Jungkook kelimpungan mencari ponsel dan kunci mobilnya yang mendadak hilang. Pria itu mengobrak-abrik seisi dorm untuk mencari diman ponsel dan kunci mobilnya.
Kunci mobil bisa dia cari nanti tapi ponselnya. Dia harus segera menemukannya. Hari ini dia berjanji akan membawa Sakura jalan-jalan. Jika hari ini gagal lagi. Sakura akan membenci dan tidak akan mempercayainya lagi.
Seokjin sedikit bingung dengan ulah Jungkook yang kelimpungan sedang mencari sesuatu. Bukannya malah membantu Seokjin malah hanya menonton Jungkook yang sednag sibuk mencari ponsel dan kunci mobilnya sambil menikmati minum soda di tangannya.
"Hyung kau tahu dimana ponsel dan kunci mobilku." Jungkook sibuk membuka satu demi satu laci yang ada di ruang tamu.
"Aku tidak melihatnya. Dimana kau meletakkan sebelumnya?" Seokjin meneguk minuman soda yang berada ditangannya sampai tidak tersisa.
"Aku lupa. Aku tidak ingat." Jungkook masih juga belum menemukan ponsel dan kunci mobilnya.
"Tunggu saja. Sebentar lagi Yoongi dan Taehyung pulang. Siapa tahu mereka tahu dimana ponsel dan kunci mobilmu."
"Aku tidak bisa menunggu lama lagi. Sakura pasti sudah menungguku."
"Apakah kau ada janji dengannya?"
"Hmm." Jungkook mengangguk.
"Pakai saja ponselku unguk menghubunginya. Katakan padanya untuk menunggu. Dia pasti akan mengerti."
"Masalahnya adalah aku tidaj hapal nomor ponsel Sakura."
"Tamatlah riwayatmu Jungkook. " Seokjin meninggalkan Jungkook untuk membuang sampah minumannya.
"Aku bisa gila." Jungkook mengacak-acak rambutnya. Dia marah karena masih juga belum bisa menemukan ponsel dan kunci mobil.
Tak selang berapa lama kemudian Taehyung dan Jimin sampai di dorm. Bahkan sampai mereka berdua pulangpun Jungkook masih juga belum bisa menemukan ponsel dan kunci mobilnya. Langkah Taehyng dan Jimin sempat terhenti karena melihat Jungkook yang sibuk mencari barangnya yang hilang.
"Apa yang sedang kau cari?" Tanya Jimin.
"Apa hyung melihat ponsel dan kunci mobilku?" Jungkook bertanya pada Jimin.
"Aku tidak melihatnya. Dimana terakhir kau meletakkannya?"
"Aku lupa. Aku tidak mengingatnya."
"Jika kau tidak mengingatnya, bagaimana bisa kau tahu jika ponsel dan kunci mobilmu itu tidak hilang." Taehyung berkata dengan nada yang sedikit ketus.
"Apa kau yang menyembunyikan ponselku?" Tuduh Jungkook kepada Taehyung.
"Mengapa kau menuduhku?" Taehyung tidak terima dengan pertanyaan Jungkook.
"Aku bertanya. Selain itu dulu kau juga pernah menyembunyikan ponsel dan Kunci mobilku." Jungkook menjawab dengan sinis.
"Bukan berarti aku akan selalu menyembunyikannya."
Situasi semakin panas. Jimin dan Seokjin beradu pandang.
"Apa kau ada masalah denganku? Sebelumnya kau bertanya pada Jimin tidak seperti kau bertanya padaku."
"Jika itu bukan kau. Tidak perlu marah." Balas Jungkook.
"Kau." Taehyung ingin sekali memukul Jungkook karena kesal. Matanya sudah melotot dan memendam amarahnya.
"Taehyung. Maklumilan Jungkook. Dia sedikit stress karena belum juga menemukan ponsel dan kunci mobilnya sedari pagi tadi. Itu membuat dia gagal menghubungi atau menemui Sakura. Mereka ada janji hari ini." Seokjin memberi pengertian supaya Taehyung tidak salah paham dengan Jungkook.
"Lalu. Apakah dengan begitu dia bisa dengan seenaknya menuduhku."
"Ayolah kita itu sudah seperti saudara jangan hanya karena masalah kecil seperti ini hubungan kita rusak." Seru Seokjin.
Jungkook dengan wajah yang tidak peduli mengabaikan Taehyung yang sedang terbakar amarah. Dia tidak peduli dengan semua ucapan Taehyung, yang terpenting untuknya saat ini adalah bagaimana caranya dia bisa menghubungi Sakura dan menemui Sakura secepat mungkin.
"Sudahlah. Aku tidak ingin bertengkar." Taehyung mengibaskan tangannya dan meninggalkan mereka bertiga untuk ke kamarnya.
Seokjun menghela nafas dia bingung apa yang harus dilakukannya supaya ketegangan antara Taehyung dan Jungkook menghilang. Paling tidak berkurang sedikit.
Selang berapa menit kemudian Yoongi pulang dengan memegang kunci mobil dan ponsel.
"Jungkook. Ini punya mu." Yoongi menyerahkan kepada Jungkook.
"Dimana kau menemukannya hyung?"
"Kau meninggalkannya di studio. Kau pergi menibggalkan studio kemarin tanpa menbawa ponsel dan kunci mobilmu."
Apakah itu benar? Jungkook lupa dengan hal itu. Tapi mungkin saja benar. Dia selesai dari studio langsung terburu-buru meninggalkan gedung tanpa mengingat ponsel dan kunci mobilnya.
"Terimakasih hyung." Jungkook mengambil ponsel dan kunci mobil dari tangan Yoongi.
Setelah mendapatkan ponselnya kembali Jungkook langsung menghubungi Sakura tapi sepertinya kemalangan kembali lagi padanya. Sakura tidak menjawab panggilannya. Sudah tiga kali dia menelepon Sakura tapi bekum juga di jawab. Tak lupa Jungkook juga mengirimkan Sakura pesan.
"Hyung Sakura sepertinya marah denganku. Dia tidak menganggkat panggilanku."
"Coba lagi nanti. Mungkin saja ponselnya tidak berada disekitarnya." Seokjin tahu Jungkook sangat mudah panik jika Sakura mengabaikannya.
Dan ponsel Jungkook berbunyi. Wajah pria itu berubah menjadi garis melengkung kebawah yang berati sebuah senyuman yang lebar.
Seokjin akhirnya bisa bernafas dengan lega Jungkook kembali ke mode normalnya.
Jungkook menganggat panggilan itu dan berjalan menuju kamarnya.
"Sakura." Panggil Jungkook dalam telepon.
Taehyung keluar dari kamarnya ketika mendengar Jungkook menyebutkan nama wanita yang dicintainya itu di sambungan telepon. Wajahnya berubah menjadi kesal. Pria itu kembali masuk kedalam kamar dengan membanting pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy
Fanfiction(COMPLETED) Semua orang tahu jika Miyawaki Sakura dan Kim Taehyung adalah musuh abadi. Miyawaki Sakura merupakan artis terkenal setelah dia memutuskan lulus dari grup yang menaunginya, HKT 48. selain itu Kim Taehyung juga adalah salah satu idol ter...