PART 25

287 53 2
                                    

Setelah Taehyung meninggalkan apartemen Sakura mengajak Jungkook berbicara dengannya didalam apartemen. Ketika mereka berdua masuk kedalam apartemen terlihat Maria sedang menikmati siaran kabel liar negeri dengan semangkok popcorn di pangkuannya.

"Kita bicara dikamarku saja."

Jungkook mengikuti Sakura dari belakang.

"Sakura. Apa kau tahu semua ini?" Jungkook masih berdiri ketika Sakura duduk diatas ranjangnya.

"Aku tidak tahu Jungkook. Aku tahu baru hari ini. Ketika pertemuan diadakan."

"Ok. Kalian akrab akhir-akhir ini. Apa yang kau sembunyikan Sakura?" Jungkook memicingkan matanya.

"Aku tidak menyembunyikan apapun. Kami hanya berteman."

"Kau berbohong padaku Sakura." Tentu saja Jungkook tahu bahwa hubungan mereka berdua tidak mungkin dikatakan sebagai teman.

"Apa maksudmu Jungkook?"

"Kau menyukainya bukan?"

Sakura mulai kesal dengan percakapan ini. "Jangan membuatku kesal Jungkook. Mengapa kau menjadi menyebalkan seperti ini."

"Maafkan aku Sakura. Aku takut kau melupakanku." Akhirnya pria itu lebih memilih mengalah. Mengakhiri percakapan ini dibandingkan dengan melihat Sakura marah dengannya.

Sakura menepuk ruang disampingnya. "Duduklah."

Jungkook mengikuti perintah Sakura tanpa suara.

"Aku minta maaf. Aku panik dan takut. Takut jika kau pergi dan tidak membutuhkanku lagi."

Ternyata pria ini tidak bisa move on.

"Jungkook kita sudah berpisah. Kau harus melanjutkan kehidupanmu. Kau perlu mencari pengganti diriku."

"Untuk saat ini aku tidak butuh semua itu. Aku nyaman jika kau masih disisiku walau kau tidak mencintaiku."

Seberapa keras Sakura melarang Jungkook untuk tidak mengharapkannya tetap saja percuma. Pria itu masih mengikatkan diri padanya.

***

Taehyung tiba didorm ketika suasana
Dorm masih dalam keadaan sepi. Keinginannya untuk meninju wajah Jungkook di parkiran basement apartemen Sakura tidak bisa dia lawan. Jungkook itu berubah menjadi pria yang sangat menyebalkan. Duduk di ruang telivisi sendirian membuat Taehyung merasa lebih lega. Karenanya dia tidak perlu mengingat hal yang dia benci.

Terdengar suara pintu terbuka. Muncullah sosok Jungkook dengan wajah masam melewati Taehyung.

"Jangan pernah melakukan hal itu lagi terhadapnya." Taehyung membuka suaranya.

"Sejak kapan kau mencampuri urusanku?" Jungkook menjawab dengan sinis."

"Sejak kau memanipulasi Sakura untuk dirimu." Jawab Taehyung dengan enteng.

"Lalu?"

Taehyung berdiri dan menghampiri Jungkook yang sedang menatapnya dengan tajam.

"Jika bukan karena kita dekat sebelumnya dan aku masih menghargai member yang lain. Aku sudah menghabisimu."

Jungkook tertawa. Entah hal mana yang lucu. Pria itu sepertinya sudah kehilangan akal.

"Lakukan saja. Aku tidak perduli. Selama aku mendapatkan Sakura kembali ke sisiku. Aku tidak peduli." Balas Jungkook.

"Kau bilang aku psiko tapi ternyata kau juga seorang psiko. Orang yang mencintai Sakura adalah dua orang psiko dari grup idol yang sangat terkenal." Ejek Taehyung.

"Teserah apa katamu. Aku tidak perduli." Jungkook mengangkat kedua bahunya.

"Ingat selalu. Kau yang merebut dirinya dariku jadi bersiaplah aku akan merebutnya darimu. Aku kubuat kau menyesal telah melakukan hal ini padaku."

"Aku menunggunya." Jungkook tersenyum sinis kemudian meninggalkan Taehyung.

Yeah, bocah yang dulu dia lihat polos ternyata sudah berani menantang dirinya. Tentu saja Taehyung tidak takut. Bahkan ini lebih mempermudah dirinya untuk semakin mendekati Sakura.

Dengan sambil memegang ponselnya Sakura mengingat kembali kejadian tadi siang. Itu cukup menakutkan untuknya.  Hal itu belum pernah terjadi. Dia tahu hubungan Taehyung dan Jungkook semenjak Sakura dan Jungkook bersama memang terlihat tidak begitu dekat lagi seperti dulu. Wanita cantik itu benci berada dalam situasi seperti ini.

"Sakura, boleh aku masuk?" Maria mengetuk pintu kamar Sakura.

"Masuklah."

Ketika membuka pintu Maria melihat Sakura sedang sibuk dengan ponselnya.

"Bisakah kita bicara?" Maria duduk di ranjang.

"Katakan." Sakura meletakkan ponselnya di ranjang.

"Apa kau berhubungan dengan Taehyung?"

"Kami hanya berteman."kemarin Jungkook yang bertanya dan sekarang Maria. Besok siapa lagi yang akan bertanya mengenai hubungan mereka berdua.

"Apa kau yakin?" Maria memastikan.

"Aku sangat yakin." Jawab Sakura. Dan ya, memang benar untuk sekarang ini hubungan Sakura dan Taehyung hanya berteman.

"Aku berharap hububgan kalian tidak lebih dari teman."

Sakura mengernyitkan alisnya mendengar pernyataan dari Maria.

Ketika melihat wajah Sakura setelah mengatakan hal itu, Maria merasa tidak enak. Dia tidak ingin Sakura mengira dirinya mengatur kehidupan asmara Sakura.

"Maafkan aku, tolong jangan salah paham. Aku takut kau terluka. Kau tahu Jungkook adalah sahabat sekaligus member satu grup yang a dengan Taehyung. Aku tidak mau kau disalahkan karena perpecahan mereka."

"Bagaimana jika sebelumnya mereka berdua sudah pecah?"

"Darimana kau tahu?"

"Aku hanya menebak."

"Jika memang seperti itu aku tidak bisa berkata apapun lagi. Hanya ingat jaga dirimu. Jangan sampai terluka."

"Terimakasih Maria."

Sakura hampir lupa jika hari ini dia ada janji bertemu dengan Jungkook. Namun sampai jam melewati makan siang tidak ada juga panggilan atau pesan dari Jungkook. Sakura berpikir Jungkook sudah melupakan janjinya. Dia juga tidak ingin menghubungi pria itu. Mungkin ini semua salahnya karena membuat Jungkook masih berharap dengannya tapi alsan wanita itu karena dia menganggap Jungkook adalah teman dekatnya tidak lebih.

My Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang