chap 40

3.8K 361 45
                                    

***********

Seperti yamg diperintahkan oleh Tn. Jeon, kalau Tn. Park dan ny. Byun harus datang ke kediaman mereka, untuk berbicara.

Saat ini, namja tinggi bermarga Park itu sedang mengendarai mobil ditemani oleh Ny. Byun yang duduk disampingnya.

Ny. Byun fokus melihat jalan yang mereka lewati.

"Baek..."

"Emmm...."

"Boleh aku bertanya sesuatu???" Tanya Tn. Park dan diangguki oleh Ny. Byun

"Jimin...uri Jimin lahir dimana???"

"Busan...." Jawab Ny. Byun singkat, Tn. Park hanya mengangguk saja.

"Lalu dengan keluarga Kim???"

"Saat Jimin berusia satu tahun, aku dan dia pindah ke daegu. Disana kami bertemu..dan saat mereka pindah ke seoul, saat Jimin berusia 10,  mereka meminta kami untuk ikut, warung itu mereka yang belikan. Dan biaya pendidikan Jimin juga mereka yang biayai" jelas Ny. Byun dengan jujur

"Apa karena itu, Taehyung sangat menyayangi Jimin..??"

"Saat mereka sudah mulai sekolah dasar, Taetae sering tinggal dirumah kami karena orang tuanya melakukan perjalanan bisnis.." jelas Ny. Byun lagi.

Mereka saling diam, tanpa ada lagi topik untuk dibicarakan.

"Baek..."

"Ya...???"

"Apa.....apa kita bisa bersama lagi??? Emmm..aku ingin membayar semuanya.." Ny. Byun tidak menjawab dan itu membuat Tn. Park menghela nafas.

"Tak apa, dengan kau dan Jimin menerima kehadiran ku saja, aku sudah senang. Aku terlalu banyak berharap dengan hubungan kita...mianhae" ibu dari Jimin itu hanya melirik dari ekor mata saja.

Mereka tiba di kediaman Jeon dan disambut dengan hangat oleh pemilik manssion.

Ny. Byun asik bercengkrama dengan Ny. Jeon, sedang Tn. Jeon bersama dengan Tn. Park diruang kerja.

"Selamat siang...nyonya" sapa seorang yeoja pada Ny. Byun

"Siang..." Ny. Byun membalas sapaan namun dengan wajah bingung

"Dia yeoja yang mengaku mengandung anak Jungkook..." Ujar Ny. Jeon dengan manik menatap nayeon dengan tatapan tajam.

"Eonni...jangan terlalu keras, bagaimana pun dia yeoja. Terlepas itu anak siapa. Aku tau rasanya mengandung tanpa ada yang mendampingi.." Ny. Jeon menatap Ny. Byun lekat

"Sini..dekat bunda" manik bambi Ny. Jeon terbelalak lebar, begitupun Nayeon. Tapi perlahan dia berpindah duduk disamping Ny. Byun

Srek...

"Berapa bulan??? " Ny. Byun mengelus perut nayeon yang mulai terlihat menonjol

"Tig-tiga bulan..nyonya.." nayeon menjawab dengan gugup.

"Bukan nyonya...bunda, panggil bunda..ya...udah check???" Nayeon menatap ibu Jimin dengan lekat dan tak lama dia mengangguk, dengan manik berkaca. Tak ada yang selembut ini sebelumnya. Bahkan dia di usir dari rumah karena perihal kehamilan nya.

"Apa kata dokter???"

"Ba-baik...bun"

"Hah... syukurlah..jangan terlalu lelah, jangan terlalu banyak fikiran..kandungan di usia muda, sangat rentan..bunda pun pernah di posisimu, bunda sendirian tanpa orang tua tanpa suami, Bunda sendiri,...ah anni..bunda berdua dengan Jimin..teman bunda hanya dia, dan bunda mendapatkan kekuatan karena Jimin ada didalam rahim bunda.. dan bunda harap kau juga kuat untuk si kecil..arra.." air mata nayeon sudah meleleh dan terdengar isakan dari bibirnya, dan dia hanya bisa mengangguk saja.

kepercayaan..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang