepadamu."
"Kau jahat." Keluh Taehyung.
"Kau menjijikan." Sakura tidak peduli.
"Hyung hentikan kau seperti anak kecil.Pelayan datang membawakan makanan. Mata Sakura berbinar melihat makanan tersaji di meja. Taehyung yang melihatnya ingin tertawa tapi yang keluar sekali lagi adalah ejakan.
"Basuh pipimu itu dengan lap. Air liurmu hampir mengotori meja." Ejek Taehyung.
"Aku tidak seperti yang kau katakan." Sakura meraba wajahnya.
"Tapi kau mengecek wajahmu." Taehyung tertawa puas.
"Kau membuat selera makanku berkurang." Sakura benar-benar kesal sekarang.
"Abaikan dia Sakura. Makanlah yang banyak." Ucap Jungkook.
"Selamat makan." Taehyung mengucapkan dengan keras.
Jungkook melihat wajah Sakura yang sedang mengunya makanan dengan kesal. Sedangkan Taehyung makan tanpa ada rasa bersalah karena telah berulang kali menggoda Sakura.
Sebenarnya Jungkook merasakah ada sesuatu yang berbeda diantara mereka. Mereka berdua itu lebih dari sekedar musuh. Beberapa kali Jungkook mendapati Taehyung sedang memperhatikan Sakura. Wajahnya itu berbeda tidak seperti orang yang membenci tapi seperti kagum.
Jungkook juga beberapa kali melihat Taehyung tersenyum sendiri ketika sedang melihat Sakura. Apa lagi kalau bukan namanya cinta. Semoga saja perasaannya kali ini salah. Dia tidak ingin Sakura jatuh dalam pelukan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy
Fanfiction(COMPLETED) Semua orang tahu jika Miyawaki Sakura dan Kim Taehyung adalah musuh abadi. Miyawaki Sakura merupakan artis terkenal setelah dia memutuskan lulus dari grup yang menaunginya, HKT 48. selain itu Kim Taehyung juga adalah salah satu idol ter...