PART 14

347 56 5
                                    

Tepat pukul 8 malam Sakura sampai dirumahnya. Dia melihat ponselnya. Dilayar poselnya terlihat ada  3 panggilan tak terjawab dari Jungkook. Saat ini dia sedang malas berbicara dengan pria itu.

Sakura melempar ponselnya ke ranjang dan menuju kamar mandi.

Ketika Taehyung pulang, suasana dorm cukup ramai pasalnya semua member sedang berkumpul.

"Hei Kim Taehyung. Kemana saja kau seharian ini." Tegur Namjoon.

"Hari ini aku berkencan dengan kekasihku." Jawab Taehyung dengan asal.

Jungkook yang sedari tadi diam tidak bicara bahkan wajahnya terlihat datar itu langsung shock mendengar jawaban Taehyung.

"Kau punya kekasih." Jimin langsung berdiri dari duduknya.

"Kalian itu seperti ibu-ibu tukang gosip. Aku hanya bercanda." Balas Taehyung.

"Huft, kupikir kau benar-benar mempunyai kekasih." Gerutu Jimin.

"Apakah sespesial itu jika aku mempunyai seorang kekasih?" Taehyung duduk disamping Yoongi dan Jimin.

"Bukan karena itu. Kau itu aneh. Aku pikir kau penyuka sesama jenis." Balas Namjoon.

"Hyung, aku masih normal." Seru Taehyung.

"Hyung." Jimin menyenggol Seokjin yang duduk di sampingnya. "Saat kita konser di Hongkok. Ada seorang artis cantik yang sedang terkenal di sana ingin berkenalan dengab Taehyung namun pria ini menolaknya."

"Aku juga mengingatnya. Dia sampai memintaku untuk berkata pada wanita itu bahwa Taehyung seorang gay." Seokjin tertawa puas.

"Ketika aku mendengar darimu hyung, aku sempat berpikir jika bocah ini benar-benar seorang gay." Yoongi menunjuk ke arah Taehyung.

"Aku bukan gay." Taehyung kembali memperjelas.

"Salah dirimu sendiri berkata kepada kita jika kau seorang gay." Namjoon tidak berhenti tertawa.

Semua orang tertawa kecuali Jungkook. Jungkook merasa ada sesuatu yang berbeda tapi dia belum menyadarinya.

"Hei, anak muda mengapa sejak kau pulang dari studio wajahmu itu seperti cucian kotor." Seru Namjoon pada Jungkook.

"Aku hanya lelah hyung." Jungkook menjawab sesuka hatinya.

"Apakah ada sesuatu yang mengganggu hatimu. Belakangan ini kau selalu murung. Ada apa?" Tanya Seokjin.

Tanpa di jawab oleh Jungkook, Taehyung tahu kenapa alasan Jungkook murung. Dia hanya bisa tersenyum sombong.

"Apakah kau sudah bertemu Sakura?  Tanya Jimin?"

"Sudah." Jawab Jungkook dengan singkat.

"Lalu apa yang membuatmu seperti ini. Kau selalu bersemangat ketika bertemu Sakura. Apalagi sekarang Sakura sedang berlibur ke Korea." Tambah Yoongi.

"Aku tidak apa-apa hyung. Ini tidak ada hubungannya dengan Sakura."

Taehyung ingin sekali menjawab ucapan Jungkook dengan keras. "Dia seperti ini karena Sakura mengabaikannya."

Memang Taehyung terlihat seperti orang jahat dalam cerita novel. Dimana sang villain merebut female lead dari male lead.

"Semuanya aku permisi. Aku sedikit mengantuk." Jungkook bangun dan meninggalkan mereka ber enam.

"Hyung ada apa dengan bocah itu. Sepertinya dia sedang ada masalah." Tanya Jimin.

"Besok pagi aku akan berbicara dengannya." Jawab Seokjin.

Sesampainya dikamar Jungkook tidak langsung tidur seperti apa yang diucapkannya barusan kepada rekan membernya. Dia mengambil ponsel dan kembali menghubungi Sakura namun panggilannya kali ini juga tidak dijawab. Dengan hati yang sedikit gundah Jungkook mencoba tidur.

Sakura baru saja mengambil ponsel yang dia charge di kamarnya. Dia kembali melihat nama Jungkook muncul di layar ponsel miliknya. Akhirnya Sakurapun memutuskan untuk menelepon Jungkook.

Berbanding terbalik dengan Sakura yang mengabaikan panggilan Jungkook. ketika dia melihat nama pemanggil di layar ponselnya adalah Sakura, pria itu langsung mengangkat panggilan Sakura bahkan di detik pertama.

"Selamat malam Jungkook. Apa kau sudah tidur?" Tanya Sakura.

"Aku belum tidur." Sebenarnya dia bersiap untuk tidur.

"Bagaimana rekaman hari ini?"

"Sedikit ada gangguan tapi aku berhasil melewatinya." Perasaan Jungkook berubah sekejap ketika Sakura memperhatikan dirinya.

"Kapan kau akan menyelesaikan rekamanmu?"

"Kemungkinan 3 atau 4 hari lagi."

"Baiklah." Sakura tidak tahu harus mengajukan pertanyaan apa lagi kepada Jungkook.

"Hari ini aku menghubungimu beberapa kali tapi kau tidak menjawab. Apakah kau pergi keluar hari ini?" Dengan ragu-ragu Jungkook bertanya.

"Iya, aku bosan di apartemen. Aku kekorean bukan untuk liburan di apartemen."

Jawan Sakura barysan itu sedikit membuat Jungkook bersalah.

"Maafkan aku Sakura. Aku janji ketika rekamanku selesai kita akan pergi bersama."

"Tidak apa Jungkook."

"Tapi kau kemari untuk liburan dan aku sudah berjanji kepadamu akan mengajakmu berlibur. Aku yang salah. Seharusnya aku bisa membagi waktu."

"Jangan bicara seperti itu." Sahut Sakura sedikit jengkel. Kita bisa nelakukannya jika kau bebas."

"Terimakasih Sakura." Jungkook akhirnya bisa tersenyum lepas.

"Besok Maria akan datang."

"Untuk apa? Apakah ada sesuatu yang penting?"

"Aku tidak tahu. Dia bilang sebuah majalah terkenal si Korea ingin menjadikanku sebagai cover majalahnya."

"Benarkah?" Jungkook sesikit senang. Mungkin saja Sakura akan tinggal lebih lama lagi."

"Iya."

"Untuk majalah apa?"

"Aku lupa. Aku tudak mendengarkan dengan jelas ketika Maria mengatakannya."

"Aku sangat menunggu edisi majalah itu."

"Aku akan memberikannya kepadamu jika majalah itu dicetak."

"Kau memang yang terbaik." Puji Jungkook.

"Baiklah, kau harus istirahat. Selamat malam."

"Selamat malam Sakura."

Percakapan Sakura dan Jungkook selesai.

Tunggu sebentar seperti ada hal yang aneh dengan pekerjaan  yang Sakura bilang barusan. Mengapa Jungkook mengaitkannya dengan Taehyung.

My Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang