chap 4.

4.2K 383 22
                                    


Yoshhh...lanjut lagi....

Sebelum nya...

Eid Mubarak chingu kesayangan mimi...

Eheheheheh

******

Mendengar suara seorang namja dari ponsel jimin, membuat seorang Kim Taehyung langsung merasakan khawatir yang amat sangat. Pikirannya sudah berpikir yang aneh-aneh..

Taehyung langsung beranjak dari kursinya, tak menggubris sang sekretaris yang memangil-manggil dirinya.

Baginya, Jimin jauh lebih penting.

Dengan kecepatan yang tinggi Taehyung membelah jalan raya menuju perusahaan dimana sang sahabat bekerja.

Bahkan dirinya asal parkir dan berlari menuju resepsionis.

"Permisi, whein..aku ingin bertemu Jimin..." Ujar Taehyung pada yeoja bermarga jung. Yang sudah terbiasa melihat Taehyung menjemput Jimin.

"Aku akan mengantar anda, tuan... Mingyu sudah mengatakan nya padaku, mari..." Whein memimpin jalan. Tak bisa sembarang orang bisa masuk. Harus memiliki ID dan whein menggunakan ID nya untuk menuju ruangan dimana Jimin berada.

"Apa kau tau, apa yang terjadi pada Jimin???" Tanya Taehyung dengan nada dinginnya

"Aku tau, tapi aku tak berhak untuk mengatakan nya. Lebih baik anda mendengar langsung dari Mingyu, atau jeonghan eonni..." Jawab whein

"Aku tak ingin terjadi penambahan bumbu di ceritaku..." Sambung whein lagi saat tatapan mata Taehyung membuat dirinya takut.

Ting...

Keduanya berjalan menuju satu ruangan, dengan ditatap heran oleh karyawan yang lain. Siapa gerangan namja tampan yang berjalan dengan whein.

Tok...tok..tok...

Cklek..

"Em..tuan Taehyung sudah tiba, Gyu..."

Pintu terbuka dan menampilkan tubuh tinggi dan Taehyung. Maniknya seakan mencari keberadaan sang sahabat tercinta.

Deg...

Langkah Taehyung mendekati dua yeoja, satu yeoja tertidur dan satu yeoja yang menjadikan pahanya sebagai bantal.

Taehyung berlutut dan menatap wajah cantik sahabatnya tak lah baik-baik saja, dengan bibir robek yang di plester..

"Jimin..... Jimin sayang...heii.." Taehyung mengelus lengan Jimin yang terbungkus jas besar berwarna hitam. Dan dirinya memanggil-manggil Jimin dengan lembut.

Bahkan Taehyung mengelus sayang kepala Jimin.

"Jimin...ini aku Taehyung...sayang..." Perlahan tapi pasti, manik bulan sabit itu terbuka perlahan.

Binar Jimin semakin meredup saja, dan Taehyung dapat menerka apa yang terjadi.

"Hiks... Tae...." Jimin bangun dari tidurnya dan langsung memeluk Taehyung, lalu menangis kembali...

"Ssshh...uljima...aku udah disini..eum, katakan padaku..ada apa... Apa ada yang menganggu mu..sayang..." Jimin hanya memeluk Taehyung erat. Namja kim itu tau kalau jimin belum mau cerita. Dirinya  mengangkat tubuh Jimin dan mendudukkan Jimin dalam pangkuannya...

"Tenang lah, ada aku...jangan nangis lagi oke..." Taehyung mengelus punggung jimin dengan lembut. Memberikan kata-kata dengan lembut, membuat jimin kembali tenang dan tertidur.

"Ada apa??? Kenapa Jimin-ku seperti ini...??" Suara lembut itu berubah dengan suara dengan nada dingin aura Taehyung menggelap.

"Jae Hyun...jung jae Hyun. Sejak jimin datang ke perusahaan ini, namja itu selalu mengganggu jimin. Sebulan ini Jimin selalu berhasil lepas darinya. Tapi tadi kami kecolongan, karena Jimin ingin ke toilet sedang yeoja-yeoja di ruangan ini sedang rapat ada juga yang tak hadir..

kepercayaan..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang