PART 19

314 53 10
                                    

Setelah ciuman yang panas itu Taehyung memberikan tour singat kesekeliling rumah mewah dengan taman yang luas itu. Tidak berhentinya Sakura memuji rumah Taehyung. Pria itu tahu bahwa Sakura akan menyukai rumah ini sebab dia membeli rumah ini karena pernyataan Sakura tentang rumah idealnya di salah satu acara tv Jepang.

Wanita itu ingin sekali mempunyai rumah dengan halaman yang luas dan berada dipinggiran kota. Butuh waktu yang cukup lama dan penawaran yang cukup alot untuk mendapatkan rumah idaman Sakura.

"Rumahmu. Aku menyukainya. Terlihat menakjubkan. Aku ingin memiliki rumah seperti ini." Puji Sakura.

"Kau harus menikahiku dulu jika ingin memiliki rumah ini."

"Apakah aku bilang ini memiliki rumahmu." Sakura mencibir.

"Kau tidak akan menemukan rumah seperti ini di Seoul. Sekalinya ada tidak akan indah seperti rumahku." Tawar Taehyung.

"Memangnya aku bilang akan menetap di Seoul."

"Siapa tahu." Taehyung mengangkat bahunya.

"Ngomong-ngomong, siapa yang menguruh rumahmu ini. Bukankah kau tinggal di dorm?"

"Suami istri Kang yang mengurus rumah dan tamanku dan juga mereka merawat Yeontan."

"Aku berpikir sepertinya kau sudah siap menikah bahkan kau membeli sebuah rumah besar ini."

"Umurku semakin tua dan aku butuh istri untuk mendapingiku. Tidak mungkin aku akan terus hidup melajang."

"Kalau begitu cepatlah menikah." Ucap Sakura.

"Apa kau mau menikah denganku?" Tanya Taehyung.

"Jangan bercanda."

"Apa kriteria suami pilhanmu?"

"Tampan, Baik dan Kaya." Jawab Sakura.

"Aku memenuhi semua kriteria itu jadi aku berhak menikahimu." Taehyung tersenyum menggoda Sakura.

"Berhenti menggodaku."

"Aku tidak menggodamu. Jika kau bersedia, aku akan menikahimu sekarang juga."

Sakura menepuk keningnya. "Kau harus pergi ke psikiater."

Taehyung tertawa dengan sangat puas. "Aku memang tidak pernah salah dalam hal memilih wanita. Ayo akan kukenalkan dengan pasangan Kang."

Mereka berdua kembali kedalam rumah besar itu. Taehyung mengarahkan Skura kedalam dapur dan disana dia melihat sepasang suami istri yang berusia lebih dari 55 tahun.

"Sakura perkenalkan ini Bibi Kang dan yang menggendong Yeontan adalah Paman Kang. Mereka yang mengurus rumah ini."

"Halo, aku Sakura. Salam kenal."

"Halo nona Sakura." Sapa Paman Kang. Dia hendak mendekati Sakura namun sakura mundur karena Yeontan.

Sakura bersembunyi dibalik punggung Taehyung.

"Paman lepaskan Yeontan keluar Sakura takut dengan anjing."

Paman Kang tertawa. Dia tidak pernah melihat orang yang takut melihat anjing seperti Sakura.

"Baiklah aku akan keluar dan melepakan Yeontan." Paman Kang keluar menuju taman.

Kini di dapur hanya ada Sakura, Taehyung dan Bibi Kang.

"Jangan bilang ini adalah wanita yang gambarnya ada diseluruh ruangan itu." Celetuk Bibi Kang.

"Bibi jangan berbicara dengan nada kaget seperti ini. Kau membuatku seperti tersangka." Taehyung menjawab dengan malu.

"Mengapa kau malu. Kau bisa menghabiskan waktu berjam-jam diruangan itu. Entah apa yang kau lakukan." Bibi Kang menaruh curiga kepada Taehyung.

"Hei Taehyung apa yang kau lakukan." Ledek Sakura.

"Aku pikir dia melakukan sesuatu yang aneh didalam sana." Goda Bibi Kang.

"Seperti apa?" Tanya Sakura kepada Bibi Kang.

"Mungkin saja dia-."

"Hentikan." Taehyung memotong percakapan antar Sakura dan Taehyung.

"Aku hanya menggodamu anak muda." Bibi Kang Tertawa. "Tapi kau Sangat cantik Sakura. Kau bahkan lebih cantik jika dilihat secara langsung. Jika aku punya anak lelaki, aku akan menjodohkanmu kepadanya." Bibi Kang kembali menggoda Teahyung.

"Jangan dia milikku." Taehyung memeluk Sakura.

"Jangan Khawatir. Aku tidak punya anak lelaki jadi aku tidak bisa menjodohkannya dengan Sakura." Sahut Bibi Kang.

"Kalian berdua sangat lucu." Ucap Sakura sambal meringis melihat interaksi Taehyung dan bibi Kang.

"Tidak Sakura. Aku menggoda anak muda ini karena terkadang sifatnya menyebalkan."

"Benar dia memang menyebalkan." Balas Sakura."

"Nah, kau juga setuju denganku bukan." Jawab bibi Kang.

"Kalian berdua berhenti meledekku. Aku lapar." Taehyung kesal karena mereka berdua sangat kompak meledeknya.

"Baiklah tuan muda aku akan menyipkan makannya. Mohon tunggu di meja makan." Ucap Bibi kang.

Sakura tertawa pelan. Daia bisa merasakan hubungan hangan antara mereka berdua.

Sakura dan Taehyung menuju meja makan yang letaknya tidak jauh dari dapur. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menunggi bibi Kang untuk menyiapkan makanan.

Dengan lahap Sakura memakan makanan yang dimasak oleh Bibi Kang.

"Aku pikir aku yang lapar tapi kenapa makanmu yang paling banyak." Ledek Taehyung sambal menikmatai makan siangnya.

"Kau berisik. Aku hanya menikmati makanan Bibi Kang."

"Oke nona Miyawaki. Aku diam." Taehyung kembali menyantap makanannya.

Jungkook masih murung dirumahnya. Berkali-kali dia melihat layar ponsel miliknya. Menunggu Sakura menghubunginya namun sudah berjam-jam dia menunggu hasilnya nihil. Dia tidak pernah merasakan hal seperti ini. Hatinya sangat kacau dan penuh kekhawatiran. Sakura memiliki kekasih adalah bom untuknya. Sakura tidak akan peduli padanya lagi. Dia akan kehilangan Sakura.

Jungkook membuat galeri ponselnya yang penuh dengan potret Sakura. Dia sedikit menyesal mengapa srtuju untuk berpisah. Seharusnyanya dia menolak waktu itu dan mungkin hubungin meraka sat ini masih sama. Sakura juga tidak akan berubah seperti ini.  Pikiran Jungkook semakin kacau. Dia harus segera menemui Sakura. 

My Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang