PART 7

386 66 2
                                    

Setelah selesai berbelanja kebutuhannya selama dua minggu kedepan Taehyung menurunkan Sakura didepan apartemen.

Taehyung kembali mengemudi menuju gedung Big Hit. Disana teman segrupnya sudah menunggu termasuk Jungkook.

Dia melihat Jungkook dengan cemas melihat layar ponsel. Menekan diatas layar ponselnya.

Mungkin jika boleh jujur Taehyung sedikit senang karena hari ini Sakura mengabaikan Jungkook. Sedikit kejam memang tapi dia sudah tidak perduli lagi. Hatinya sudah dipenuhi dengan obsesi dirinya untuk memiliki Sakura.
"Letakkan ponselmu. Apakah kau mendengar kita berbicara." Yoongi sedikit berteriak kepada Jungkook.

Taehyung tersenyum miring. Dia ingin sekali memberi pelajaran kepada Jungkook. Jika bukan karena dia pasti Sakura sudah berada dalam pelukannya.

Empat tahun yang lalu

Taehyung merasa badannya sedikit demam. Sesampainya mendarat di Jepang dia sudah merasakan sakit diseluruh tubuhnya. Mungkin karena jadwal BTS yang terlalu padat.

Mereka pergi ke Jepang untuk mengadakan konser. Namun sebelum konser diadakan mereka diundang ke sebuah acara yang disana berisikan orang terkenal seperti artis maupun idol.

"Hyung aku ingin keluar." Ucap Taehyung kepada managernya.

"Aku akan meminta seseorang menemanimu."

"Tidak perlu aku ingin keluar sendiri. Aku tidak akan jauh."

"Baiklah hati-hati."

Taehyung meninggalkan hotel sendirian. Sepertinya berjalan-jalan sebentar memang yang dia butuhkan. Buktinya saja dia sudah merasa baikan sekarang ini. Taehyung melihat ada sebuah minimarket dia mampir kedalam minimarket tersebut karena dia merasa sedikit haus.

Menuju mesin pendingin minuman dan mengambil sekaleng soda lalu membuka dan meminumnya. Setengah kaleng soda sudah diminum oleh Taehyung. Kemudian dia menuju kasir. Dia tidak tahan untuk menunggu meminumnya karena tenggorokannya terasa sangat kering.

"Maafkan aku. Aku sudah meminum setengah dari kaleng soda ini." Taehyung merasa tindakannya itu kurang sopan.

"Tidak masalah selagi kau membayarnya." Sahut sang kasir perempuan yang masih muda berusia sekitar 18 tahunan.

"Harganya 2 yen."

Taehyung merogoh kantungnya. Sial dia melupakan dompetnya.

"Tuan apakah kau siap untuk membayar?"

Taehyung yang sedikit kebingungan tidak tahu harus apa. Jika dia memanggil managernya mungkin juga akan membutuhkan waktu yang lama dan dia pasti membuat antrian yang cukup panjang. Selamat untuknya sekarang hanya ada satu pelanggan wanita dibelakangnya. Dia tidak bisa memperhatikan wajah pelanggan itu karena dia sendiri sudah terlihat panik.

"Sebenarnya maaf. Aku lupa membawa dompetku." Jawab Taehyung dengan bahasa Jepang berlogat Korea.

"Tuan, setampan apapun dirimu. Kau tetap harus membayar jika tidak aku bisa dipecat." Kasir wanita itu sedikit kesal.

"Bisakah kau menunggu. Aku akan menghubungi seseorang.

"Maaf tuan kau bisa menyebabkan antrian panjang."

"Tunggu sebentar." Taehyung mengitak atik ponselnya. Dengan sedikit panik dia berusaha menghubungi managernya namun gagal.

Sakura melihat seorang pelanggan yang membeli sekaleng soda sedang panik ketika ingin membayar minumannya. Pria itu lupa membawa dompetnya. Beberapa kali dia melirik pria itu. Tidak mungkin dia sengaja minum tanpa membayar.

"Masukan saja kedalam tagihanku." Sakura membuka suaranya. Dia menyerahkan beberapa belanjaan kepada kasir.

Pria itu menatap Sakura dengan tajam. Mata tidak bergeser sedikitpun sampai Sakura membayar semua belanjaannya.

"Kau bisa membawa minumanmu. Itu sudah kubayar." Sakura tersenyum pada Taehyung.

Sial, Taehyung malu sekali. Dia tidak bisa menyimpan raut wajahnya.

Sakura pergi meninggalkan minimarket tersebut namun dia mendengar seseorang memanggil.

"Nona. Nona." Panggil pria kaleng soda tadi.

"Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Sakaura dengan mata besarnya.

Hati Taehyung berdegup semakin kencang ketika Sakura memberikan tatapan itu. Wanita didepannya ini cantik bahkan sangat cantik. Dia merasa pernah melihatnya tapi dia juga lupa.

"Terimakasih untuk sodanya."

"Ah, jangan sungkan. Itu hanya sekaleng soda." Sakura mengibaskan tangannya.

Taehyung menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu.

"Apakah ada sesuatu lagi?"

"Sebenarnya aku sedikit tersesat. Aku lupa jalan ke hotel."

Sakura meringis. "Apa nama hotelmu?"

"Hotel xx."

"Itu tidak jauh dari sini. Aku akan mengantarmu."

Sebenarnya Taehyung tidak mengharapkan Sakura mengantarkannya sampai hotel. Memberi petunjuk arah mungkin sudah cukup.

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju hotel tempat Taehyung menginap.

"Sepertinya kau bukan orang Jepang." Tanya Sakura.

"Aku orang Korea."

"Apakah kau sedang berlibur?"

"Aku sedang bekerja." Taehyung tidak berbohong memang benar dia sedang bekerja. Idol adalah pekerjaannya. "Bolehkan aku tahu namamu?"

Sakura melihat Taehyung sekilas. Sepertinya pria ini tidak mengenalinya.

"Aku Sakura." Sakura menjawab dengan senyuman.

"Aku Taehyung." Jawab Taehyung dengan malu-malu. Wanita ini dia tidak mengenalinya.

"Kita sampai." Sakura memberitahu Taehyung.

"Hmm. Terimakasih Sakura."

"Tidak masalah Taehyung. Lain kali bawa dompetmu." Sakura tertawa. "Sampai jumpa Taehyung." Sakura melambaikan tangannya.

Setelah melihat Sakura pergi Taehyung masuk kedalam hotel. Di dalam kamar dia melihat Jungkook sedang asik bermain dengan psp miliknya.

"Hyung kau darimana?"

"Keluar." Jawab Taehyung singkat.

Wanita itu sangat sangat cantik dan lembut. Apakah dia bisa bertemu dengan wanita itu lagi?

My Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang