"Sebaiknya kita tidak perlu bertemu dulu Jungkook. Ini lebih baik untuk kita."
"Aku janji tidak akan membuat masalah."
"Aku minta maaf. Aku hanya ingin kau bergerak maju. Selama ini aku selalu menjadi bayanganmu."
"Kau tidak pernah melakukan ini Sakura. Semoga kau tidak menyesalinya."
Jungkook yang kesal langsung mematikan panggilan dari Sakura.
Mengapa begitu sulit memberi pengertian pada Jungkook.
***
Taehyung sedang duduk di meja makan bersama member yang lainnya kecuali Jungkook. Jika disana ada Jungkook disana pasti tidak ada Taehyung. Begitupun sebaliknya.
Hari ini dia sangat kesal karena Sakura begitu sibuk. Terakhir kali Sakura menghubunginya memberitahu jika dia akan bertemu dengan Anna. Taehyung tahu Jika Sakura bertemu Anna pasti dia akan dikesampingkan. Seperti Taehyung adalah pacar kedua dan Anna adalah pacar pertama. Anna adalah segalanya untuk Sakura.
"Taehyung. Ponselmu sudah dua kali berdering." Ucap Jimin yang baru saja datang ke meja makan.
Dengan sekejap Taehyung langsung menyelesaikan makanannya. Meletakkan piring kedalam westafel kemudian langsung pergi menuju kamar.
Ponselnya masih berdering ketika dia sampai dikamarnya. Menutup pintu kamarnya kencang-kencang dan mengangkat panggilan Sakura.
"Iya halo. Sakura. Aku disini?" Taehyung menjawab dengan terburu-buru.
"Aku memanggilmu berkali-kali tapi kau tidak menjawab panggilanku." Sakura memanyunkan bibirnya.
"Maafkan aku. Aku sedang makan malam. Aku tidak tahu jika kau meneleponku."
"Lanjutkan makan malammu. Kita bicara lagi nanti." Terdengar sedikit nada kecewa dari suara Sakura.
"Aku sudah selesai makan." Jawab Taehyung dengan lantang. Padalah dia baru sama memasukkan dua sendok makanan kedalam mulutnya.
"Kau tidak bohong?"
"Aku tidak mungkin bohong dengan kekasihku ini."
Sakura mendesis mendengar rayuan Taehyung tadi. "Apa yang kau lakukan hari ini?" Tanya Sakura.
"Aku tidak melakukan apapun. Aku menunggu kekasihku menghubungi diriku tapi sepertinya dia sibuk dengan sahabatnya. Aku merasa dicampakkan." Taehyung membuat suara sedih. "Aku sangat merindukan kekasihku itu."
Sakura tertawa. "Maafkan aku. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Walaupun kami sama-sama berada di Jepang tapi jadwal kami yang tidak memungkinkan."
"Kau sepertinya lebih mencintainya dibandingkan diriku."
"Aku mencintaimu Taehyung."
"Kau bohong." Taehyung bersikap seperti anak kecil.
"Tapi dia lebih penting untukmu."
"Tidak Taehyung. Kau kebih penting untukku." Sakaura berusaha menenangkan kekasihnya yang sedang marah itu.
"Kau bersumpah?"
"Aku bersumpah."
"Aku tidak menyukai Anna."
"Kenapa? Anna adalah orang yang baik.
"Dia menyebalkan." Balas Taehyung.
"Mengapa kau berpikir dia seperti itu?"
"Kau tahu. Dia pernah memaki diriku karena telah menggagalkan kencanmu dan Jungkook."
Sakura menahan tawanya.
"Dan aku muak dia selalu berkata betapa hebatnya Jungkook."
Tadi siang Anna mengeluh tentang sifat menyebalkan Taehyung dan sekarang Taehyung mengeluh tentang betapa menyebalkannya Anna.
"Ya tuhan. Kalian berdua ini lucu." Sakura tertawa.
"Siapa?" Tanya Taehyung kebingungan.
"Kau dan Anna. Tadi siang ketika aku bertemu dengannya juga dia mengeluh betapa menyebalkannya dirimu.""Aku tidak menyebalkan." Taehyung membela dirinya.
"Lalu?"
"Aku tidak menyebalkan Sakura. Percayalah padaku."
"Aku percaya padamu." Sambil menahan tawa.
"Berbuat baiklah pada Anna. Dia itu sahabatku."
"Tidak. Aku adalah satu-satunya sahabatmu." Pria itu ingin menjadi dominan di dalam kehidupan Sakura.
"Taehyung."
"Ok. Baiklah. Kau boleh menganggapnya sahabatmu walau aku masih yang terbaik."
"Kau ini sombong sekali. Tidak heran jika Anna bilang kau itu menyebalkan."
"Bukan seperti itu Sakura." Taehyung merengek. "Tidak ada yang boleh berada nomor di puncak nomor satu untukmu kecuali aku."
"Bahkan keluargaku?"
"Untuk itu pengecualian. Jika ayahmu mendengarnya dia pasti akan memintamu untuk mengakhiri hubungannya denganku."
"Jadi kau takut dengan ayahku?" Sakura mencoba menggoda Taehyung.
"Bukan takut tapi-." Taehyung tidak melanjutkan perkataannya.
"Tapi apa?"
"Pokoknya tidak." Taehyung berusaha membela dirinya.
"Bilang saja kau malu mengakui jika kau takut berhadapan dengan ayahku."
"Aku bilang tidak Sakura." Taehyung memasang wajah kesal.
"Lalu. Lalu." Sakura tidak berhenti menggoda Taehyung.
"Ok. Aku takut. Bagaimana tidak. Wajah ayahmu itu seperti ingin memakanku. Dia bahkan tidak tersenyum ketika aku berusaha membuatnya sedikit tertawa."
Sakura tertawa puas. Taehyung semakin kesal mendengar Sakura tertawa seperti itu.
"Jika kau disini. Aku akan menggigitmu." Taehyung berkata dengan nada kesal dan gemas.
"Apa kau ini kanibal?" Sakura masih dalam mode tertawa.
"Tentu bukan. Aku akan menggigitmu dengan cara yang berbeda dan kau sukai." Kini giliran Taehyung yang menggoda Sakura.
Rona wajah Sakura kini berubah menjadi merah muda.
"Dasar mesum."
"Itu sangat diizinkan untukku melakukannya."
"Siapa bilang?"
"Aku yang bilang." Taehyung tersenyum sangat lebar.
"Kau memang menyebalkan Taehyung."
"Terimakasih sayang." Taehyung tertawa dengan keras. Sehingga membuat Jungkook yang sedang fokus membaca buku dikamarnya sangat terganggu.
Jungkook ingin sekali menggedor kamar pria itu lalu melepar buku yang sedang dia baca ke mukanya. Well, itu tidak mungkin dia lakukan. Karena dia tahu dengan siapa Taehyung berbicara. Imagenya bisa hancur didepan Sakura jika dia melakukannya. Sekarang dia hanya bisa menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy
Fanfiction(COMPLETED) Semua orang tahu jika Miyawaki Sakura dan Kim Taehyung adalah musuh abadi. Miyawaki Sakura merupakan artis terkenal setelah dia memutuskan lulus dari grup yang menaunginya, HKT 48. selain itu Kim Taehyung juga adalah salah satu idol ter...