My Sweet Enemy

PART 8

Setelah morning sex yang menggairahkan Sakura dan Taehyung bersiap untuk pergi sarapan dan setelah itu menuju toko perhiasan yang telah di rekomendasikan oleh manager Taehyung.

"Tuhan, pinggulkuku hampir mau copot." Sakura mengeluh ketika sedang menikmati sarapan.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Taehyung tanpa dosa.

"Jika kau berpura-pura lagi. Sendok ini akan melayang kearahmu." Jawab Sakura dengan kesal.

"Sayang, aku hanya menggodamu." Taehyung tertawa dengan puas.

"Mengapa staminamu begitu kuat." Sakura mengeluh.

"Karena aku suka olahraga dan bukankah olahraga pagi itu dangat baik untuk tubuh." Taehyung mengunyah makanan dimulutnya.

"Aku yakin olahraga yang kau maksudkan bukan olahraga yang ada dipikiranku."

"Oh tuhan. Kekasihku ini sedikit cabul." Taehyung mengedipkan matanya.

"Gila." Sakura mendengus kesal dan melanjutkan sarapannya.

Suasa restoran di dalam hotel itu tidak begitu ramai tapi beberapa pasang mata masih mengenali wajah Taehyung dan Sakura.

Setelah usai sarapan mereka berdua langsung menuju toko perhiasan. pengunjung wanita yang merupakan salah satu penggemar Taehyung sangat terkejut dengan kedatangan pria itu dan lebih terkejutnya lagi adalah untuk membeli cincin pernikahan. Sakura mengabaikannya. Dia tidak ingin peduli lagi dengan tatapan orang yanh seolah ingin menanyakan hubungan mereka berdua.

Setelah meninggalkan toko perhiasan. Tanpa sengaja sebuah media Jepang memotret kebersamaan mereka berdua yang baru saja keluar dari toko perhiasan. Semua beria itu menjadi headline dimana-mana. Bahkan ada pula orang yang mengatakan jika Sakura datang ke konser BTS kemarin dan beberapa saksi juga menambahkan jika mereka berdua berkencan setelah pulang dari konser.

Setelah semua pemberitaan itu keluar. Gosip yang sebelumnya beredar jika mereka berdua mengakhiri hubungannya seolah-olah ditampar dengan berita yang baru ini

Headline yang banyak dipakai media adalah Miyawaki Sakura dan Kim Taehyung bertunangan atau menikah?

Semua orang percaya itu hanyalah isu tapi semua orang juga percaya hal itu benar adanya. Yang tahu jawabannya adalah mereka berdua.

Ponsel mereka berdua ramai berdering. Jawabannya adalah pasti karena mereka ingin mengetahui berita yang dksebarkan oleh media.

"Jangan diangkat. Abaikan saja." Mereka berdua sedang berjalan dengan santainya. Walaupun beberapa pasang mata melihat keintiman pasangan itu.

"Tapi Taehyung."

"Jika kau mengangkatnya. Aku akan menciummu disini dan sekarang juga."

Sakura dengan refleks memukul lengan Taehyung.

"Aw, Sakit." Taehyung mengelus tangan yang Sakura pukul.

"Berani-beraninya kau melakukan itu didepan publik. Aku akan membuat pelajaran untukmu.

"Ampun." Taehyung setengah memohon. Setengah lagi bercanda.

Sakura sedikit kesal melihat kelakukan kekasihnya itu.

"Cincin yang kita pesan harus menunggu sekitar 3 minggu lagi. Apa tidak masalah kita tunda pernikahan kita dampai bulan depan?" Taehyung mengamati wajah Sakura.

"Tidak masalah. Menikah tahun depanpun aku tidak masalah."

Mereka berdua berjalan beriringan melewati beberapa toko pakaian branded yang tersebar di pusat Osaka.
"Tidak. Itu masalah untukku.Menunggu satu bulan saja tidak sanggup apalagi sampai tahun depan."

"Jangan berlebihan. Tahun depan itu hanya 5 bulan lagi."

"Itu masih lama Sakura." Taehyung merengek.

"Aku tahu alasanmu ingin cepat menikah denganku."

"Apa?"

"Karena kau ingin selalu melakukan itu padakukan."

"Melakukan apa?" Taehyung tahu apa yang Sakura maksudkan tapi dia sengaja bertanya untuk menggoda Sakura.

"Aku tidak mau menjawabnya." Wajah Sakura langsubg bersemu.

"Apa Sakura. Aku ingin tahu apa yang kau maksud." Taehyung tidak bisa menahan tawanya.

"Kau menyebalkan." Sakura menggerutu kesal.

"Aku bercanda." Taehyung merangkul tubuh Sakura.

"Oh ya. Kau harus datang di penutupan konser tur Jepang BTS 10 hari lagi."

"Aku tidak mau. Aku sudah datang ke konser BTS Osaka. Itu cukup bukan."

"Ayolah ini penutupan konser kami. Selain itu lokasinya di Tokyo Dome."

"Bagaimana jika mereka tahu aku datang kekonser kalian lagi."

"Tidak masalah bukan. Lagipula mereka juga tahu kita berdua masih berhubungan.

"Itu ide yang buruk Taehyung." Sakura mengernyitkan alisnya.

"Ayolah. Aku mohon."

"Akan kupikirkan." Balas Sakura.

"Tidak mau. Kau harus datang."

"Baiklah aku akan datang. Kau senang."

Senyum Taehyung mengembang. "Terimakasih banyak sayang."

***

Jungkook membaca berita seputar Taehyung dan Sakura di media internet membuat hatinya Semakin sakit. Dia hanya bisa mendengus kesal. Bukan kesal dengan Taehyung lagi tapi kesal karena sampai sekarang dia masih juga belum bisa melupakan Sakura.

Beberapa teman Jungkook mencoba mendekatkan dirinya dengan salah satilu idol wanita tapi pria itu bersikap dingin. Mungkin jika ada 2 Sakura di dunia ini. Dia akan mengencani Sakura kedua itu.

Jungkook mengambil ponselnya yang tergeletak di meja hotel. Dia memilih menyepi sendiri di kamar dibandingan ikut pergi dengan temannya yang lain.

"Halo. Maria."

"Jungkook. Bagaimana kabarmu?" Jawab Maria dari sebrang telepon.

"Aku baik. Bagaimana denganmu?"

"Lebih baik dari sebelumnya." Maria sedikit tertawa.

"Bagaimana kabar Sakura?"

Maria tidak langsung menjawab pertanyaan itu. "Dia baik." Kemudian Maria menjawabnya dengan singkat.

"Dia sudah kembali dengan Taehyung?"

"Ya seperti yang kau baca di internet."

"Aku ingin sekali bertemu dengannya." Jungkook menahan kerinduannya pada Sakura.

"Aku bisa mengaturnya untukmu supaya kalian bisa bertemu."

"Apa Sakura mau menemuiku."

"Dia pasti mau menemui dirimu." Maria berusaha meyakinkan Jungkook.

"Aku tidak yakin Maria. Aku telah melakukan kesalahan besar. Dia tidak akan memaafkan diriku."

"Sakura orang yang baik pasti dia akan memaafkan dirimu."

"Aku tidak tahu. Aku takut dia membenciku."

"Jungkook jangan berpikir negatif. Itu hanya akan merusak dirimu sendiri."

"Hmm."

"Tenang saja. Aku akan mengatur pertemuan kalian berdua."

"Terimakasih Maria."

"Istirahatlah. Aku akan menghubungimu nanti."

"Baik.

Panggilan berakhir.

Bertemu dengan Sakura setelah insiden itu. Mungkin bukan sesuatu hal yang baik.