"Apa kau marah padaku?" Tanya Jungkook pada Sakura.
"Aku tidak marah padamu." Jawab Sakura pada sambungan telepon.
"Aku minta maaf. Ponselku tertinggal di studio. Untung saja Yoongi hyung menemukannya dan mengembalikannya padaku barusan."
"Kau ceroboh sekali."
"Aku minta maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi."
Terdengar helaan nafas dari Sakura. Jungkook tahu Sakura sedikit kesal dengannya saat ini.
"Apakah kau jadi menemuiku hari ini?"
"Ya, jadi." Mood Jungkook berubah naik satu tingkat dari senang.
"Baiklah. Aku akan bersiap."
"Aku akan menjemputnya sekarang." Jungkook memakai sepatu yang dia ambil dari rak sepatu yang ada di kamarnya samping mengapit ponsel di bahu.
"Jangan memakai pakaian yang terlalu formal, ok."
"Hmm. Iya." Jungkook mengangguk. "Aku hanya memakai tshirt dan jeans."
"Baiklah. Cepat aku menunggumu.""Aku akan berangkat sekarang. Sampai jumpa."
"Sampai jumpa Jungkook."
Setelah panggilan putus. Jungkook langsung mengambil topi serta kunci mobilnya. Dia keluar dari kamar dengan sedikit buru-buru.
"Kemana bocah itu akan pergi?" Tanya Yoongi.
"Apakah aku perlu menjawabnya." Seru Seokjin.
Yoongi tahu jawabannya. Siapa lagi jika buka Sakura.
Selang berapa lama kemudian Jungkook sampai di apartemen Sakura. Disana dia menjemput Sakura untuk pergi.
"Kemana kau ingin pergi hari ini?" Jungkook bertanya kepada Sakura dan menyalakan mesin mobilnya meninggalkan apartemen.
"Sebenarnya aku ingin membeli beberapa pakaian."
"Ah, kau sekarang sudah mulai hobi berbelanja?" Ledek Jungkook.
"Jangan meledekku. Aku tidak terlalu suka berbelanja. Aku hanya perlu beberapa pakaian baru untukku pergi ke pulau nami nanti untuk pengambilan gambar untuk majalah bazar."
"Ah, bersama Taehyung hyung bukan?" Dengan enggan Jungkook menyebutkan nama Taehyung.
"Iya benar."
"Sakura."
"Ya."
"Aku mohon jangan jatuh cinta padanya."
"Kenapa?"
"Karena aku tidak tahan jika melihatmu berdua dengannya. Pandanganmu terhadapnya tidak seperti kau memandangku. Aku merasa kau mencintai Taehyung hyung."
"Sudah kukatakan kami hanya berteman."
"Aku tahu." Jungkook mengalihkan pandangannya kepada Sakura sekilas. "Taehyung hyung mengejarmu sudah sekian lama. Aku rasa kau juga tahu hal itu."
"Aku tidak tahu." Sakura membuang mukanya kearah jendela mobil.
"Jangan menghindar Sakura. Aku tahu hal itu. Sangat ironis bukan. Kami menyukai wanita yang sama." Jungkook meringis sedih.
Mungkin apa yang dikatakan Jungkook benar. Sakura mencintai Taehyung tapi sejak kapan dia mencintai pria itu. Dia juga tidak tahu.
"Kita sudah sampai." Jungkook memarkirkan dengan rapi mobilnya di basement parkir mall. Jungkook mengambil topi baseball dan menutupi sebagian wajahnya dengan masker. "Pakai topi ini. Supaya orang tidak dapat melihatmu dengan jelas." Jungkook menyerahkan topi berwarna putih kepada Sakura.
"Tapi apa kau yakin mereka tidak akan mengenali kita?" Sakura masih ragu.
"Jangan khawatir."
Sakura mengangguk. "Hei Jungkook, apakah topi ini bekas kau pakai?"
Jungkook tertawa. "Tidak, aku membelinya seminggu yang lalu tapi belum sempat memakainya. Memang kenapa?"
"Aku menyukai topi ini. Kelihatnya bagus. Jika kau mau aku bisa membayarnya."
"Jika kau suka, itu untukmu. Aku bisa membelinya lagi nanti." Jungkook tersenyum.
"Benarkah?" Mata wanita itu membulat penuh.
"Hmm." Jungkook mengangguk.
"Ah, termakasih Jungkook. Kau memang yang terbaik." Sakura mulai memakai topi itu dan memasangkan masker di mulutnya.
Mereka berduapun masuk kedalam mall. Beruntungnya mereka berdua hari ini. Kondisi mall hari ini tidak begitilu ramai dan tidak banyak orang juga orang yang berlalu lalang di sekitaran mall.
Pertama-tama Sakura masuk kedalam outle victoria secret. Jungkook langsung menurunkan topinya sedikit lebih dalam karena ini pertama kalinya dia menemani seorang wanita kedalam outlet pakaian dalam khusus wanita. Untung saja dia memakan masker dan topi jika tidak sales wanita di outlet ini bisa melihat wajah merona Jungkook yang malu.
Sakura meninggalkan Jungkook dibelakangnya. Wanita itu sibuk memilah-milah lakaian dalam yang cocok untuk dirinya tanpa tahu di sampingnya Jungkook menyembunyikan rasa malunya karena malu.
"Lihat. Apakah ini cocok untukku?" Sakura memeperlihatkan sepasang pakaian dalam wanita berwarna pink pastel kepada Jungkook.
Pria itu tidak tahu apa yang bisa dia katakan. Dia terlalu malu untuk menjawabnya.
"Jungkook, aku bertanya padamu."
"I-iya itu cocok untukmu." Jungkook menjawab sambil terbata-bata.
"Kalau yang ini?" Sakura memperlihatkan pakaian dalam berwarna hitam."
Dan ya pakaian dalam itu sedikit seksi dan jika Sakura memakainnya pasti akan terlihat sangat bagus.
Jungkook membuyarkan lamunan kotornya itu. Waktunya kembali ke realita.
"Apa yang kau pikirkan. Mengapa kau tampak seperti melamun." Sakura menundukkan wajahnya dan berusaha melihat wajah Jungkook yang tertutupi oleh masker dan topi.
"Tidak. Itu cocok untukmu." Jungkook berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Dari tadi kau bilang semuanya cocok untukku." Sakura memanyunkan bibirnya.
"Aku tidak tahu harus menjawab apa karena memang benar semua yang kau pakai itu selalu terlihat indah. Walaupun kau hanya memakai kaos longgar putih yang sedikit sering kau pakai di apartemenmu di Jepang." Jungkook meringis.
"Hentikan, jangan meledekku." Sakura memukul bahu Jungkook.
Jungkook bisa merasakan sedikit kesenangan karena akhirnya dia bisa berduaan saja dengan Sakura tanoa Taehyung yang mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy
Fanfiction(COMPLETED) Semua orang tahu jika Miyawaki Sakura dan Kim Taehyung adalah musuh abadi. Miyawaki Sakura merupakan artis terkenal setelah dia memutuskan lulus dari grup yang menaunginya, HKT 48. selain itu Kim Taehyung juga adalah salah satu idol ter...